Our previous journey: Kuwait
Showing posts with label Story. Show all posts
Showing posts with label Story. Show all posts

Saturday, May 23, 2009

Cold Stone Creamery

by : Dita

Menurut info dari Mark 248, Cold Stone Creamery International baru aja buka (sekitar 1-2 harian yang lalu) di Kuwait. Lokasinya di The Avenues Level 1 deket dengan Magic Planet dan satu lokasi dengan Food Court.

Berhubung lagi summer, pecinta es krim pulak :), langsung deh kami sambangin. Pilihan rasanya cukup variatif, dari yang milky banget, rasa kopi-kopian sampe rasa buah-buahan. Toppingnya juga macem-macem, gak cuman kacang-kacangan tapi bisa juga ditambahin marshmallow, jelly atau kit kat. Untuk rasa...so so ajalah ;). Harga berkisar dari 1-3 KD. Selain es krim mereka juga menyediakan minuman-minuman olahan dari es krim dan buah-buahan. Kita sih gak sempet nyobain. Cuman nyobain es krim strawberry dimix sama marshmallow dan satu lagi, es krim vanilla dimix sama es krim mint...YYUUUMMM!!!

Cold Stone Kuwait

Gosipnya Pinkberry juga akan segera masuk Kuwait sekitar akhir tahun ini, di bawah naungan Alshaya. Nahhhhh kalo yang ini bakal kita tunggu banget nih, soalnya doyan banget sama Frozen Yoghurt. Sounds familiar? Yes THE FROYO just like Sour Sally!!!!

Sunday, May 10, 2009

Kunjungan ke Dokter Kandungan

by : Dita

Hamil di negeri orang? Duuhhh gak kebayang deh sebelumnya. Tapi yang namanya rejeki datang tak terduga ;), ya harus kami syukuri.

Sekitar 5 bulanan yang lalu, saat Mamin mengetahui positif hamil, Mamin langsung survey dan tanya kanan kiri, rumah sakit swasta atau dokter kandungan mana yang bisa kami kunjungi. Dari beberapa informasi yang masuk, kami membanding-bandingkannya satu sama lain. Akhirnya London Hospital kami putuskan sebagai rumah sakit yang akan kami gunakan.

Sebenernya ada 2 pilihan yang bisa kami pilih. Rumah Sakit pemerintah dan Rumah Sakit swasta. Tetapi kami akhirnya memutuskan RS swasta dengan pertimbangan, saat konsultasi dan proses melahirkan, ibu hamil bisa ditemani suaminya. Memang biayanya jauh lebih mahal dari RS pemerintah, tapi kami memilih untuk merasa nyaman.

Sedangkan di RS pemerintah, saat konsultasi dan proses melahirkan, ibu tidak bisa ditemani suaminya. Para lelaki dilarang masuk. Duuhhh kebayang deh pada saat-saat seperti itu, Mamin gak ditemenin sama Papin. Walaupun melahirkan dan konsultasi di RS pemerintah gratis...tis...tis (cuman bayar biaya administrasi kurleb 5 KD - ini berlaku untuk pemegang civil ID Kuwait) dan peralatannya pun lebih lengkap dari RS swasta, tapi kayaknya gak deh ;). Memang di Kuwait ini, kalo kita berobat ke RS pemerintah, kita hanya dikenakan biaya administrasi saja. Konsultasinya gratis. Bahkan untuk operasi pun gratis.



London Hospital pada mulanya adalah rumah sakit Ibu dan Anak, namun pada akhirnya berkembang menjadi rumah sakit umum. Terletak di bilangan Fintas, berjarak kurang lebih 10 km dari tempat tinggal kami. Biaya yang mereka tawarkan untuk melahirkan juga cukup terjangkau bagi kantong kami.

Pada saat pertama kali datang ke RS ini (masuk ke ruang emergency dan temui suster yang ada di situ), kami harus membuka file, dengan biaya pendaftaran 15 KD. Setelah itu, suster akan menawarkan kepada kami dokter kandungan yang sedang bertugas. Di sini, dokter kandungan tidak ada yang praktek pribadi dan mereka stand by terus di rumah sakit, 24 jam. Jadi tidak ada istilah dokter A praktek hari ini dan hari itu, dokter B hanya praktek hari itu, dokter C praktek hari itu dan hari ini. Semuanya selalu stand by. Jadi kapanpun kita datang, mereka pasti ada di RS, hanya saja kendalanya adalah dokter kita sedang ada tindakan atau tidak. Makanya kami sarankan punya cadangan dokter lain di RS yang bersangkutan.



Sebelum bertemu dokter, suster akan mengukur berat badan dan tekanan darah kita (proses ini juga lain dengan di Indonesia. Pada kunjungan-kunjungan berikutnya, Mamin gak pernah lagi diukur berat badan dan tekanan darahnya). Setelah berkonsultasi, dokter akan memberikan resep, semacam bill konsultasi dan surat rujukan untuk melakukan tes laboratorium, yang harus kami serahkan nanti di bagian kasir, juga mengajak kami ke ruangan lain untuk melakukan USG (alat USG tidak berada dalam satu ruangan konsultasi dan ruang konsultasi tersebut tidak didedikasikan pada 1 dokter, tapi bisa digunakan oleh beberapa orang dokter). Dari ruangan USG, dokter akan memberikan bill lain untuk dibayarkan di kasir (biaya USG=15 KD).




Jadi pada saat di kasir, kami menyerahkan bill konsultasi, bill tes lab dan bill USG. Sedangkan resep ditebus di apotik RS (untuk bulan pertama, obatnya standar vitamin penambah darah dan folic acid, di bulan kedua, dokter akan menambahkan kalsium). Biaya yang kami keluarkan pada kunjungan pertama kurang lebih 61 KD (30 KD untuk biaya pendaftaran, konsultasi dan USG + 31 KD untuk biaya tes lab lengkap).

