Our previous journey: Kuwait

Thursday, December 31, 2015

Jalan-jalan Sekitar Times Square Saat Malam Tahun Baru

Awalnya memang tidak berencana keluyuran saat malam tahun baru. Apalagi sudah diwanti-wanti teman-teman kalau tahun baruan di Manhatan, terutama di Times Square sangat padat dan cenderung tidak nyaman buat anak-anak. Apalagi jika memang ingin melihat Ball Drop, sudah harus ada di Times Square sejak siang hari untuk mengambil posisi. Jadi sudah siap makanan dan nahan buang hajat berjam-jam hingga tengah malam. Tapi tiba-tiba pengen iseng lihat seperti apa suasananya. Impulsif! Itu pun juga hanya bermaksud melihat suasana sekitar, bukan ikutan desek-desekan di Times Square. Kami pun berangkat jam 10 malam, turun di stasiun 49th street Manhattan.



Kami menyusur 6th avenue dari 49th street hingga 42 street Bryant Park. Di tempat ini sudah berkerumun banyak orang, karena Ball Drop tahun baru masih bisa terlihat di sini.

Setelah bola tahun baru dijatuhkan, kami pun bergegas mencari stasiun subway untuk pulang, sebelum banjir orang-orang! Kami naik kereta 7 dari Grand Central, lalu pindah kereta N di Queensboro Plaza. Sampai rumah pas jam 1 pagi.

 Jadi tahun depan bakal nyoba lagi ngga? Semua serempak "OGAAHHHHH!!!"

Tuesday, December 29, 2015

Mulai Turun Salju

Setelah 3 hari lalu sempat anyep lembab sumuk, malam ini suhu turun sampai 2ÂșC dan butir-butir es fluffy mulai turun jam 12 malam.


Thursday, December 24, 2015

Hangatnya Natal 2015



Menurut kabar, hari ini adalah natal terhangat sepanjang sejarah 91 tahun di New York City. Boro-boro salju, yang ada udara lembab pengap bikin pengen nyalain AC pendingin. Tidak banyak orang yang memakai jaket tebal, malah banyak yang bercelana pendek seperti layaknya musim panas.



Di dalam kereta subway, beberapa orang terlihat kipas-kipas menghalau udara pengap.


Sunday, December 20, 2015

Pohon Natal Di Rockefeller Center



Memantau suasana di Rockefeller Center, tempat pohon natal besar dipasang. Ngga bisa lama-lama di tempat ini karena puuueennnuuuhhh banget orang-orang :) #yaiyalah




Friday, December 11, 2015

Kegiatan Produksi Serial TV

Kami perhatikan, ternyata daerah tempat kami tinggal sering menjadi lokasi pengambilan gambar untuk serial TV yang sedang populer seperti Person of Interest, Blacklist, The Good Wife dan lain-lainnya.


 

Sehari dua hari sebelum syuting, mereka akan menempelkan kertas pemberitahuan akan ada kegiatan syuting dan biasanya dari NYPD memberi surat larangan parkir yang ditempel di pinggir jalan.


Truk trailer untuk pemain serial The Good Wife, dengan nama-nama pemain di tiap pintu

Di hari pelaksanaan, biasanya terparkir 7 sampai 10 truk trailer yang berfungsi sebagai penyimpanan equipment, ruang kru, ruang pemain, wardrobe hingga cafetaria berjalan.


Cafetaria dadakan yang berdiri pinggir jalan untuk kru dan pemain


Suasana syuting di pagi hari untuk serial baru Path



Suasana syuting di malam hari untuk serial Person of Interest

Setiap syuting biasanya dijaga satu unit NYPD. Penjagaan juga tidak ketat, semata demi menjaga area syuting steril untuk pengambilan gambar. Juga tidak ada penutupan khusus untuk jalan atau area publik. Publik tetap bisa bersliweran di sekitar lokasi syuting, tapi tidak ada yang berkerumun nonton.


