Our previous journey: Kuwait

Sunday, September 19, 2004

Gaul without smoky-smoky

Setelah sekian lama gak melakukan ritual browsing dan download software di mr.bean coffee citos, akhirnya hari ini kita nongkrong di sana. Hmmm... cool place, easy access buat browsing, hot coffee, cuman sayang! ada satu yang mengurangi kenikmatan....si pinot gak bisa ngrokok!! Hahahaha..asem deh! Biar deh puasa dulu, bininya lagi hamilton!

Senam Hamil



Cerita Pinot :
Bangun lumayan pagi - untuk hari Sabtu bangun jam 9 adalah cukup pagi buat gue - nganterin Dita ke RS Internasional Bintaro buat ikut senam hamil. Sampai di sana, seisi kelas dipenuhi ibu-ibu hamil (d'ooh!!) tapi tanpa suami-suami yang menghamili mereka. Cuma gue yang paling ganteng di kelas itu nemenin Dita. Harusnya kan para suami mendampingi istri mereka, tapi karena ruangan kelas sempit (alasan si instruktur) maka para suami terpaksa menunggu di luar. Dan gue dipersilakan tetap di dalam karena mau mendokumentasikan suasan kelas dengan miniDV gue.
Selama senam berjalan, gue merasa agak risi jugak. Karena kamera gue sibuk ambil gambar sana sini. Dan terkadang gerakan senamnya rada-rada 'pribadi'. Mereka risi, gue pun risi. Tapi, namanya juga dokumentasi, harus tetep lempeng. Akhirnya ada satu session, si instruktur bertanya terlebih dahulu ke peserta senam, "Keberatan nggak ibu-ibu untuk di shoot? Karena gerakan yang berikutnya agak 'pribadi." Walau tidak ada tanggapan dan jawaban dari peserta, gue menyediakan diri untuk tidak merekam gerakan yang berikutnya. Sungkan bo.

Cerita Dita :
"Yak Ibu-ibu! kalo belum waktunya ngeden jangan ngeden dulu ya. Soalnya kalo udah panik kontraksi biasanya Ibu-ibu gak inget lagi gerakan-gerakan senam hamilnya," begitu kata suster instruktur ngingetin para ibu di kelas senam hamil. Dalam hati gue komentar, "nah lo! trus kalo udah panik, nanti siapa yang ngingetin gerakan-gerakan senamnya. Tau sendiri ibu-ibu yang udah kesakitan kontraksi bisa jerit-jerit gak karuan! Sementara di kelas ini, para suami ato pendamping tidak diperkenankan masuk (menurut instruktur, karena ruangannya kekecilan)."
Rada-rada pengen protes juga sih. Bukannya manja minta ditemenin. Tapi menurut gue peranan suami atau pendamping di saat-saat melahirkan adalah sangat-sangat penting. Siapa lagi yang mo kasih support di waktu-waktu kita lagi kesakitan setengah mati. Apalagi di kelas itu, sering diberikan tips-tips berguna yang berhubungan dengan kelahiran dan perawatan anak. Masak yang dengerin istrinya sendiri. Emangnya urusan anak cuman urusan istri. Yaaa...nggak lah yaw!
Cuman kok kayaknya di kelas itu yang ribet gue sendiri yak? Sementara ibu-ibu lainnya lempeng aja, malah ada yang gak dianterin suaminya segala.
Akhirnya dengan alasan mo ndokumentasiin, suami gue, si Pinot ikutan masuk. Hihihihi...gue tau si dia risih, abis cowok sendiri! Tapi biarin aja deh. Itung-itung sambil bikin dokumentasi dia bisa dapet ilmu tambahan.
Gimana nih para suami? Temenin dong istrinya senam hamil.

Wednesday, September 15, 2004

Kreativitas murni seorang anak


Pas beli sate kambing di pinggir rel Bintaro Permai, gue lihat putri penjual sate yang lagi asyik menggambar. Gambar belum selesai, sudah minta kertas lagi - dia menggambar di atas kertas minyak pembungkus sate. Dapat kertas, dia kembali tenggelam dalam kesibukan berkhayal, betapa kompaknya koordinasi otak & syaraf motoriknya menggerakkan tangan. Setiap orang dilahirkan bisa menggambar. Namun, menjelang dewasa kemampuan tersebut luntur dan hilang. Semoga putri penjual sate ini bisa tetap memiliki kemampuan menggambarnya, yang menjaga kemampuan kreativitasnya pada saat dewasa nanti.

Saturday, September 11, 2004

Chimpy mr.bean


Chimpy mr.bean
Originally uploaded by Pinot Dita.

Abis married, cuti ke Bali, di Jakarta kembali melakukan rutinitas nge-mall. Sore ke Citos, masuk cafe HotSpot dan browsing sampai beberapa jam. Sementara gue download software-software baru di Pismo gue.