Setelah urusan bayar membayar, kami naik ke lantai 2 untuk melakukan tes lab. Tes-nya standar, darah dan urin. Hasilnya diambil 3 hari kemudian untuk dikonsultasikan dengan dokter kita (bisa juga dikonsultasikan lewat telpon saja). Sementara Mamin memilih untuk mengkonsultasikannya pada saat kunjungan berikutnya di bulan depan.

Kelihatannya muter-muter banget ya? Emang iyaaaaa!! Gak kayak di Indonesia, yang kita tinggal masuk ke dalam ruang konsultasi dokter, periksa, USG trus abis itu bayar ke kasir....kelar!

Untuk konsultasi kedua dan selanjutnya, tidak perlu lagi ke ruang emergency melainkan langsung naik ke lantai 2. Dan kami tidak lagi dikenai biaya pendaftaran, hanya membayar biaya konsultasi sebesar 5 KD.

Sunday, August 10, 2008

Icip-Icip Breadtalk Kuwait

by : Dita



Postingan ini gak bermaksud mendeskreditkan gerai roti ternama Breadtalk. Cuman mau rumpi-rumpi dikit soal gerai roti ini *sama aja yak*.

Selama setahun di Kuwait, kami baru 2 kali belanja di Breadtalk. Sementara waktu di Jakarta, dalam sebulan saja kami bisa beberapa kali menyambangi toko roti ini. Kayaknya kalo lewat depan Breadtalk latah aja pengen mampir, walau cuman membeli barang 1-2 items. Seneng aja liat varian-variannya yang begitu banyak dengan rasa yang cukup menggoda.

Kebetulan dulu, Mamin pernah ada proyek kerjasama launching varian Breadtalk terbaru di Jakarta. Dari situ, akhirnya kami tahu bahwa masing-masing roti punya filosofi tersendiri. Sesuai dengan namanya Breadtalk, mereka memang ingin jualan bahwa roti itu bisa "berbicara" tentunya lewat rasa. Didukung dengan penamaan tiap roti yang cukup kreatif, bukan sekedar roti keju, roti coklat, dsb. Sampe-sampe waktu itu kita mikir, asik juga ya strategi marketingnya, kreatif. Brainstorming dan bedah idenya jadi enak banget, karena materinya fun. Jaman itu mana ada toko roti yang dagangan kayak gitu. Menurut kita sih mereka cukup inovatif. Gak heran dimana-mana terlihat antrian bak ular naga panjangnya.

Waktu pertama kali tau ada Breadtalk di Kuwait, kirain bisa mengobati kerinduan akan aneka rasa roti mereka. Bayangannya seperti Breadtalk Jakarta, dengan gerai minimalis, clean dan biasanya terletak di pusat perbelanjaan terkemuka. Begitu liat Breadtalk Kuwait, kok rasa-rasanya ilang feeling ya. Gerainya kecil, sepi, terkadang nyempil dan gak terletak di tempat-tempat strategis. Begitu disamperin, blllaaaaahhhh makin gak excited aja, varian rotinya dikit dan gak kreatif, lebih banyak jenis roti asin. Nama-namanya pun gak kreatif. Roti keju ya roti keju, roti coklat ya coklat, kalaupun ada modifikasi paling-paling jadi roti keju coriander. Kebanyakan memang disesuaikan/adaptasi makanan Arab. Padahal sih ya, kalo menurut gue nih, coba deh lebih kreatif jualan, karena gue tau orang-orang Arab ini termasuk sweet tooth doyan yang manis-manis. Yakin deh kalo pake strategi marketing kayak di Indonesia, gak bakal sesepi ini. Akhirnya memang jadi roti yang gak spesial, biassaaa banget bukan roti yang berbicara. Lucunya, roti-roti ini dipasarkan juga di beberapa supermarket kecil. Model Sari Roti gitulah! :D

Kemaren tuh iseng beli Breadtalk (sekalian ngecilin duit). Beli roti keju 2, chicken floss 1, croissant isi chicken 1 dan opera cake 1. Semuanya 5 items, total 1.8 KD atau setara hampir Rp 60.000,-. Rotinya sih emang gak expect banyak, makanya nyobain cake-nya. Pilihan jatuh pada Opera Cake.....kebayang kan yumm yumm yummm. Layer demi layer berlapis buttercream, ganache dan sirup kopi.

Makanya begitu sampe rumah, yang disikat duluan rotinya, cake-nya disayang-sayang ;). Besoknya, bangun tidur siang sama anak-anak langsung kebayang sore-sore nyemil Opera Cake pasti sedep bener. Sepotong dimakan rame-rame. Masuk mulut....haapp....lempeng....
satu kata : biasa bangett ehhh 2 kata ding! :p. Masssiiihhh enakan bikinan gue jeh! Jauh!! *xixixixi narsis dikit, cuman kalo punya gue pasti kalah dipenampilan*.



Jadilah Opera Cake itu dimakan pelan-pelan, ilfil bow, jauh dari harapan. Akhirnya anak-anak yang ngabisin :D.

Kiraaaiiin....Breadtalk di dunia punya standart yang sama ato paling nggak mirip. Ada yang punya pengalaman lain? Di Breadtalk negara lain?

Wednesday, July 23, 2008

Berburu Mesin Jahit

by : Dita

My Corner

Perburuan itu berakhir sudah. Setelah muter ke sana ke mari mencari mesin jahit, dan sempet juga bertanya-tanya lewat blog ini, di mana gerangan mencari mesin jahit di Kuwait, akhirnya mesin itu kutemukan juga. Tadinya udah sempet mikir mo nyari di ebay atau amazon aja. Abis tanya-tanya sama tukang jualan kain di sini juga mereka gak tau. Udah gitu negara ini sangat tidak bersahabat dengan para crafters...hehehe....hiperbola ya? Abis cari pernak-pernik kerajinan tangan susahnya minta ampun. Udah ngubek ke sana ke mari, nemunya prentilan-prentilan doang, gak ada gitu satu craftstore yang gede dan lengkap.

