Our previous journey: Kuwait
Showing posts with label vlogQ8. Show all posts
Showing posts with label vlogQ8. Show all posts

Sunday, October 14, 2012

Berkibarlah Benderaku!


Menjelang acara Asian Cooperation Dialogue Summit tanggal 15-17 Oktober, bendera-bendera negara undangan dikibarkan di jalan-jalan utama Kuwait, termasuk bendera Indonesia.

Yang menarik, anak-anak begitu excitednya melihat bendera Indonesia berkibar di antara negara-negara lain. "That's our flag!" Ada rasa bangga melihat bendera negaranya ikut berkibar. Sepertinya nasionalisme berasa lebih bergema saat jauh di negara orang, terutama untuk anak-anak kami yang besar di lingkungan bangsa lain.
"I'm Indonesian. My country has active volcanoes & living prehistoric dragon called Komodo! And my flag is brave red & holy white!" ucap Arwen di depan kelas ketika memperkenalkan negaranya.

Tuesday, May 17, 2011

Pesta Halilintar



 Jelang jam pulang kantor, semua sibuk merekam halilintar yang menyambar terus-terusan.



Di perjalanan pulang, hujan cukup deras diikuti dengan sambitan-sambitan hails atau es.

Friday, March 25, 2011

Suddenly, The Sandstorm is Approaching


17:45 : Giant dust cloud appears. The city goes dark. Here in Salmiya.



18:00 : Salmiya becomes dark.



18:10 : Zero visibility.



UPDATE:

Full video from Khaled Alkulaib



Amazing photo in Kuwait city here.

Saturday, February 05, 2011

Sebuah Tempat Yang Tidak Berkesan Kuwait



Tapi berkesan di New Dehli. Tempat tersebut di bilangan Maliya atau Salhiya Complex. Suasananya seperti Pasar Baru Jakarta. Sangat sedikit orang arab, kebanyakan India (Pakistan, Bangladesh & Srilanka) dan beberapa Filipina atau Indonesia.




(click to enlarge the map)

Related post:
- Feel at home at Salhiya
- Pose Gaya India

Sunday, January 30, 2011

Restoran Indonesia: Mama Lala

Setelah baca dari blog Mas Ardi & Mbak Susi, hari ini kami mencoba restoran Indonesia Mama Lala di Mangaf (20-25 menit dari rumah kami - cukup jauh untuk ukuran Kuwait). Saat kami tiba, dari luar suasananya sudah bukan di Kuwait dibantu oleh aroma rokok kretek & obrolan dalam bahasa Jawa oleh mereka yang duduk-duduk di luar. Masuk ke dalam, ruangannya sendiri tidak besar, sekitar 5 x 5 meter. Tayangan TV-nya pun SCTV & RCTI :D



Mas yang jaga restoran "Mau makan apa mas? Ini menunya." Wihihi.. sudah lama ngga masuk restoran ditawari dalam bahasa Indonesia. Biasanya inggris, arab atau tagalog.



Yang pertama kita jajal mie ayam. Kalau di-rupiahkan kira-kira Rp 40000. Cukup murah untuk ukuran makanan restoran di Kuwait. Buat papin, rasanya sudah sangat membantu pikiran ngelamun lagi nongkrong di warung mie ayam Bintaro. Sayangnya Teh Botol-nya habis, jadi es teh manis saja sudah sangat cukup.





Dan ada kabar bakal nambah beberapa restoran Indonesia di Kuwait sini. Woohoo! Semoga sebentar lagi ada Padang Sederhana!
Kalau mau mampir silakan tengok lokasinya di sini.

Lokasi:

View Mama Lala in a larger map

Koordinat: 29.101444 48.133705

Foursquare: http://4sq.com/dUWBOL

Tuesday, December 02, 2008

Jordan Magical Mystery Tour : Day 2 (part 1)



Hari ke dua. Amman city tour, mengunjungi 3 tempat : Citadel, Roman Theater dan Cave of Seven Sleepers. Video bagian satu ini merekam kunjungan kami di Citadel.