Suasana syuting Blacklist dari pagi hingga malam, lengkap dengan crane untuk high angle camera shot

Biasanya dalam sehari selesai, bekas tempatnya tetap bersih dan ngga ada sampah. Kebayang dulu jaman ikutan orang tua syuting, sampah botol plastik di mana-mana.

UPDATE:
Minggu depan jadwal shooting untuk serial komedi Unbreakable Kimmy Schimdt.

Thursday, December 10, 2015

Mengamati Produksi Serial TV "Person of Interest"

Sebagai orang yang sering berurusan dengan produksi film, kami tidak mengabaikan kegiatan syuting serial TV yang sering dilakukan di lokasi kami tinggal. Selain kempring pengen ikutan nonton, kami juga sering mengamati & memperhatikan aspek-aspek teknisnya. Seperti jumlah truk trailer yang terparkir, berapa lama mereka produksi, jumlah personil NYPD yang menjaga dan juga angle pengambilan gambar.

Person of Interest menjadi perhatian khusus, karena kami sendiri memang mengikuti serial ini dari awal. Kebetulan beberapa pengambilan gambar memang dilakukan di Astoria. Contohnya episode 15 di season 4 ini. Kami memperhatikan ada 3 spot lokasi.



Salah satunya adegan saat Mr Reese masuk sebuah rumah, kamera menangkap suasana daerah yang sangat familiar. Apalagi di latar belakang ada flyover jalur kereta api Amtrak, yang juga melewati daerah kami. Dan spot tersebut ternyata di jalan 28. Namun nomor rumah diganti, mungkin untuk menjaga privacy pemilik rumah.

Dari angle pengambilan gambar, bisa disimpulkan mereka menggunakan crane kecil untuk membuat kesan gambar diambil dari security camera. Di lokasi ini juga diambil beberapa adegan. Kemungkinan syuting dilakukan satu hari penuh hingga malam hari dan melibatkan banyak figuran polisi dan mobilnya.

Di episode yang sama, lokasi pengambilan gambar juga dilakukan di jalan Steinway dan di Astoria Park, pinggir East River dengan pemandangan jembatan Triboro dan Manhattan.





Related stories:
- Syuting Person of Interest di Astoria Park
- Beberapa produksi TV series di sekitar rumah

Tuesday, December 08, 2015

Menjajal Citi Bike


Kunci docking sepeda dikirim setelah apply membership

Pilihan transportasi di kota ini banyak banget. Jadi kalau salah satu pilihan terhambat, masih ada sarana lain agar tetap bisa sampai tujuan. Kali ini kami mencoba sarana sepeda Citi Bike. Awalnya agak ogah karena untuk jadi anggota mesti membayar $149 setahun - dengan sekali masa pakai maksimum 45 menit (lebih dari itu ada fee tambahan $3 per 45 menit). Bisa juga tanpa menjadi anggota, dengan membayar $10 untuk 24 jam.

Namun karena ada promosi harga khusus bagi anggota Zipcar sebesar $99 setahun, ya kenapa tidak dicoba? Setelah apply, 2 hari kemudian dikirim kunci docking sepeda dan brosur.

 

Yang seru, aplikasi Citi Bikenya memberi info navigasi serta stasiun-stasiun docking sepeda di kota ini, lengkap dengan banyaknya sepeda & docking kosong yang tersedia. Dengan begitu, kita ngga perlu kecele saat datang mau mengambil sepeda tapi semua sudah terpakai. Atau saat kita mengembalikan sepeda, semua docking penuh untuk menaruh sepeda.

Sejauh ini, penggunaan Citi Bike sangat membantu untuk menjangkau daerah-daerah yang jauh dari jalur subway. Serta lebih cepat daripada harus menunggu bis yang jadwalnya sering ajaib. Hanya saja, walau tersedia beberapa jalur sepeda, bersepeda di Manhattan ini juga perlu kewaspadaan terutama di jalanan yang tidak ada jalur sepedanya. Di Manhattan ini pesepeda juga banyak yang ngawur, miriplah dengan pesepeda motor di Jakarta. Samber sana samber sini, slonong kian kemari. Seringkali hampir menyerempet orang yang sedang menyeberang. Untuk membayangkan situasinya, tonton saja film Premium Rush :D

Sepedanya agak berat, jadi kurang lincah buat digenjot. Apalagi kalau sudah jalanan naik turun. Walau ada pilihan gigi kecepatan, tetap tidak membantu. Sempat sok-sokan mau pulang kantor naik CitiBike dari Manhattan ke Queens. Dari 24st hingga 52st (3km) saja ngos-ngosan dan langsung mencari docking sepeda untuk kemudian lanjut naik subway.


Kelar naik sepeda, paha kembang kempis dan lanjut naik subway XD

Akhirnya memang tujuan pakai Citi Bike ini ngga cuma semata transportasi jarak pendek, tapi juga membuat badan tetap bergerak membakar lemak. Tiap mulai naik sepeda langsung mengaktifkan aplikasi pencatat kalori di Apple Watch. Lumayan, ada alternatif workout.

Thursday, November 26, 2015

Desember Yang Hangat



Berdasarkan pengamatan badan cuaca New York, bulan ini adalah winter terhangat semenjak 2001. Malam dan pagi hari kisarannya tercatat antara 6-10ÂșC. Walau begitu, embun pagi sudah mulai membeku. Yang artinya, kenyataannya memang sudah di bawah 0ÂșC.

Tuesday, November 03, 2015

Pembuatan Film Person of Interest



Hari ini ada syuting Person of Interest di Astoria Park. Pengambilan gambar dilakukan di dua tempat di daerah kami. Satu di pojokan taman dan lainnya di prapatan Ditmars Blvd & 31st st. Di taman, syuting dilakukan di malam hari. Dilengkapi dengan 6 truk trailer dan sebuah truk cafetaria.



Tidak terlihat adanya Mr Reese atau Finch di lokasi. Tapi sempat terlihat ada sosok pendek gemuk, Fusco! Area pengambilan gambar dijaga tidak terlalu ketat, sekadar menjaga agar area steril untuk pengambilan gambar.


Bisa dipastikan pengambilan gambar ini untuk Season 5, yang digosipkan akan menjadi season terakhir Person of Interest.

Thursday, October 29, 2015

Happy Animation Day

Dari sejak pertama pakai Vine, hobi bikin animasi tradisional bisa kembali tersalurkan. Dan sampai sekarang, isinya cuma animasi, animasi dan animasi. Pokoknya jadi kembali antusias dengan animasi tradisional.

Sebuah kehormatan besar ketika hari ini Twitter merilis topik Animation Day di fitur Moments mereka, memasukkan dua Vine Papin di antara Vine dari Disney dan Pixar. *terharu*

Topik animasi ini diinisiasi Jack Dorsey di Twitternya:
Tampilan di Moments:


Catatan: Moments di Twitter adalah konten yang kontennya di-kurasi tim Twitter seperti layaknya berita.

Thursday, October 22, 2015

USA Today Edisi Hill Valley Terbit Hari Ini


Kemarin 21 Oktober, Marty McFly dan Doc Brown datang dari tahun 1985 di film Back To The Future 2. Di film itu, terlihat koran USA Today terbitan tanggal 22 Oktober 2015. Walau edisi itu fiktif dan hanya untuk kebutuhan prop film, USA Today tetap menerbitkan edisi tersebut hari ini sebagai bagian dari peringatan Back To The Future Day.

Saat mengantar krucil sekolah, Papin menyempatkan mengintip kios-kios koran di sekitar rumah. Agak susah nyarinya, mungkin karena ini koran nation wide. Akhirnya nemu nyempil di warung prapatan, dibawah tumpukan media cetak lainnya. Cuma satu pula. Kata yang jual, 1 store cuma jual 1 copy.

Baca-baca dalamnya, seru pisan euy. Artikel-artikel didominasi tema Back To The Future, atau paling tidak bersinggungan dengan 'future' dan prediksi perkembangan teknologi, budaya dan kesehatan - berhubungan dengan yayasan parkinson milik Michael J. Fox.



Dan tentunya ada wawancara-wawancara pemainnya, seperti Christopher 'Doc Brown' Lloyd.



Dan yang menarik, ada iklan film Jaws terbaru: Jaws 19 seperti yang 'diramalkan' di film Back To The Future 2.

Seumur hidup belum pernah baca koran bisa seasik ini, tiap artikel menarik untuk dibaca. Newspaper has never been this fun. Thank you, USA Today. You bring our childhood back to the past, 1985.

Thursday, October 15, 2015

Majalah Intisari



Bulan lalu, saat kami dibantu Pak James mengambil cargo di warehouse, dia membawakan majalah Intisari terbitan yang ada wawancara Papin dan keluarga. Beliau sangat antusias bercerita bagaimana majalah tersebut ada di tangannya. "Istri saya baru pulang dari Indonesia mbawain majalah Intisari.
Iseng saya buka-buka, lho kok ada Pak Pinot. Saya langsung bilang ke istri saya kalau saya kenal dengan orang yang ada di majalah ini."

Istrinya ngga percaya. Dipikirnya orang yang mirip.

"Pak Pinot dan keluarga baru saja pindah ke New York dan aku membantu mereka pindahan dari tempat tinggal sementara ke Astoria! Aku inget sama anaknya, Neo."
(kebetulan ada foto Papin dan Neo di artikel tersebut.)

Dia pun memberikan majalah Intisari itu kepada Papin. Merupakan pengalaman unik baginya, bisa bertemu langsung dengan seseorang yang diwawancara media.

Sunday, October 11, 2015

Menelusuri Graffiti Mr. Robot

A photo posted by joeiurato (@joeiurato) on

Menonton serial Mr. Robot, kami jadi suka memperhatikan adegan yang mempertontonkan detail-detail kota New York, terutama graffiti-graffitinya. Salah satunya graffiti buatan seniman Joe Iurato yang berada di daerah downtown Manhattan (lokasi).




Lalu adegan episode final saat Elliot terbangun di dalam SUV, di sebuah parkiran yang berada di area Chelsea, Manhattan. Tepatnya di sudut jalan 17th street dan 6th ave (lokasi).



Nanti kalau nemu lagi, kami akan update :)

Wednesday, October 07, 2015

Bertemu Jerome Jarre!



Mumpung main ke kantor Twitter dan ketemu Jerome Jarre, sekalian bikin Vine awkward. Pura-puranya ngga tahu kalau direkam video, tapi malah jadi awkward

Bertamu ke Kantor Twitter



Setelah diundang dan tertunda bolak balik, akhirnya Papin menyempatkan diri mampir ke kantor Twitter. Kebetulan Teguh Wicaksono - dari Twitter Indonesia - lagi di sini, jadi sekalian ngobrol-ngobrol.

 

Kantor yang berlokasi di bilangan Chelsea, Manhattan ini sungguh nyaman. Seperti halnya kantor tech giant lainnya, kantor Twitter sangat fun dan kondusif banget untuk bekerja, atau berkarya.  Kantinya sudah seperti food court di mall, karyawan dan tamu datang untuk makan. Free of charge.

d

Kelar ngobrol dengan Teguh dan makan siang, Papin dipanggil ke lantai atas, lantainya Vine HQ. Aduh kantornya keren banget. Seru!

 

Di sana sini terpajang gadget-gadget vintage, bikin ngiler pengen ikutan naruh barang-barang vintage kami.

 

Best of all, di sana ketemu Jerome Jarre, seleb Vine yang dulu mengajak Papin untuk kerja bareng bikin Vine untuk brand dan memberi tawaran kerja di New York sini. Tanpa dia, kami sekeluarga ngga akan mungkin bisa pindah ke sini.



Bahagia akhirnya bisa ketemu dia. Setelah bertukar nomor telepon, Papin langsung kirim pesan ke krucil "I met Jerome!!!" Kunjungan ke markas Twitter kali ini berasa seperti mengunjungi rumah kedua. Eh ketiga. Eh keempat. Ya pokoknya rumah juga lah.

Monday, October 05, 2015

Jajal Pesan Kopi di App

Hari ini setelah mengantar Arwen ke sekolah, dalam perjalanan pulang jalan kaki iseng mencoba layanan baru Starbucks: order kopi via app terus diambil di kedai kopi yang dipilih. Kebetulan ada satu kedai di perjalanan pulang.



Setelah order, 5 menit kemudian tiba di kedai. Kopi gue sudah tersedia dengan nama yang tertulis dengan benar "Wahyu". Ya iyalah, di-print dari app.



Lumayan praktis. Ngga perlu ngantri yang kebetulan pagi ini panjang banget antriannya. Mungkin sudah masuk musim gugur, semua pada kedingingan.

Friday, September 25, 2015

Kardus-kardus Pindahan Dari Kuwait Sudah Tiba!

Dapat kabar kalau kardus-kardus pindahan dari Kuwait sudah sampai di sini. Setelah beres urusan administrasi dan custom, kami diharuskan mengambil sendiri 16 kardus tersebut di sebuah gudang di New Jersey.

Mengambil 16 kardus pindahan.
Di sebuah gudang.
Di New Jersey.

Definitely a new adventure.



Seumur hidup di sini baru 2 kali ke New Jersey. Sekali cuma lewat saat menjajal Zipcar keluyuran ke luar kota, lalu kedua kalinya saat ke rumah teman di Hoboken. Dan ini pertama kalinya naik kereta api PATH (Port Authorization Trans-Hudson) yang nyebrang kali Hudson. Naik dari stasiun 34th Herald Square, penjagaan sangat ketat sehubungan dengan kunjungan Pope ke mari. Setelah tas digeledah oleh petugas, beli tiket MetroCard 2-trip card $5.

Mengambil stasiun terakhir Journal Square, perjalanan dari Manhattan memakan waktu 1/2 jam. Dari sana ngga nemu bis sesuai panduang Google Maps dan Transit app. Asli, ternyata transportasi publik di sini mbingungi. Beda dengan New York yang hari pertama saja udah bisa pede keluyuran berbekal panduan Google Maps thok. Putus asa karena waktu sudah mepet, akhirnya naik taksi yang mangkal dekat terminal. Dan ternyata pakai argo kuda, $25 untuk jarak cuma 5-6 km. Meh.

 

Sampai di kawasan pergudangan yang dimaksud, sudah ada Pak James dengan mobil van-nya, siap membantu mengantar dan mengangkat 16 kardus tersebut. Antrian clearance cukup panjang, suasananya seperti di pelabuhan atau pergudangan pada umumnya. Isinya kebanyakan kuli angkut yang berbahasa Spanyol, dengan sesekali berbahasa inggris untuk melontarkan sumpah serapah hahaha.

 
Satu persatu kotak-kotak kardus dari Kuwait ini masuk van Pak James, yang dicorat-coret vandals di rumahnya. Penampakannya jadi ghetto pisan :D

Setelah beres clearance form-nya, kami diperintahkan untuk ke pintu gudang dengan membawa kendaraan angkut. Sempat ketar-ketir takut van Pak James ngga muat. Kalau ngga muat, mesti nginepin kotak-kotak ini lagi dengan biaya yang ngga murah. Dan males aja balik lagi ke sini. Untungnya muat, malah ada space kosong. Tahu gitu bisa nambah 3-4 kardus lagi dari Kuwait *LHO??* :D

 

Sejam kemudian - setelah muter sana muter sini karena jalan dialihkan sehubungan kunjungan Pope - tiba di rumah. Kardus-kardus yang 12 bulan tidak pernah menghirup udara luar ini akhirnya dibuka satu persatu. Aroma apartemen Salmiya masih terbawa, membawa suasana nostalgia. Krucil tampak sangat excited saat mereka mulai nemu satu persatu barang bersejarah mereka dari Kuwait.

Video saat Pudsey bear masuk vacuum bag di Kuwait bulan September 2014 dan dibuka kembali setekah setahun kemudian di New York.

Alhamdulillah. Dengan tibanya kardus-kardus ini, sepenuhnya lengkap sudah proses pindahan kami dari Kuwait ke New York.