Sebelum akhirnya gue memutuskan untuk membeli mesin jahit di Lulu Hypermarket, sempet lirik-lirik mesin yang dijual di Carrefour. Sayang pilihannya cuman merk Singer which is pasti mahal!! Di Brand for Less juga sempet nemu keluaran Tchibo/TCM, konon sih katanya merk ini bisa diandelin-lah di Jerman sana *bener gak gitu, Irma, Echa, Isti?*, tapi berhubung gue gak paham merk ini, mending gak usahlah.

Waktu nemu mesin jahit ini di Lulu pun sebenernya masih agak kurang puas. Karena pilihannya cuman satu brand, yaitu Brother. Terus serinya juga gak lengkap, jadi gak banyak pilihan. Tapi setelah dipikir-pikir, ahhhh gue gak butuh yang advance banget kok, yang penting bisa buat jait lurus :D dan cuman untuk keperluan rumah tangga aja kok. Akhirnya gue beli seri yang paling murah dengan fitur 14 jenis jahitan. Mayan, bisa buat beberapa jenis jahit lurus, buat embroidering, bisa buat bikin lubang kancing, dll.

Perburuan berikutnya adalah ngubek-ngubek toko kaiiinnnnnnnnn, bosen liat kainnya IKEA yang modelnya masih itu-itu aja!!!! :D. Gak berburu buku crafting??? Gak usah ditanya deh kalo itu, udah pasrah. Susah! :P Mending cari pattern-pattern gratisan di internet.

Yiippeeeee!!!! Makasih Papin untuk kado ulang tahunnya.




Sunday, July 20, 2008

Found : Loyang Beraneka Bentuk

by : Dita

Di postingan kemaren kan Papin cerita kalo nemu action figures-nya Beatles Yellow Submarine. Di areal yang sama Mamin juga menemukan harta karun.....hahaha.....gak mau kalah ceritanya!

Lulu Hypermarket itu emang tempat belanja groceries favorit. Karena hampir sebagian besar bumbu masak Asia dan Indonesia bisa ditemukan di sana. Cuman kalo hari Jumat ke sini, jangan harap bisa melenggang dengan leluasa. Karena penuhnya minta ampun. Hampir sebagian besar pengunjungnya didominasi orang India (cerita lengkap tentang Lulu, di sini).

Udah bolak-balik ke Lulu tapi kita gak pernah "nglirik" Dreammall yang lokasinya satu areal dengan Lulu.....hehehe.....abis sugesti aja, mall kok kayak pasar pagi, mending gak usah dikasih nama mall sekalian, abis kalo mall itu kesannya bangunan besar, rapi, wangi dengan deretan toko-toko menawan :P. Nah, kalo Dreammall ini memang belum seratus persen beroperasi. Lantai atas bahkan sama sekali belum digunakan masih dalam tahap pembangunan. Yang sudah beroperasi adalah lantai basement (kita gak tau deh, ini sebenernya masuk dalam Dreammall ato gak?).

Hari itu, niat iseng untuk eksplor muncul. Sebelum ke Lulu, kami berniat liat-liat dulu ke basement, kali-kali nemu sesuatu yang unik (soalnya udah lama nih kita gak jalan-jalan iseng untuk nyari-nyari tempat unik. Males juga soalnya lagi summer begini, puanasnya puooollll!)

Turun ke basement disambut dengan aroma dupa/wewangian khas Arab yang...ehhhmmm.....wanginya sering bikin kami gak nyaman dan anak-anak batuk-batuk. Di sebelah kanan tangga eskalator turun terlihat toko ikan dan burung. Leia dan Arwen seneng banget ngliatin burung kutilang dan deretan anak-anak ayam yang diberi warna-warni. Mereka tambah seneng lagi karena di sekitarnya adalah toko mainan anak-anak. Sekilas kami langsung menangkap kesan, seperti Pasar Pagi Mangga Dua dengan deretan kios-kios yang menjual aneka barang. Mainan-mainan yang dijual adalah mainan-mainan made in China, persis deh kayak toko-toko mainan ITC. Iseng-iseng kami masuk ke salah satu toko karena tertarik ngeliat tokonya yang penuh banget, bukan cuman sama mainan, tapi juga dengan barang-barang prentilan kebutuhan sehari-hari seperti gunting kuku, sisir, benang jahit sampe piring-piring makan. Nah di toko inilah Papin menemukan harta karunnya. Setelah Papin girang dengan penemuannya dan Arwen serta Leia senang dengan mainan barunya, kami melanjutkan perjalanan.

Di sana-sini terlihat toko-toko pakaian, sepatu, sandal, tas-tas bahkan peralatan elektronik. Khas Mangga Dua deh! Di sebuah sudut kami menemukan toko barang pecah belah dan keperluan rumah tangga. Hmmmmm.....Mamin mah gak bisa liat yang beginian. Byasa deh pikirannya langsung urusan props! Yang dicari pastinya bukan barang biasa tapi barang pecah belah dengan model dan motif unik.

Bener aja kan, feeling Mamin tepat, gak salah deh masuk toko ini. Barang-barang dagangannya semua digelar di bawah, mereka tidak menggunakan rak-rak pajangan. Dari mulai laundry bag, lemari-lemari kecil baik yang berbahan plastik atau kayu, piring aneka bentuk, gelas, panci-panci dari yang kecil sampe yang segede gabon buat jualan bakso ;), ada semua.

Areal tokonya lumayan luas, jadi kita memang musti telaten merhatiin barang satu-satu. Singkatnya, sampailah Mamin di sebuah pojok peralatan baking. Sempat terkesiap, terbelalak dan gak bisa berkata-kata. "YESSSS!!! Ini kan yang selama ini gue cariiiiiii!!!!" Yupppp!!! Mamin menemukan deretan loyang-loyang beraneka rupa ragam bentuk!! Yang kayak beginian barang langka dan susah nyarinya di Kuwait! Mamin udah pernah cerita betapa susahnya berburu peralatan baking di sini apalagi untuk urusan loyang dan cetak mencetak kue. Ya kalo nyarinya loyang standar kotak dan bulet sih banyak. Jadi serasa nemu toko loyang Edi Mayestik.....hehehehe....walopun gak selengkap toko Edi. Ok....tenang tenang....mari kita liat satu-satu.....