Related stories :
- Jordan Preparation
- Jordan Day 1
- Jordan Day 1 Video
- Jordan Day 2

Tuesday, November 18, 2008

Jordan Magical Mystery Tour : Day 1 (Video)



4 November 2008
Suasana pemandangan perjalanan dari bandara ke hotel dan dari hotel ke downtown kota Amman.

Sunday, October 05, 2008

Lebaran 2008 : Full Story

by : Pinot

Beruntung. Papin bisa bermalam takbiran, berlebaran bersama keluarga kecil dan shalat Eid dengan normal, tidak seperti tahun lalu yang sendirian dan saat shalat Eid ngga mandi karena habis ngelembur di kantor (bahkan tetep harus ngantor setelahnya :P ).

Malam Takbiran

Malam takbiran di Kuwait tidak berkesan hingar bingar. Biasa saja. Tidak terdengar gema takbir di mesjid-mesjid, hanya terdengar suara petasan di sana sini.
Saat ke tempat perbelanjaan, ramainya sama seperti Jakarta. Kami pergi ke City Center (Souk Salmiya - sejenis Bintaro Plaza) mendapatkan parkiran penuh dan macet, apalagi di dalam gedung.





Pulang dari City Center, Mamin nglembur bikin lontong dan opor ayam, dibantu Papin dan krucil. Baru tidur jam 4 pagi :D



Lebaran Hari Pertama

Berhubung Mamin dan krucil baru tidur jam 4, Papin berangkat sendiri ke KBRI buat shalat EId, bareng keluarga Bayu. Sepanjang perjalanan banyak orang wira wiri mau shalat Eid. Tapi berkesan sangat lengang dan tidak ditemui kerumunan orang di tanah lapang untuk shalat Eid, rata-rata di dalam masjid.

Kecuali Eman yang kebetulan diundang shalat Eid di lapangan parkir dekat rumahnya, diadakan oleh tetangga-tetangga Kuwaiti. Tidak ada yang nggelar koran bekas kata Eman, karena seluruh permukaan shalat dialasi karpet.. huahahaha. Setelah shalat, panitia membagi-bagikan candy, chocolate dan makanan ringan kepada Eman dan keluarga Mas Heru.


Ketupat karya keluarga Mas Heru

Setelah shalat Eid, Papin dkk bersalam-salaman dengan teman-teman di KBRI. Dari situ berangkat ke rumah Mas Heru buat silaturahim.



Sorenya, kami berjalan-jalan melihat suasana. Walau bunyi petasan masih bergerilya di sana sini (tanpa suara tabuhan bedug :P ), suasana berkesan lengang tidak ada keramaian. Beberapa toko terlihat tutup.


Lengang di jalan Salem Al Mubarak




Kami pun nongkrong di StarBucks. Saat kami tiba cukup sepi, begitu menjelang malam, suasana menjadi ramai penuh ABG (Arab Baru Gede). Begitu pula jalanan Salem Al Mubarak, sebelumnya kami bisa melenggang menyeberang dengan santai karena sepi, semakin malam kami pun masih bisa menyeberang dengan santai karena jalanan sudah penuh kendaraan yang berbaris macet :)
Tampaknya memang kehidupan dan suasana ramai baru dimulai di atas jam 9 malam. Kami pun pulang setelahnya, diiringi suara musik keras-keras dari kendaraan gaul ABG dan tentu saja : dar der dor petasan :P

Lebaran Hari Kedua



Kami ke Avenue Mall (terbesar di Kuwait) untuk melihat-lihat suasana. Wuih ramainya luar biasa. Jika Avenue Mall sebesar Pondok Indah Mall 2, pasti sudah berdesak-desakan.


ABG duduk-duduk di atas meja makan IKEA, diusir petugas malah ngece

Banyaknya ABG membuat suasana terlihat agak rusuh. Perilaku 'kampungan' mereka membuat kami malas berlama-lama di mall ini. Di toko olah raga, mereka rusuh pecicilan bermain bola (produk yang dipajang). Arwen dan Leia cepat-cepat diselamatkan sebelum terkena dampak gedombrangan mereka. Eman, yang kebetulan datang setelah kami pulang, bercerita sempat terjadi keributan dan perkelahian antar gang di mall tersebut (have a look at 248am.com). Great!!

Sampai di rumah, kami pun menghabiskan malam dengan menonton update-an Tumblr dari keluarga di Indonesia.
(pinodita.tumblr.com).

Friday, September 19, 2008

Jakarta Grocery di Kuwait

by : Pinot & Dita

Toko yang khusus menjual pernak pernik makanan dan barang Filipina, Srilanka, Bangladesh, Pakistan, India ngamprah di mana-mana di Kuwait sini. Tapi yang khusus menjual makanan dan barang Indonesia sangat jarang. Biasanya makanan dan barang Indonesia dijual dan digabung dalam toko yang menjual makanan dan barang Asia.

Jakarta Grocery

Ada satu toko yang dari dulu pengen kita kunjungi, namanya Jakarta Grocery (di kalangan temen-temen Indonesia, dikenal sebagai TOKO JAKARTA), terletak di bilangan Kuwait City. Konon mereka menjual "prentilan" bumbu masak khas Indonesia. Minggu lalu, akhirnya kami menyempatkan diri mampir ke toko tersebut. Tokonya nyempil di pertokoan Souk Al Kabeer dan tidak terlalu besar. Tapi makanan dan barang yang dijual cukup mewakili toko kelontong atau warung yang biasa dijumpai di Indonesia.



Lumayan membantu kerinduan akan barang-barang kebutuhan sehari-hari (terutama bumbu-bumbu masaknya) dari tanah air. Cuman teteupppp masih ada yang kurang......gak ada teh botol!!! :D





GeoTagged :
[29°22'08"N, 47°58'12"E]

Tuesday, June 24, 2008

Graphic Designer can Cook

by : Pinot & Dita

Ketrampilan memasak kayaknya adalah salah satu kemampuan yang harus dimiliki jika tinggal di negeri orang. Gak ada si mbok ato jajanan kaki lima yang dapat diandalkan untuk menyediakan sajian pengisi perut. Sesekali mungkin bisa aja makan di luar. Tapi kalo tiap hari makan/jajan di luar, yaaaaa bisa jebol dong kantong ini. Belum lagi urusan selera yang seringnya gak kompatibel sama lidah Asia ;). Seperti juga mungkin teman-teman perantauan yang lain, sering putus asa bingung mau makan apa, akhirnya makanan instan model indomie dijadikan penyelamat usus dari cacing-cacing kelaparan :D. Tapi gak mungkin kan makan indomie tiap hari, gak mungkin juga cuman ceplok telor terus menerus. Akhirnya ya mau gak mau, 'dipaksa' juga masuk dapur

Untuk Papin dan Bayu -- yang keluarga sudah bergabung di Kuwait -- istri tercinta adalah savior (wooiii Papin dan Bayu curang!!). Hampir setiap hari, bekal masakan Mamin selalu menemani saat bekerja. Kebutuhan makan sesuai selera bisa dikatakan terpenuhi. Dan tentu saja menghemat pengeluaran. Lain halnya dengan Aji, Daud dan Yoswar. Tidak ada yang bisa diandalkan untuk memasak di dapur. Dulu pada saat kami masih tinggal bareng-bareng dalam satu apartemen, urusan makanan masih bisa terbantu dengan masakan Mamin. Tiap hari Mamin, seperti layaknya pengusaha catering (soalnya yang dimasak dalam porsi gede :D), menyiapkan makanan dan bekal untuk penduduk apartemen. Nah, sekarang masalahnya Mamin udah pensiun ngempanin anak orang (baca : ngasih makan anak orang). Sejak kami berpisah dan pindah ke apartemen masing-masing, Mamin tidak lagi menyiapkan makanan untuk teman-teman. Dan akhirnya, mau gak mau mereka harus memasak sendiri!

Mereka-mereka ini yang biasa berurusan dengan spesifikasi komputer (Macintosh), software Adobe AfterEffect, plug-in Trapcode 3D stroke, Wacom tablet, harddisk FireWire, QuickTime movie dan seabreg urusan kerjaan grafis, kini mencoba untuk terjun ke kancah dapur -- dunia yang berbeda dengan dunia kerja sehari-hari.

Simak deh video ini, bagaimana mereka mencoba terjun ke dalam dunia persilatan cooking dan saat-saat nongkrong diisi dengan obrolan seputar resep, bumbu dan hardware dapur. Serta Aji yang masak cah kangkung dengan lihainya dan tentu saja hasilnya layak dimakan...rr.. ng.. lebih tepat : cukup enak dan sedap!



