Our previous journey: Kuwait

Wednesday, April 02, 2008

Gempor Weeks

by : Pinot



Pekerjaan buru-buru karena deadline mepet? Sudah biasa.

Deadline mepet tapi ngga punya info tanggal pastinya? Tinggal meraba-raba.

Kerja keroyokan untuk satu project? The more the merrier.

Kerja bablas tanpa weekend? Jamak lumrah.

Rotoscope footage video? Kadang dilakukan kalau lagi pengen.

Hand drawing animation untuk sebuah intro acara? Kadangg masih dilakoni (tergantung deadline :P )

Hand drawing animation beratus-ratus frame sampai tangan keram leher pegel? Pernah tapi itu dulluuuuu...

Bikin animasi atau motion graphic untuk intro acara tanpa storyboard dan brief yang jelas? Sudah mendarah daging.

Big boss minta revisi padahal deadline sudah di depan mata? Pasrah dengan tangisan keras-keras.

Segala jenis nestapa pekerjaan seperti di atas sudah biasa kami lakoni bertahun-tahun di RCTI.
Namun, bagaimana jika semua nestapa tersebut dikombinasikan jadi satu dalam sebuah project? Jika disatukan dalam satu kalimat : mengerjakan project intro acara yang menggunakan teknik rotoscoping dan style hand-drawing animation hingga tangan keram karena berjumlah ratusan frame, melibatkan seluruh motion graphic designer (6 orang lebih), walau tanpa storyboard dan brief yang jelas harus diselesaikan dalam waktu hanya 2 minggu (tanpa tanggal yang jelas) hingga mengorbankan weekend, lebih demi menjaga keinginan big boss yang dengan setia menciptakan revisi baru setiap saat, termasuk merevisi pekerjaan yang sebenarnya sudah selesai jauh-jauh hari sebelumnya. *phew* panjang bener kalimatnya. Sampai ngga sempet ambil nafas :P

Itulah yang sedang kami alami dalam 2 minggu ini mengerjakan intro dan graphic dari sebuah acara 'project dewa' (istilah kami kalau ada pekerjaan yang melibatkan pimpinan tertinggi perusahaan) yang berlatar belakang kontes mengarang dan membaca puisi, melibatkan peserta dari negara-negara teluk. Intro, on air look dan graphic dari acara ini harus grande dan wah.

Awalnya, cuma Papin yang kebagian tugas ini. Berhubung cuma punya waktu 1 bulan, maka dirancang intro acara yang bisa selesai dalam jangka waktu tersebut. Konsep style dan on air look nya sendiri mengambil gaya coretan kuas kaligrafi, dikombinasikan gambar ilustrasi suasana kehidupan tradisional masyarakat Timur Tengah. Diperkaya dengan ilustrasi bergerak (animasi) yang mengambil gerak (rotoscope) dari salah satu adegan pertempuran film "300". Ngga banyak-banyak, cuma 3 detik, itupun dengan gaya gambar tangan yang sangat sederhana. Maklum yang ngerjain cuma satu orang :P




Intro/opening grahic yang 'ditolak'

Ternyata, justru dari sinilah awal nestapa tersebut. Ada keinginan dari boss untuk memperbanyak rotoscope dan mengambil style full hand-drawing animation. Intro yang sudah dibuat, dihentikan dan disimpan buat cadangan. *CAKEP!*
Maunya bos tuh, "If you want to do it, do it right and great." Masalahnya, waktunya sudah tinggal beberapa minggu lagi. Terpaksa, seluruh masyarakat creative department diberdayakan. Ada yang kebagian rotoscoping, ada yang kebagian masking, ada yang kebagian hatching, ada yang bagian compositioning. Ngga ada yang nganggur, semua bareng ngelembur. Project leadernya dibebankan kepada seorang rekan kerja yang memiliki latar belakang 2D animation berkebangsaan Mesir.

Stress, kesel sebel, mangkel, tangan pegel-pegel, situasi kerja uncertain - karena buru-buru dan tanpa storyboard yang pasti - mengiringi proses kerja. Semua ragu apakah hasil kerjanya bisa sedasyat yang diinginkan. Semua takut hasilnya setengah jadi alias maksa. Sementara waktu berlari kencang, sekencang lari kuda yang kami rotoscope :P

1 comment:

Anonymous said...

wow! very nice work... real art!!!
Lidia