.....Ada loyang bongkar pasang kotak!! Ada yang kayak loyang muffin tapi bentuknya macem-macem bukan cuman bulet doang tapi berbentuk hati, kotak, dll. Trus ada juga yang kayak loyang muffin tapi bulet-buletannya berbentuk loyang pie (enak nih buat bikin pie kecil-kecil). Ada loyang donat (yang ini langsung gue samber ber!!). Ada loyang tulban aneka ukuran. Nah itu tuh apa lagi tuh??!! Gubrak! Loyang Madeleines!!! OMG!! Ada loyang Madeleines yang selama ini gue cari-cari!!!!!! (tapi gak beli, nanti aja deh kalo pas butuh yang penting udah tau tempatnya). Ada loyang-loyang silikon aneka bentuk. Duh bisa pingsan deh gue! Pengennya ya beli semuanya :D. Sambil senyum-senyum gue milih-milihin loyang :)) *norak* (sayang motretnya gak bisa detil, harus sneaky-sneaky pake hp).



Buat yang bawa anak kecil, hati-hati kalo ke sini karena kalo emak udah kalap gak liat kanan kiri, takutnya anak-anak jahil tangannya megangin pecah belah yang ada di bawah. Jadi musti sambil ngawasin bocah-bocah, ada bagusnya juga sih jadi gak kalap-kalap amat! :P.

Akhirnya sore itu, kami pulang dengan hati gembira (gak pulang ding, mampir Lulu dulu nyari mesin jahit....story menyusul ya *wink*). Semua menjinjing harta karun masing-masing :D. Dan yang pasti dengan membawa rasa penasaran untuk kembali lagi. Papin penasaran pengen nglengkapin action figure Beatles-nya yang baru ada 2, Mamin pengen melototin lagi loyang-loyang yang lain, dan anak-anak pastinya pengen liat-liat lagi toko mainan yang ngamprah di mana-mana.

Related Stories :
1. Found : Yellow Submarine Action Figures
2. Lulu Rocks!

Wednesday, July 09, 2008

Setahun Lewat : Transportasi

Ini adalah seri 'laporan khusus' setahun kami menginjakkan kaki di bumi Kuwait, dalam rangka mengenang, merenung dan mensyukuri apa yang sudah diberikan oleh-Nya kepada kami selama kami di sini.

by : Pinot

Jangan berharap banyak dengan sarana transportasi publik di negeri ini. Dengan pendapatan tinggi, bisa beli/sewa mobil dan bahan bakar murah, membuat minat masyarakatnya minim terhadap transportasi publik. Dan akibatnya ketersediaan sarana ini sangat kurang. Belum lagi saat musim panas sekarang, rata-rata pada ogah jalan kaki ke halte (yang cukup jauh di jalan besar dan dengan kondisi halte ala kadarnya) dan rutenya cenderung panjang karena harus ke kota dulu sebagai pusat transit/terminal. Apalagi kantor kami cukup jauh dari apartemen. Selama kami di sini, hanya beberapa kali naik bus. Itu pun malam hari dan winter, kalo siang saat summer gini mending ngadem kalleeeee???


Beberapa cuplikan profil taxi dan supirnya (click to enlarge)

Akhirnya transportasi terpaksa bergantung dengan taxi atau mobil omprengan. Jumlahnya cukup banyak dan mahal, apalagi rata-rata supir taxi di sini pakai argo kuda :P Jarak dekat minimal 1 KD (Rp 30.000). Kami menghabiskan 3 KD (Rp 90.000) sehari atau 3,5 KD (Rp 75.000) dengan taxi langganan. Yang bikin capek nawarnya itu, yang numpang ngga bisa bahasa Arab supir taxinya ngga bisa bahasa Inggris. Klop!


Pak Fulail, item sangar gede tapi demen anak kecil (lagi mbekep Arwen)

Kami punya taxi langganan bernama Fulail dari Srilanka dan teman-temannya (yang juga dari Srilanka). Dia ini mantan inspektur polisi di Srilanka. Menurut kisah, dia dan keluarganya terancam jiwanya karena menjadi sasaran pemberontak Macan Tamil dan ngungsi ke Timur Tengah, menetap di Kuwait sampai sekarang. Karena berangkat dari golongan masyarakat kelas menengah dan terdidik, dia sangat sopan dan hangat kepada kami dan kami pun cukup aman nyaman bersamanya. Mamin, Arwen dan Leia -- hanya bertiga tanpa Papin -- beberapa kali menjadi penumpang Fulail dan kawan-kawan.

Sayang, jika ada Mass Rapid Trans seperti Singapura -- yang menjangkau hampir semua area -- pasti jadi pilihan utama untuk kemana-mana. Seorang rekan kerja Kuwaiti bercerita bahwa 10 tahun lalu sempat ada wacana pembuatan subway dan menjangkau semua lokasi, bahkan sempat dianggarkan di tahun-tahun berikutnya. Namun setelah sekian lama tidak ada kabar dan tidak diketahui rimbanya kemana anggaran tersebut. Kami berkata padanya, mungkin anggaran tersebut masih ada dan diinvestasikan di Indonesia untuk membangun proyek infrastruktur dan ...ehm.. sarana transportasi :D

Untuk saat ini, ngga apa-apa deh bergantung dengan taxi langganan, yang penting tinggal duduk manis sampai tujuan.

More stories about transportation

Related stories :
- Taxi Omprengan Bonus Hair Dryer
- Omprengan Arab
- Si Abah
- Taxi nge-Bronx
- Supir Taxi beristrikan Orang Indonesia
- Jalan-jalan Pakai Bus
- Tareq the Pakistani

Sunday, July 06, 2008

Kicau Burung di Gurun

by : Pinot


Segerombolan burung dara di kawasan kota

Saat di Jakarta dulu, rasanya jarang sekali mendengar kicau burung kalau sudah di tengah kota. Bahkan di kawasan Bintaro tempat tinggal kami, sektor-sektor yang di depan sudah jarang mendengar kicau burung -- kecuali sektor 9 - 10 ke belakang di kawasan yang masih hijau royo-royo.

Sementara, di Kuwait yang sebagian besar areanya didominasi gurun dan padang pasir -- not to mention its temperature and dryness -- kami masih bisa mendengar kicau burung di mana-mana. Bahkan di tengah kota yang dipenuhi hutan beton. Sayang kami tidak terlalu memperhatikan jenis burungnya, tapi sesekali kami mendengar kicau khas kutilang somewhere. Mungkin memang banyak yang memelihara. Ada juga yang keluyuran, seperti yang kami saksikan di pertokoan City Center beberapa hari lalu. Terbang melenggang di antara rak-rak supermarket. Arwen & Leia sampai histeris kegirangan, "Burung! Burung!!"


Burung-burung belanja barang-barang promosi di City Center

Rasanya kalau sudah jalan kaki panas-panas gini -- ditampar angin panas, diserbu debu -- mendengar suara kicau burung rasanya jadi sejuk. Teringat kampung halaman, saat kicau burung masih sering menghibur.

Thursday, July 03, 2008

Genap 1 Tahun

by : Pinot

Nggak kerasa sudah 1 tahun Papin menginjakkan kakinya di padang pasir negeri ini. Kebayang lagi rasa sesak dan tersayatnya hati saat berpisah dengan keluarga Neverland di bandara Soekarno Hatta.


Photo session terakhir sebelum berpisah selama 4 bulan lebih

Buat sahabat dan teman-teman yang sudah duluan lebih lama bermukim di sini, 1 tahun mungkin ngga ada artinya.. huehehehhehe. Tapi bagi kami, mahluk-mahluk ndeso yang ngga pernah keluar kandang, it's big gigantic leap.

Alhamdulillah dengan rasa syukur tak terhingga kepada Nya kami bisa berkumpul lagi dan bertualang bersama, hingga kini. Dan terima kasih tak terhingga kepada sahabat dan rekan yang membantu kami untuk survive di sini, terutama keluarga Mas Heru. Serta tentu saja, terima kasih kepada 5 mahluk alumnus RCTI lainnya (Aji, Bayu, Daud, Eman & Yoswar) yang sudah ikutan bareng bertualang.

More about first month in Kuwait here.

Friday, June 27, 2008

Bengkel Perahu di Depan Apartemen

by : Pinot

Boat Parking

Beberapa saat lalu kami posting tentang kendaraan-kendaraan yang tidak pada habitatnya : jetski dan perahu motor nongkrong di depan apartemen. Setelah dipantau beberapa hari ini, ternyata kendaraan berhabitat air tersebut sedang dalam perawatan bengkel. Kami jadi makin terbiasa dengan pemandangan perahu motor nongkrong di daratan jauh dari pantai. Apalagi setelah mendapati bengkelnya di depan apartemen :)


Pasien baru tiba di bengkel

Tuesday, June 24, 2008

Graphic Designer can Cook

by : Pinot & Dita

Ketrampilan memasak kayaknya adalah salah satu kemampuan yang harus dimiliki jika tinggal di negeri orang. Gak ada si mbok ato jajanan kaki lima yang dapat diandalkan untuk menyediakan sajian pengisi perut. Sesekali mungkin bisa aja makan di luar. Tapi kalo tiap hari makan/jajan di luar, yaaaaa bisa jebol dong kantong ini. Belum lagi urusan selera yang seringnya gak kompatibel sama lidah Asia ;). Seperti juga mungkin teman-teman perantauan yang lain, sering putus asa bingung mau makan apa, akhirnya makanan instan model indomie dijadikan penyelamat usus dari cacing-cacing kelaparan :D. Tapi gak mungkin kan makan indomie tiap hari, gak mungkin juga cuman ceplok telor terus menerus. Akhirnya ya mau gak mau, 'dipaksa' juga masuk dapur

Untuk Papin dan Bayu -- yang keluarga sudah bergabung di Kuwait -- istri tercinta adalah savior (wooiii Papin dan Bayu curang!!). Hampir setiap hari, bekal masakan Mamin selalu menemani saat bekerja. Kebutuhan makan sesuai selera bisa dikatakan terpenuhi. Dan tentu saja menghemat pengeluaran. Lain halnya dengan Aji, Daud dan Yoswar. Tidak ada yang bisa diandalkan untuk memasak di dapur. Dulu pada saat kami masih tinggal bareng-bareng dalam satu apartemen, urusan makanan masih bisa terbantu dengan masakan Mamin. Tiap hari Mamin, seperti layaknya pengusaha catering (soalnya yang dimasak dalam porsi gede :D), menyiapkan makanan dan bekal untuk penduduk apartemen. Nah, sekarang masalahnya Mamin udah pensiun ngempanin anak orang (baca : ngasih makan anak orang). Sejak kami berpisah dan pindah ke apartemen masing-masing, Mamin tidak lagi menyiapkan makanan untuk teman-teman. Dan akhirnya, mau gak mau mereka harus memasak sendiri!

Mereka-mereka ini yang biasa berurusan dengan spesifikasi komputer (Macintosh), software Adobe AfterEffect, plug-in Trapcode 3D stroke, Wacom tablet, harddisk FireWire, QuickTime movie dan seabreg urusan kerjaan grafis, kini mencoba untuk terjun ke kancah dapur -- dunia yang berbeda dengan dunia kerja sehari-hari.

Simak deh video ini, bagaimana mereka mencoba terjun ke dalam dunia persilatan cooking dan saat-saat nongkrong diisi dengan obrolan seputar resep, bumbu dan hardware dapur. Serta Aji yang masak cah kangkung dengan lihainya dan tentu saja hasilnya layak dimakan...rr.. ng.. lebih tepat : cukup enak dan sedap!



Btw... pernah tahu ada quote "Most famous chef are men". Bukan ngga mungkin mereka jadi famous chef suatu saat nanti :D

Sunday, June 22, 2008

What's in Our Bag?

by : Pinot



  1. Masker. Perlindungan pertama untuk pernafasan dan mulut biar ngga diserbu pasir kalau pas intensitas badai lagi tinggi
  2. Suhu rata-rata 40˚ bikin tenggorokan cepat kering dan gampang haus. Biasanya sehari bisa minum 4,5 liter, sudah termasuk 2 botol kecil yang selalu stand-by di tas
  3. Kotak bekal. Bawa persediaan buat makan atau ngemil dari dapur Mamin
  4. TuneJuice (emergency power) untuk iPhone yang hanya mengandalkan 1 batere 9 volt
  5. iPhone buat telpon (d'oh!), internet dan nonton podcast :)
  6. Kamera digital saku Nikon P1. Selalu stand-by buat merekam segala peristiwa unik di Kuwait, termasuk dokumentasi peristiwa alam langka : hujan es di Kuwait
  7. GPS tua Garmin eTrex Summit. Gak ada peta. Gak ada memory card. Layar hitam putih. Tapi sangat berguna saat menginjakkan kaki di negeri ini. Bahkan bos kami yang Kuwaiti saja tanya arah jalan kepada kami saat berkendara bersama. 
  8. Last but not least : sambal Indofood botol kecil! Kami yang penggemar pedas ini merasa risau dengan kelangkaan sambal saat makan di restoran-restoran Kuwait. Setiap restoran fast-food ternama pasti tidak punya sambal seperti layaknya di Indonesia. Saus tomat lagi saus tomat lagi. McDonald masih mau menawarkan 'spicy chilly' yang tidak terlalu pedas dengan membayar(!) 300 fils alias Rp 9000! Akhirnya, botol kecil ini selalu stand-by, di mana pun, kapan pun, makanan apa pun!

Note :
Isi tas yang kami jabarkan di sini adalah wajib hukumnya untuk selalu dibawa. Selain isi-isi tas ini, kami juga membawa persediaan diapers buat Leia, juice-juice kecil, pakaian balita cadangan dan segala peralatan pendukung balita :D

Thursday, June 19, 2008

Mari Melanggar Peraturan

by : Pinot

no ciggy

There are lots of laws & rules here in Kuwait. Salah satunya peraturan yang melarang masyarakat untuk membeli rokok jika berumur di bawah 21 tahun. Untuk kami, peraturan tersebut sangat bagus, dengan catatan jika diterapkan dengan baik dan benar.

Suatu ketika, Papin sekeluarga hendak membeli barang titipan di counter rokok Carrefour. Ada beberapa pemuda Arab (Kuwaiti?) di situ dan seseorang diantaranya menghampiri Papin dan berkata-kata dalam bahasa Arab. Walau sudah memberi kode bahwa kami ngga ngerti ngomong apa, pemuda tersebut ngotot minta sesuatu. Kasir counter (berkebangsaan Filipina) senyum-senyum sambil geleng-geleng dan menunjuk ke sign-board bertuliskan :

"No Cigarettes to those below 21"

Akhirnya mereka pergi menjauh. Kami tanya pada kasir, apa mau mereka.

"Mereka mau beli rokok tapi belum cukup umur. Dan mereka minta tolong ke anda untuk membelikan mereka rokok karena anda dianggap sudah berumur"

What? Dasar ABG (Arab Baru Gede) gendheng! Kami langsung geleng-geleng. Hebat, mereka baru saja melecehkan peraturan mereka sendiri di depan kami sebagai kaum pendatang. Tahu gitu -- jika kami bisa berbahasa Arab -- kami akan jawab dengan sindiran sarkas :

"Maaf. Uang saya hanya cukup untuk membeli rokok buat anak perempuan saya yang baru berumur 3 tahun"

Well. Di mana pun peraturan pasti dilanggar. Kami juga ngga tutup mata dengan kondisi di kampung halaman. Tapi, apa yang ABG tersebut lakukan tampaknya menunjukkan 2 hal : melecehkan peraturan mereka sendiri dan mengajak kami sebagai kaum pendatang untuk melanggarnya :D

Related stories :
- Little Rascals
- Kelakuan anak muda Kuwait
- Cerita garing Didat (bagian cerita 2)
- Alina's experience

Wednesday, June 18, 2008

Taxi Omprengan Bonus Hair Dryer

by : Pinot


Mata boleh terlindungi kacamata, hidung mulut boleh terlindungi masker, tapi rambut pasrah dikerumuni pasir

Suatu ketika di musim panas-panasan berdebu pasir ini, kami ditawari taxi omprengan saat hendak berangkat kantor. Tanpa ba-bi-bu -- tetap menawar harga tentunya -- kami langsung menyerbu masuk taxi, daripada berjemur lebih lama lagi di pinggir jalan.

Namun, dewi keberuntungan sedang cuti summer pulang kampung tampaknya. Taxi sedan bodol yang kami tumpangi tidak memiliki AC! Jendela terpaksa dibuka, mengantar angin panas (suhu sekitar 40˚) dan mengajak debu pasir di jalanan masuk ke dalam sedan.

"Fi AC? (Ada AC?)" tanya kami.
"Mafi AC (Tidak ada AC). Broken!" jawab si sopir sambil cengengesan.

Gemblung!!
Jendela ditutup salah, bikin hypergerah. Jendela dibuka juga salah, ngga terlalu gerah tapi pasir berdatangan menjarah. Yah diterima saja kondisinya dengan pasrah. Hitung-hitung naik taxi bonus hair dryer, mengeringkan rambut kami yang basah habis keramas. Rambut Yoswar yang panjang langsung kering tergerai 'hair dryer' dari jendela. Plus pasir tentunya.

