Our previous journey: Kuwait

Tuesday, April 08, 2008

Perdebatan Antar Negara Timur Tengah

by : Pinot



Jam 3 sore, dari ruang depan terdengar obrolan rekan kerja kami. Obrolan tersebut tidak biasa dan cenderung bernada tinggi. Campur dengan bahasa Inggris dan bahasa Arab, kami bisa menebak sedang terjadi debat kusir diantara mereka. Dan, topik debatnya tidak jauh-jauh dari politik -- yang sangat menggambarkan betapa kisruhnya Timur Tengah. Si Mesir yang beribukan orang Palestina berdebat kusir dengan si Lebanon yang kebetulan pro perdamaian (atau dengan kata lain dituding pro Amerika & Israel).

Kami hanya bisa mesam mesem mendengar perdebatan antar negara tersebut dan sesekali berteriak dengan bahasa Indonesia (tentunya) "UDAH GEBUK AJAH!"
Sementara mereka tetap lempeng saling berbalas kata-kata :

Si Mesir : Mereka (Israel) mencuri tanah kami! (Maksudnya tanah Palestina)
Si Lebanon : Mereka mencuri tanah kamu? Tanah yang mana?
M : Kenapa kamu membela mereka (Israel)? Mereka juga bermaksud mengambil tanah kamu (Lebanon)!
L : Saya tidak membela mereka! Saya hanya berpikir rasional! Tidak seperti kalian yang ketinggalan jaman. Terkungkung dalam romantisme masa lalu ala arab. Mengorbankan orang-orang yang tidak berdosa demi berjuang sesuatu yang konyol.
M : (nada tinggi) Semua pria, wanita dan anak-anak kami sudah siap menjadi pejuang sejak lahir. Mereka bersedia mengucurkan darah demi kebebasan!
L : Ya ampun! Kenapa sih yang dikepala kalian selalu darah dan perang!

Hebat euy. Bener-bener pengalaman kerja yang luar biasa. Jika di kantor lama (Kebon Jeruk) debatnya cuma masalah kerjaan atau kalau pun ada debat politik seperti di atas, sifatnya hanya lokal. Lha ini debat politik kelas dunia ada di lantai tempat kami bekerja.

Dan, hebat euy. Debat kusir yang panas tadi tidak mengganggu irama kerja sehari-hari. Walau panas-panasan, mereka tetap harmonis secara profesional. Kayaknya.. huekekekek

note :
perdebatan tersebut direkam dalam bentuk video. Namun kami diwanti-wanti untuk tidak mempublikasikan secara luas karena sangat sensitif. Kalau mau nonton, silakan japri nanti kami kirim URL video-nya untuk diunduh.

No comments: