Our previous journey: Kuwait

Saturday, June 27, 2015

Wawancara NHK

Kami dikontak oleh seorang jurnalis NHK World yang bermarkas di New York sini, meminta waktu wawancara untuk tayangan salah satu segment berjudul Asian Dream. Wawancara ini berdurasi 15 menit dan bakal butuh banyak angle cerita, serta footage video tentunya. Karenanya, pengambilan gambar akan mencakup kegiatan sehari-hari di rumah, di kantor, saat jalan-jalan dengan keluarga. Sudah mirip seperti liputan acara infotainment :P


Berasa canggung karena tim liputan mengintil kegiatan kami sehari-hari

Wawancara ini lebih bersifat video dokumenter dengan konteks pembahasan tentang kami sebagai orang Asia yang hidup di Amerika, terutama tentang keunikan pekerjaan dan skill Papin sebagai Vine artist di New York. Lalu juga bagaimana Mamin bersama Arwen, Leia, Neo sebagai satu tim saling menginspirasi saling membantu untuk bisa tetap kreatif walau jauh dari kampung halaman.


Adegan ini ngga masuk di final editing

Pengambilan gambar berkisar di dalam rumah dan di taman andalan kami: Astoria Park. Di taman, Arwen sempat mendemokan bagaimana membuat animasi di Vine. Sayangnya adegan ini tidak dimasukkan dalam dokumenter.

 

Untuk adegan di rumah, sudah pasti rumah diberesin dulu sampai resik dan rapi. Biar rumahnya terlihat fotogenik gitu loh, walau Papinnya fotoginuk. Mamin sempat diwawancara juga saat di dapur.

 

Pengambilan gambar juga mencakup kegiatan Papin saat syuting di studio, Dontae kolega Papin juga diwawancara untuk menambah angle cerita. Selain itu juga mencakup kegiatan jalan-jalan kreatif di Central Park. Di sini, konteksnya buat kasih lihat bahwa kami sekeluarga kemana saja selalu berkreasi atau menggambar, bahkan berinteraksi dengan banyak orang dengan cara menggambar mereka.

Untuk lengkapnya, monggo ditonton saja videonya di NHK World atau di link ini.

Thursday, June 18, 2015

Puasa Pertama di NYC

Hari pertama puasa. Papin dan Arwen mencoba berpuasa di negara ini. Lamanya 17,5 jam dengan waktu berbuka puasa jam 8:30 malam hari.



Dibanding saat di Kuwait, berpuasa di New York jauh lebih menantang. Selain lebih lama, semua kegiatan berlangsung seperti hari-hari biasa. Jangan harap ada restaurant atau tempat makan yang tutup seperti di Kuwait. Semua tetap buka dan tetap menyebarkan aroma sedap menggoda.



Kegiatan di kantor juga berlangsung seperti biasa. Kebetulan di hari-hari pertama puasa ini Papin harus syuting di studio. Syuting artinya gotong-gotong equipment dan olor-olor kabel. Saat yang lain break lunch, Papin break dengan corat coret nggambar di sketchpad buat menghabiskan waktu.
Di hari pertama, sempat dehidrasi dan exhausted. Sempat ditanya temen kantor yang memperhatikan Papin "You look exhausted!" Mungkin karena kegiatan di hari itu tetap dilakukan seperti saat tidak berpuasa.

Di hari kedua, sudah mulai paham tingkat kesulitannya. Sahur banyak-banyakin minum air. Dan perjalanan pulang pergi kantor tidak dilakukan terburu-buru. Jalan kaki & naik turun tangga stasiun subway dilakukan dengan santai. Dan ngga malu naik bus walau jaraknya dekat :D
Manajemen aktivitas ini cukup membantu tetap survive sampai jam buka puasa.

Akhirnya, mendapatkan Arwen dan Papin mendapatkan pertanyaan basic dari teman sekolah dan kantor, yang selalu dilontarkan orang barat pada yang berpuasa: Not even water?
Heran dan prihatin menghiasi ekspresi mereka. Kegiatan puasa seperti dianggap tidak baik untuk kesehatan.
"The key is activity management, my friend." jawab Papin santai. Semoga bisa tahan sampai akhir Ramadan! Bismillah!