Related stories :
- Omprengan Arab
- Si Abah
- Taxi Yukon
- Alunan Inka Christie & Dangdut di taxi Kuwait
- Taxi nge-bronx
- Pak Ibrahim
- Tareq the taxi driver

Monday, June 16, 2008

Oleh-oleh Majalah WIRED



by : Pinot

I'm an Apple fanboy. Punya hobi yang cukup ngrepotin (Mamin sudah melotot nih) : mengumpulkan pernak pernik Apple sampai menggunung menuh-menuhin rumah. Salah satunya koleksi majalah tua yang berhubungan dengan Apple. One day, (I believe) these historical junks will be precious items.

Saat majalah WIRED edisi April lalu menurunkan artikel Apple sebagai cover story-nya, panik bukan main. Karena majalah itu tidak (atau susah) ditemukan di Kuwait ini :(
Wah barang koleksi nih!!!!!
Dan kebetulan punya WIRED edisi tahun 1997 -- ngejogrok di gudang -- mengulas Apple yang sedang sekarat. Jadi cocok disandingkan dengan edisi April 2008 ini.

Untungnya seorang rekan di Jakarta bersedia keep edisi itu, dan memohon Eman yang sedang pelesir ke Indonesia untuk dibawa ke Kuwait sini.

Satu lagi calon 'junk' dikoleksi. Semoga ngga menggunung di Kuwait. Susah bawa pulangnya :P

More story here.

Saturday, June 14, 2008

Busana Summer : Siapa yang Nyamber?



Sejak memasuki summer, toko-toko pakaian terkemuka mulai memamerkan koleksi busana summer mereka di display toko. Kami cukup terkesima dengan jenis busana yang dipajang. Jika kami melihat display tersebut di Jakarta, jelas biasa-biasa saja. Namun di negeri yang katanya sangat ketat dalam urusan aurat, busana-busana summer tersebut sangat 'terbuka'. Malah kami sempat menyaksikan koleksi busana yang full bikini di salah satu toko - namun belakangan sudah tidak terpajang di display, mungkin disimpan di dalam.

Membuat kami bertanya-tanya, siapa yang membeli di sini ya? Expatriat atau foreigner thok? Atau wanita-wanita Kuwaiti juga membelinya? Namun jika mereka membelinya, kapan digunakan? Mungkin saat ada acara khusus yang dihadiri cuma wanita-wanita saja. Atau dibeli untuk digunakan saat berlibur summer di luar negeri?

Thursday, June 12, 2008

Berburu Pernak-Pernik Crafting dan Baking

by : Dita

Bird Cage 2

Buat pecinta crafting dan baking, siap-siap kecewa begitu menginjakkan kaki di negara ini. Gue kasih tau aja ya, mending kalo suka crafting dan baking, peralatan-peralatn dan pernak-pernik yang spesifik bawa aja deh dari kampung halaman.

Sebelum berangkat ke Kuwait, gue sudah melakukan survey mengenai baking ke teman-teman yang tinggal di Kuwait. Di mana cari ini itu. Jawaban yang didapat sama, banyak gak adanya. Ya, kalo cuman standart-standart tepung, gula, pewarna makanan sih ada. Cuman untuk keperluan yang lebih advance seperti cake decorating, duuhhh jangan harap deh. Kalo punya seperangkat perkakas wilton, bawa aja! Di sini gak pernah nemu batang idungnya produk-produk Wilton. So far buat gue penyedia peralatan dan bahan-bahan baking paling kumplit adalah The Sultan Center dan City Center. Di luar itu, jangan harap nemu brown sugar, jangan harap dapet gula bubuk, even Carrefour sini aja gak lengkap (maksud gue bukan gak lengkap gimana, ini sih berdasar ekspektasi gue aja kalo pas lagi baking yang aneh-aneh suka gak nemu bahan-bahannya). Kayak mascarpone untuk bikin tiramisu, gue cuman menemukan di Sultan. Parchment Paper cuman ada di City Center dan Sultan. Brown Sugar, Powder Sugar and Icing Sugar pasti ada di dua tempat ini.

Untuk urusan loyang, kalo yang standart-standart aja ada, tapi kalo udah mau bikin Madeleines....ya gak ada lah ya. Mo cari loyang bongkar pasang yang kotak...ya susah *lagian yang dicari juga aneh-aneh sih...wakakakakakkk!!*

Lil' creature

Itu tadi urusan baking. Kalo urusan crafting? 11-12, 13-14 deh! Ini lebih parah lagi, yang namanya craftstore kayaknya gak ada di sini. Biasanya yang jual benang, jarum dan pernak-pernik craft mencar-mencar. Di Lulu Hypermarket ada sedikit section yang jual benang-benang, jarum dan keperluan hand embroidery. Embroidery hoop juga gue dapet di sini. Made in Pakistan tapi kualitasnya sangat jauh dari hoop yang gue punya di Indonesia. Pilihan warna benang juga terbatas.

Made in Pakistan

Di pasar Mubarakiyah, konon banyak perlengkapan jahit-menjahit, gue penasaran pengen ke sana. Daiso juga menyediakan sedikit keperluan crafting.

Needles Thread

Beberapa hari yang lalu, pas belanja ke City Center Salmiya sempet mampir juga ke toko yang selama ini cuman gue lewatin doang. Ternyata toko ini menjual aneka pita, bisband, jarum, renda, kancing dan peralatan jahit lainnya. Berasa di surga!! Langsung deh borong pita lucu-lucu buat keperluan crafting dan food photography ;).

IMG_0663.JPG IMG_0667.JPG

Satu tempat yang bolehlah gue rekomendasikan untuk berburu keperluan craft adalah Toko buku Jarir. Mereka punya satu bagian tersendiri yang cukup luas untuk menjual keperluan kerajinan tangan. Lumayan lah walaupun gak lengkap-lengkap banget, tapi sudah cukup memuaskan dahaga membuat kerajinan tangan.

