Our previous journey: Kuwait
Showing posts with label vlog. Show all posts
Showing posts with label vlog. Show all posts

Tuesday, April 11, 2017

Bangku Taman Berbisik


(sumber: Central Park NYC)

Nama bangku taman di Central Park ini dinamai Charles B. Stover Bench atau The Whisper Bench. Tepatnya di Shakespeare Garden, nyempil dekat kastil Belvedere. Dinamai bangku berbisik karena kalau kita berbisik di salah satu sisi bangku, suaranya akan mengalir ke sisi lainnya dan akan terdengar dengan jelas walau berjarak sekitar 3 meter dari si pembisik. Monggo dicek videonya, bakal merinding sendiri kalau ternyata ada yang bisik-bisik saat sendirian hahaha.


Friday, February 03, 2017

Wednesday, January 18, 2017

Melipir ke Times Square


Salah satu tips merantau adalah tidak boleh kehilangan rasa sebagai 'turis' untuk bisa menikmati suasana keseharian dan mengapresiasi tempat kita tinggal. Times Square adalah daerah yang sebenarnya paling jarang kami singgahi karena ya, kemriyep, penuh hiruk pikuk turis, padat manusia.

Malam ini kami sengaja main ke sana. Sekalian nge-test lensa zoom vintage yang baru kami dapat di eBay. Ternyata Times Square cakep juga kalau malam hahaha (ekemana ajaaa?)

Tuesday, December 20, 2016

Naik Kereta Nostalgia

Setiap tahun, antara Thanksgiving day sampai jelang Natal, penyelenggara angkutan kereta subway NYC menyediakan layanan khusus: Holiday Nostalgia Train. Menghubungkan antara Queens Plaza di Queens dan 2nd Avenue di Manhattan, di jalur M.



Kereta R1 ini melayani dari tahun 1930 hingga 1970. 40 tahun! Kondisinya masih terawat dan menurut petugasnya, kereta ini masih sangat laik jalan, walau tidak memiliki peralatan modern seperti location tracker atau automatic brake kalau ada kereta di depan.


Jujur saja sih, sampai sekarang pun naik kereta subway New York City memang berasa lawas. Jadi naik kereta tua begini berasa ngga jauh berbeda hahaha.



Hanya saja suasananya jadi lebih vintage ketika banyak penumpang berpakaian ala tahun 30an dan diiringi musik swing jaman itu. Cukup seru. Tahun depan mau coba lagi.

Wednesday, December 07, 2016

Nge-vlog Dengan Spectacles


Keluyuran hari Sabtu, ke Herald Square lalu ke MoMA design store.



Habis jalan kaki 15 menit ke sekolah, balik ke rumah pesen kopi lewat app. Mampir warung kopi buat ngambil pesenan, terus naik bis biar cepet sampai rumah. Dari situ ikutan nganter Leia & Neo ke sekolah.


Belanja keperluan dapur ala Indonesia di china town. Sekalian stok Kapal Api buat musim yang semakin dingin :)

Sunday, December 04, 2016

Surat untuk Donald Trump



Lagi jalan ke prapatan, ada seorang mbak njagain counter di pojokan, mengajak orang-orang untuk menulis surat ke Donald Trump. "Silakan tulis uneg-uneg anda, nanti akan kami kirimkan ke tim Donald Trump."

Banyak yang cuek, skeptis. Banyak juga yang mendebat. "Lebih banyak yang mendebat, tapi yang menulis surat cuma tiga orang hahaha," kata si mbak. Lalu Leia kami ajak untuk menulis dan menggambar. Dia menulis

"Dear Donald Trump, please don't build a wall because we can't see the (beautiful) sunset."
Si mbak takjub dengan surat buatan Leia, apalagi dilengkapi gambar Donald Trump sibuk ngatur batu bata buat bikin tembok, dengan seekor babi (karakter favorit Leia) menatap dengan wajah sedih. "Selalu amaze memperhatikan pandangan jujur & polos anak-anak pada presiden baru ini," katanya.


Thursday, November 10, 2016

Unjuk Rasa Menentang Trump di Union Square



Suasana unjuk rasa di Union Square, meneriakkan yel yel "Not my president!" "Black lives matter!" "Muslims are not terrorist!" jam 18:30. Jam 19:30 pengunjuk rasa berjalan menuju Trump Tower.





Saturday, November 05, 2016

Jalan-jalan ke Sugar Hill



You must take the "A" train
To go to Sugar Hill way up in Harlem
If you miss the "A" train
You`ll find you missed the quickest way to Harlem

Demikian sepenggal lagu jazz klasik "Take The A Train" yang diciptakan Duke Ellington & dinyanyikan Ella Fitzgerald, kebetulan kedua legenda jazz ini memang tinggal di kawasan Sugar Hill, Harlem. Kawasan ini kebanyakan dihuni masyarakat kulit hitam elit yang berpengaruh pada kultur & politik Amerika di sekitar tahun 1930-1940 dan disebut-sebut sebagai pusat pergerakan Harlem Renaissance.



