Our previous journey: Kuwait

Saturday, July 28, 2012

Ramadan: Special live music in the mall



Bentuk lain festivity Ramadan di Kuwait adalah pertunjukan musik khas arab di mall. 4 orang dengan alat musik masing-masing aud (dawai khas timur tengah), biola, tabla dan satu orang menyanyi sambil menepuk tangannya. Mereka bermusik di dalam tenda yang didirikan di dalam mall. Bahkan mereka juga mengundang pengunjung untuk turut bernyanyi atau sekedar bertepuk tangan sesuai irama, duduk di tengah2 mereka.

Thursday, July 26, 2012

Ramadan: Tamar Hindi Juice Man



Salah satu pemandangan khas Ramadan di Kuwait adalah hilir mudiknya orang ini. Membawa tangki berisi tamarindus indica juice (jus asam jawa) & glycyrhiza glabra juice, menawarkan kepada pengunjung pusat perbelanjaan terutama kepada mereka yang berbuka puasa.

Ini bukan kultur asli lokal terutama negara-negara teluk, tapi berasal dari daratan Syria, Lebanon & Turki. Dahulunya, minuman yang dijajakan adalah wine. Namun setelah pengaruh Islam besar, mereka menggantinya dengan buah-buahan lain.

Sepertinya di sini juga berlaku tagline ikan "Berbukalah dengan yang (asam) manis."

Monday, July 09, 2012

Arwen Dan Uang 1 Dinarnya



Arwen mendapatkan uang dari 'peri gigi' yang ditukar dengan gigi tanggalnya, ditaruh di bawah bantal. Setelah sekian hari, dia bingung mau dipakai buat apa uangnya. Bimbang antara makanan atau mainan. Dia terlalu sayang dengan uang pertamanya untuk dihabiskan pada sesuatu yang tidak penting.

Hingga siang ini, dia berkata "Aku lihat ibu-ibu tua duduk di luar. Kasihan. Boleh nggak uangnya aku kasih dia?" Kami takjub & terkejut mendengar pernyataannya. Kami perbolehkan & dia memberi uang tersebut ke ibu itu. Sebagai 'pahala', Arwen pun kami ajak makan dengan menu yang dia suka.

"I think the toothfairy is happy when I gave the money to that old woman," kata Arwen sambil makan es krim. We are all more than happy because of you, Arwen.