Our previous journey: Kuwait

Thursday, March 06, 2008

What is this smell?

by : Pinot



Bekerja di perusahaan yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan negara ternyata memiliki kesan tersendiri. Semua orang seperti belajar kembali melakukan adjustment toleransi kepada segala perbedaan budaya yang dibawa dari kampung halaman masing-masing. Semua perbedaan tumplek jadi satu : bahasa, tingkah laku dan.... aroma! Kok aroma?

Sejak kami mendarat di sini, orang-orang kantor yang rata-rata berkebangsaan Arab 'dipaksa' menghirup aroma khas dari Indonesia. Aroma yang dimaksud di sini adalah aroma makanan dan rokok kretek :D
"What is this smell?" itu pertanyaan mereka saat menghirup aroma aneh dari rokok kretek. Tanggapannya macam-macam, dari yang positif hingga negatif. "It smells interesting. What's this?" atau "It smell like #&@%!!!"

Lain lagi dengan aroma makanan. Jika sebelum Mamin tiba bergabung, kami terpaksa mengkonsumsi makanan berselera Arab (nasi briyani, sawarma, tikka, fteera). Kini kami selalu membawa bekal masakan Selera Nusantara ciptaan Mamin. Suatu ketika, kami harus memanaskan makanan di microwave yang terletak di pantry. Kebetulan makanan kami terdapat sambal terasi. Setelah panas, aroma menggoda selera dari makanan kami menyebar ke seantero lantai. Kebetulan aroma tersebut hinggap di hidung salah satu karyawan (yang kebetulan orang India). Sambil mengerenyitkan dahi, sedikit menutup hidung dan melemparkan pertanyaan ke semua orang, "What is this smell??"
"Itu bau sambel terasi, mas," bisik kami sambil melengos kabur kembali ke ruangan kerja.

Untungnya, departemen tempat kami bekerja rada begajulan -- kalau boleh dibilang isinya orang sableng semua. Keajaiban Indonesia ditanggapi dari yang cuma meringas meringis sampai dengan yang komplen. Aroma khas Indonesia (makanan dan rokok kretek) menjadi aroma utama di departemen kami, maklum populasi orang Indonesia adalah yang terbanyak setelah Kuwaiti (Mesir 4 orang, Lebanon 3 orang, Irak 2 orang). Untungnya kami ber-enam tidak ada yang memiliki masalah aroma bau badan. kekekekekek

"What is this smell?"
"It's the scent of Indonesia, habibi"

5 comments:

Anonymous said...

huk huk huk.... sekarang bekal kantor gak pernah dibawain sambel trasi.....
kata umine asiya bikin makan banyak... hehehehe :)

shintajuxx said...

huahahahahaa..
lucu tuh..
satu depatemen bau trasiii!!
huahahahaa..
secra di sini bau itu bikin kita jadi selera makannnn..
huahahahahahahah

Pinot W. Ichwandardi said...

Om Aziz
Sambel terasi bikin banyak makan ya? Setuju!!

Jeng Jujuk
Sambel terasi uda jadi local custom di departemen gue :D Bangsa lain ngalah huekekekekekek. Pernah suatu ketika seorang Kuwaiti nyamperin kita "Ha! You smoking 'coke'!" (Coke ini istilah mereka untuk rokok kretek). "No, dude. We are eating terasi" jawab kita sambil buka bekel makan masing-masing. "What? Another 'coke'?" Katanya sambil setenga nutup idung. kekekekeke

ladangjiwa said...

mas, saya minta tolong istri saya bernama Mujianah asal desa Blayu kecamatan Wajak Kab. malang bekerja di Kuwait, sebagai pembantu. sudah 2 tahun ini saya tidak tahu kabarnya. dia pergi meninggalkan 2 orang anak yang ke dua waktu itu masih umur 3 bulan. saya rindu sekali sama istri saya. saya lupa agennya di Jakarta. saya mohon bantuannya mas, bagaimana kabarnya dia. kabar terakhir dia sakit hingga di operasi 2 kali. tolong saya mas. klo ketemu suruh hubungi saya di email. aremania65@yahoo.co.id atau tlp. 085378371378. an. Hariono. terimakasih yaa mass.

Pinot W. Ichwandardi said...

@LadangJiwa
Coba hubungin BNP2TKI di nomor 0800 1000.
Info lebih lanjut http://www.bnp2tki.go.id/berita-mainmenu-231/4786-pelayanan-pengaduan-tki-call-center-bnp2tki-.html