Nama Sugar Hill memang dimaksudkan sebagai daerah perbukitan dengan kehidupan yang makmur dan sejahtera (sweet life) bagi masyarakat kulit hitam. Untuk ke kawasan ini bisa menggunakan kereta A yang berhenti di utara Manhattan. Kereta A sendiri merupakan jalur kereta tertua dan terpanjang di NYC.




Berjalan-jalan di kawasan ini memang memberi suasana unik dan kesan tersendiri. Selain bentuk bangunannya yang sedikit berbeda dengan bagian lain di Manhattan, masyarakatnya didominasi kulit hitam namun kami juga melihat banyak kulit putih, Asian bahkan toko yang menjual peralatan shalat juga ada.









Tempat yang menarik untuk dikunjungi lagi, sambil mendengarkan lagu "Take The A Train" ♪ ♫

Tuesday, May 24, 2016

Menonton Suasana Pembuatan Film



Hari ini kami berkesempatan menengok Studio Fair di Kaufman Studio - yang memang menjadi tempat pembuatan film dan TV series di daerah Queens. Di Studio Fair ini bisa ditemui berbagai kegiatan proses pembuatan film, dari make-up, special effects hingga action para stunt man. Selain itu juga digelar perlengkapan pembuatan film dari tahun 1920-an, era ketika film bisu.

Friday, February 05, 2016

Langit NYC Dari Putih Ke Biru

Dari pagi, langit mendung berwarna putih dengan salju turun cukup deras.


Jam 1 siang, matahari keluar membuka tirai kabut salju, mengganti dengan langit biru dan melelehkan semuanya.

Direkam dengan iPhone dan diedit dengan Splice app.

Thursday, December 31, 2015

Jalan-jalan Sekitar Times Square Saat Malam Tahun Baru

Awalnya memang tidak berencana keluyuran saat malam tahun baru. Apalagi sudah diwanti-wanti teman-teman kalau tahun baruan di Manhatan, terutama di Times Square sangat padat dan cenderung tidak nyaman buat anak-anak. Apalagi jika memang ingin melihat Ball Drop, sudah harus ada di Times Square sejak siang hari untuk mengambil posisi. Jadi sudah siap makanan dan nahan buang hajat berjam-jam hingga tengah malam. Tapi tiba-tiba pengen iseng lihat seperti apa suasananya. Impulsif! Itu pun juga hanya bermaksud melihat suasana sekitar, bukan ikutan desek-desekan di Times Square. Kami pun berangkat jam 10 malam, turun di stasiun 49th street Manhattan.



Kami menyusur 6th avenue dari 49th street hingga 42 street Bryant Park. Di tempat ini sudah berkerumun banyak orang, karena Ball Drop tahun baru masih bisa terlihat di sini.

Setelah bola tahun baru dijatuhkan, kami pun bergegas mencari stasiun subway untuk pulang, sebelum banjir orang-orang! Kami naik kereta 7 dari Grand Central, lalu pindah kereta N di Queensboro Plaza. Sampai rumah pas jam 1 pagi.

 Jadi tahun depan bakal nyoba lagi ngga? Semua serempak "OGAAHHHHH!!!"

Tuesday, December 29, 2015

Mulai Turun Salju

Setelah 3 hari lalu sempat anyep lembab sumuk, malam ini suhu turun sampai 2ºC dan butir-butir es fluffy mulai turun jam 12 malam.


Saturday, May 02, 2015

Berjalan Kaki Menyeberang Jembatan Robert F. Kennedy



Dekat rumah kami ada 2 jembatan besar yang menyeberang East River - menghubungkan Queens dengan Manhattan, Bronx dan upstate - Robert F. Kennedy dan Hell's Gate (khusus untuk kereta api).

Jembatan Robert F. Kennedy terbagi 3 ruas: Queens, Manhattan dan Bronx. Semua terhubung di sebuah pulau di tengah-tengah bernama Randall Island.

Karena jembatan ini bisa dilewati dengan berjalan kaki, hari ini kami mencoba menyeberang ke Randall Island yang berjarak 1,7 km dari tangga naik di Astoria Boulevard hingga tangga turun di Randall Island. Dengan jalan timik-timik bareng krucil, perjalanan ditempuh sekitar 40 menit. Cukup lama, tapi pemandangannya sangat keren, bikin ngga berasa capek. Yang malesin, saat krucil pecicilan, bapaknya beberapa kali panik ngga jelas. Maklum, rada-rada takut ketinggian hahaha.

Sunday, April 26, 2015

Monday, April 13, 2015

Suasana Nge-jazz di Stasiun

Semua tahu banyak pengamen atau musisi jalanan di stasiun subway di kota macam New York ini. Dan kuping kami - padahal baru 2 bulan di sini - sudah terbiasa mendengar kegaduhan perkusi, genjrengan gitar atau irama beat box dari mulut. Dan kami akui, walau cuma pengamen namun mereka seperti diberi bakat dan skill yang spesial. Jadi musik yang didengar tidak terasa mengganggu, bahkan sangat menghibur. Salah satunya ini, memainkan bas betot sambil bersiul diiringi simple cymbal. Memberi kesan jazzy di stasiun New York yang terlihat kumuh dan kotor. Keren mas, terima kasih hiburan nge-jazz-nya!