Nyari mesin jahit, nah ini dia. Belum nemu nih tempatnya, selain di Carrefour yang tentunya pilihannya cuman dikit banget. Temen-temen yang punya infonya, please mau dong. Selain Pasar Jumat tentunya, ya.

Bukan cuman urusan mesin jahit dan jahit menjahit, kalo ada temen-temen di Kuwait yang punya informasi perlengkapan baking dan crafting yang lengkap, kami akan sangat berterima kasih jika temen-temen bisa share di sini.

'Kopi Tubruk' di IKEA Food

by : Pinot



Di dalam IKEA, sejak bulan Mei lalu baru dibuka IKEA FOOD yang menjual aneka makanan dan minuman. Ada juice, roti dan roasted coffee!!! Kalau lihat bungkusnya, kopi yang berjudul "Kaffe Mellanrost" (Coffee Medium Roast) ini buatan Netherland dan disertifikasi oleh Utz Kapeh program. Best of all, harganya 'cuma' 500 fils alias Rp 15.000 saja! Bandingkan dengan kopi item Starbucks yang dipatok KD 2,2 alias Rp 65.000!!!!

Secara rasa, cukup yummy. Walau agak asem-asem dikit. Lumayanlah buat nggantiin kopi tubruk di kampung.



Related story :
- Black coffee

Sunday, June 08, 2008

Jajal ke Tukang Cukur

by : Pinot



Sejak dulu, kalo sudah urusan potong rambut suka males dan berbulan-bulan dibiarkan panjang gondrong awut-awutan. Alasannya, susah nemu potongan yang pas (padahal mending potong pendek walau ngga pas daripada gondrong semrawut). Sejak mendarat di Kuwait 11 bulan lalu, hanya 2 kali potong. Pertama saat kebetulan pulang ke Jakarta, mampir cukur di Bintaro Plaza. Kedua minta tolong potongin Mamin, walau hasilnya hwarakadah masih lebih percaya istri sendiri .. kakakakakak. Beberapa area kelihatan pitak seperti cukuran di video MTV Jackass -- adegan jahil bawa-bawa cukuran listrik "hit & run" mencukur orang dari belakang.

So, akhirnya setelah dipaksa-paksa Mamin -- dan daripada rambut gondrong buat sarang debu pasir mesti keramas tiap 2 kali sehari -- diseretlah ke tukang cukur atau barber shop deket apartemen. Sekalian jajal dan ngecek harga. Tukang cukurnya sepertinya berkebangsaan India atau Pakistan. Terlihat dari tampang dan bahasanya seperti orang Bali kalo lagi ngomong.



Lumayanlah. Hasilnya juga ngga jelek-jelek amat, cuma masih rada kepanjangan nih rambut. Mungkin mesti dibilangin dari awal "shorter and shorter" :D
Biayanya? 1,5 KD atau Rp 45.000 'saja' :P

Wednesday, June 04, 2008

Mural Day

by : Pinot & Dita

Mural : Tree and Birds

Pindah ke apartemen sendiri berarti waktunya berekspresi sebebas-bebasnya :D. Dan bisa eksplorasi sesuka hati. Artinya bisa mendekor apartemen sesuai selera kita :P.

Dari dulu memang Mamin paling gak betah liat yang namanya dinding polos. Bawaannya pengen nge-cat atau digambar-gambarin. Untungnya Papin juga gak masalah dan seneng-seneng aja *iya gak?*

Weekend kemaren kita gak kemana-mana, so kita bikin project home decorating. Sasaran pertama adalah tembok! Kami punya ide untuk membuat mural atau lukisan dinding. Media yang digunakan adalah cat poster dan kain. Kebetulan Mamin punya kain-kain sisa dari IKEA, yang kemudian di cut and paste di tembok.

Sisa-sisa kain lainnya, kami gunakan untuk membuat elemen dekorasi, seperti boneka-boneka kain yang diisi kain perca.

Pada dasarnya kami memang pecinta warna-warna cerah. Merasa lebih "hidup" aja kalo di sekeliling kami itu penuh warna. Dan sebenernya, prinsip kami adalah pengen membuat rumah itu friendly buat anak-anak, jadi seleranya pun menyesuaikan dengan selera anak-anak. Buat kami, rumah harus bisa membuat anak-anak bahagia, menjadi semangat untuk berkreasi dan mencintai kerajinan handmade (bukannya apa-apa, supaya mereka jadi kreatif dan gak dikit-dikit minta dibeliin mainan di toko mainan. Sebisa mungkin bikin mainan sendiri). Itulah sebabnya kenapa apartemen kami terlihat playful dan kekanakan. Ujung-ujungnya buat the krucils juga :).

Home decor


Suasana corat-coret tembok, direkam ala time-lapsed video

Enjoy our Mural Day!

Thursday, May 29, 2008

Nissan Baru

by : Pinot



Salah seorang rekan kami memamerkan kendaraan barunya kepada kami, Nissan Qashqai, yang dicicil dengan 108 KD (Rp 3 jutaan) sebulan tanpa DP. Berarti total harga yang dibayar kira-kira Rp 190 jutaan. Mungkin kalau cash bisa lebih murah lagi. Kami cuma bisa ngiler saat melihat-lihat SUV keren ini dari dekat. Ngiler sudah pengen bawa mobil sendiri di sini, sementara driving license (masih juga) belum punya. Dan kalo terus bergantung dengan taxi, dompet digorok terus tiap hari. Dengan bensin seharga di sekitar 30 fils per liter (Rp 1000-an perak per liter!!) 60 fils per liter untuk premium (Rp 1800-an perak per liter), punya kendaraan sendiri sudah pasti lebih hemat.


Mbak! Anterin kita jalan-jalann dhuoonnnnnnkkkk!

More about Nissan Qashqai