Btw... pernah tahu ada quote "Most famous chef are men". Bukan ngga mungkin mereka jadi famous chef suatu saat nanti :D

Wednesday, April 09, 2008

The Galta Project

by : Pinot

Finally. Setelah sekian hari, minggu dan beberapa weekend yang terkoyak, kerjaan keroyokan untuk graphic dan on air look Galta selesai hari Jum'at lalu. Hasilnya? It's not that bad. Jika semua dilakukan dengan baik dan benar -- tidak grasa grusu -- hasilnya mungkin bisa lebih baik. Well at least, banyak pengalaman berharga yang kami alami selama mengerjakan project tersebut. Terutama pengalaman belajar bekerja dalam satu tim yang melibatkan orang dari berbagai latar belakang budaya dan multinasional.

Watch this behind the scene video.



Download the high-res video in here.

Related story :
- Gempor weeks

Lagu Benyamin S

by : Pinot

Sebagai bangsa dengan populasi terbanyak di departemen kreatif, kami tidak sungkan-sungkan ngobrol dengan bahasa Indonesia, nyanyi lagu Indonesia atau menyalakan musik Indonesia (seperti dang dut) keras-keras. Rekan kerja lain seperti biasa, either complain atau malah belajar adaptasi.

Baru-baru ini kami mendapatkan file mp3 lagu-lagu Benyamin S. Lagu-lagu tersebut dinyalakan keras-keras, sembari nyanyi bareng ketawa ketiwi. Dari sekian lagu, lagu Begini Begitu diputar berulang-ulang hingga masuk dalam otak our poor friend, Jaber. Walau dia complain, karena syairnya sederhana mudah diingat mulutnya tidak bisa berhenti menirukan dan menyanyikan lagu tersebut.

Begini ni ni niii.. Begicu.. cu.. cu.. cuuuu..



Related stories :
- Kabar Indonesia dari Non-Indonesia
- What is this smell?

Friday, April 04, 2008

Parkir di Highway

by : Pinot

Hari ini kami mendapatkan pemandangan ganjil : 2 mobil terparkir di tengah highway yang sedang dilalui segala jenis kendaraan berkecepatan tinggi. 2 mobil tersebut baru saja mengalami tabrakan ringan, namun ditinggalkan begitu saja oleh pengemudi dan penumpangnya (?). Setelah mengundang gerutu dan sumpah serapah pengguna highway lain, 2 mobil tersebut pergi begitu saja. Dikiranya tempat parkir kali yee...??

Sunday, March 30, 2008

Red Planet

by : Dita

Red Planet - Kuwait - Salmiya

4 hari yang lalu, Kuwait kembali dikepung debu. Foto-foto ini bukan hasil touch up-an Photoshop, tapi memang beginilah adanya :). Merah dan oranye, seperti Red Planet.

Red Planet - Kuwait - Ishbilya

Friday, March 28, 2008

Jahil Time

by : Pinot

Jika dibandingkan dengan situasi dan suasana tempat kerja di tanah air sebelumnya, jelas banyak hal baru yang kami dapatkan di Kuwait ini - dari perbedaan kultur, bahasa hingga hal-hal teknis pekerjaan dan tingkat kesulitan yang tinggi (seiring dengan nilai tabungan hari tua :D ). Walau begitu, ada hal yang tidak berbeda : kerja dengan mahluk-mahluk yang super gokil, usil, jahil. Apalagi kalau sudah pada stress dan suntuk. Kalau sudah begini, perbedaan suku bangsa tidak terasa.

Dari berbagai kejahilan yang terjadi, rata-rata rekan kerja di kantor ini paling demen ngerjain Yoswar -- yang kebetulan kagetan. Lucu aja ngliat penampilannya yang sangar ala rocker tapi gampang loncat dari kursi kalau dikagetin dari belakang. Untungnya ngga latah. Coba kalau iya, pasti makin jadi bulan-bulanan -- kudu belajar latah bahasa arab kaleee *Bayu style*



note : Santi, maaf ya suami lo jadi obyek penderita. Kalo komplen jangan ke kita-kita aja, tapi juga ke temen-temen arab. kekekek

Related story :
- Fun at work

Thursday, March 27, 2008

Do the Beshkan!

by : Pinot

'Lydia', seorang pengunjung blog kami komen tentang statement rekan kerja kami, Zaydoon, yang menyatakan bahwa hanya seorang Iraqi yang bisa melakukan finger-snapping. Menurutnya finger-snapping bukan hanya milik budaya Iraq doang, tapi budaya yang umum di Timur Tengah.

