Our previous journey: Kuwait

Friday, April 29, 2016

Berkenalan dengan HoloLens

Hari ini Papin diundang ke Microsoft Lounge di Los Angeles untuk briefing device mereka yang terbaru: HoloLens. Bareng bersama influencer digital lainnya, Papin berkesempatan mencoba (dan membawa pulang device + Surface 3 - cihuy!) kacamata canggih ini. Sebenarnya, HoloLens juga adalah komputer PC dengan Windows 10 sebagai OS nya. Hampir semua software Windows bisa jalan di PC berbentuk kacamata ini.





Si kacamata berfungsi sebagai monitor. Mouse & keyboard digantikan oleh jari, yang gesturenya disetup untuk perintah yang biasa kita lakukan dengan mouse: klik, drag, hold, double klik. Mereka menyebutnya Air Tap. Karena ada interaksi dengan obyek nyata di sekitar kita, HoloLens ini disebut sebagai MR atau Mixed Reality. Microsoft lebih memilih mencampur dua realita ini ketimbang fully virtual reality. "Virtual Reality disconnect us, totally, with our surrounding. We're no longer in reality in VR. We prefer mixed them, blend them and support both worlds." Setuju sama Microsoft, Papin juga ngga terlalu suka dengan VR. Serem.


Dana dari Microsoft wanti-wanti kalau HoloLens ini masih buggy, unstable dan gampang crash

Anyway, software yang dipilih dalam program review ini adalah Actiongram - kumpulan obyek-obyek 3D yang diletakkan di ruangan atau tempat di sekitar kita. Para influencer diminta membuat cerita menggunakan obyek-obyek 3D ini.



Obyek-obyek 3D ini terasa agak membatasi kreativitas, karena kita tidak bisa membuat obyek sendiri atau custom effects. Walau begitu, ada beberapa obyek yang bisa diolah lagi dalam bercerita seperti kupu-kupu, kunang-kunang, partikel fairy dust.



Orientasi berlangsung hingga sore hari. Influencer yang hadir membawa pulang HoloLens edisi prototype & Surface 3, dengan jadwal posting review atau video di social media. Ngga sabar pengen ngoprek!