Dan ternyata benar. Rekan kerja dari Mesir juga claiming bahwa finger-snapping adalah budaya mereka. Setelah search di Google, oleh masyarakat Iran finger-snapping ini dinamai Beshkan.

Beshkan (aka Iranian Hand Jive), finger-snapping atau apa pun namanya adalah bagian dari musik pengantar tarian perut ala Timur Tengah. More in here.



So far, Zaydoon tetap kekeuh bahwa finger-snapping berasal dari Irak :)

Monday, March 24, 2008

A Little Chat with an Iraqi Friend - part 2

by : Pinot

Kali ini pertanyaan seputar berapa lama lagi Amerika harus tetap di Iraq dan pandangannya tentang berinvestasi dinar Irak (Iraq Dinar).



Dari hasil oboran instant ini disimpulkan bahwa :
- Benar, Amerika memberi kontribusi yang besar untuk menyingkirkan Saddam Hussein yang memang tidak disukai oleh rakyatnya sendiri.
- Amerika tidak lagi dibutuhkan di Iraq
- Masyarakat Iraq sudah letih dengan perbedaan diantara mereka sendiri
- Al Qaeda ada di Iraq dan menjadi provokator dalam sectarian wars
- Investasi Iraq Dinar? Pandangan teman kami ini mungkin bisa membantu :)

Previous interview :
- Part 1

Friday, March 21, 2008

A Little Chat with an Iraqi Friend - part 1

by : Pinot

Banyak hal menarik yang didapat ketika sekantor dengan orang-orang yang berasal dari negara-negara di Timur Tengah. Kami bisa ngobrol santai bertukar kisah tentang situasi negara masing-masing yang (hampir) selalu menjadi sorotan dunia. Seperti kisah tentang Palestina, Lebanon, Mesir dan khususnya Irak yang hari Rabu lalu genap 5 tahun Amerika bercokol di sana.

Zaydoon tahu, negaranya (Iraq) lagi-lagi menjadi sorotan dunia pada hari Rabu lalu. Seperti biasa, saat sengang kami bertanya-tanya padanya tentang situasi yang sedang menimpa negaranya. Dan kali ini, bak reporter sedang interview, kami merekam obrolan santai dengannya, tentang Amerika, Al Qaeda, harapan masa depan dan... (thanks to Daud) tentang Dinar Irak :D
Cukup menarik mendengar langsung dari seorang Iraqi - apa adanya, independen dan tanpa interfensi. Mohon diingat, pernyataannya tidak bisa dianggap sebagai gambaran umum yang sebenarnya tentang Irak. Ini hanya sepercik pandangan rakyat Irak biasa yang didapat dari obrolan santai nyruput kopi (dan 'vodka') kekekekek

Part 1 :
Pertanyaan tentang :
- Masih adakah harapan dan masa depan Iraq?
- Berterima kasih kah rakyat Iraq dengan Amerika?
- Apa benar ada Al Qaeda di Iraq?



Berikutnya pertanyaan tentang :
- Harus berapa lama lagi Amerika di Iraq?
- Pandangan tentang ekonomi dan investasi dinar Iraq.

Stay tuned.

Tuesday, March 18, 2008

Alexandria Doumbek

by : Pinot

Teman kami, Bably, tiba-tiba masuk ruangan kerja membawa doumbek -- sejenis tabla, alat musik perkusi berasal dari Alexandria, Mesir -- dan memainkannya untuk kami, bahkan memberi kursus singkat kepada kami. 

Doumbek ini sendiri terbuat dari logam (aluminium?) dengan bagian kepala terbuat dari kulit ikan atau kulit domba, dikelilingi paku atau sekrup di bagian pinggir. Terdapat 3 suara yang dihasilkan oleh doumbek ini. Pertama pada bagian permukaan kepala, disebut "Doum". Kemudian ketukan dengan jari pada bagian pinggir, disebut "Tek". Dan ketukan alternatif dari tangan satunya disebut "Ka".

Sungguh menarik menyaksikan dari dekat bentuk budaya bangsa lain. Thanks to Bably for the short cultural information and -- of course -- entertainment :)