Our previous journey: Kuwait
Showing posts with label funny. Show all posts
Showing posts with label funny. Show all posts

Thursday, January 01, 2015

Fireworks Meledak Di Tanah

Suasana panik saat kembang api yang dinyalakan jatuh ke tanah, menerjang ke mana-mana. Selamat tahun baru!


(direkam dengan GoPro dan diedit dengan GoPro Studio)

Monday, September 29, 2014

Do You Think We're Korean?


Saat berjalan dengan keluarga lengkap dengan krucil, cewek-cewek arab yang lagi nongkrong ini melambaikan tangan memanggil kami. Sudah geer kirain kenal kami - maklum, sudah beberapa kali disamperin orang2 "Are you Ditut?" atau "You are Pinot from Vine, right?" 😆 - ngga taunya cuma mau nanya nasionality. "Your family is so cute! Are you Korean?"

"No, we're Indonesian." takjublah cewek-cewek ini. Dan speechless.

Sudah kesekian kalinya kami ditebak oleh orang arab sebagai kebangsaan Korea. Kalau dibuat statistik kasar, demikian urutan tebakan nationality kami:
1. Korea.
2. Jepang.
3. Cina.
4. Thailand.
5. Malaysia.

Jarang yang langsung nebak Indonesia. Penyebab utamanya ya karena sangat jarang orang Indonesia yang merantau. Kalau pun ada yang berani merantau kebanyakan berprofesi sebagai asisten rumah tangga :)

Monday, December 06, 2010

Exhibitionist di Taman Salmiya


Dekat kami tinggal ada sebuah taman yang kami namakan Taman India karena saking banyaknya orang India yang beraktivitas di situ, dari jogging hingga piknik saat udara sejuk. Dan banyak ibu-ibu bergerombol yang berolah raga jalan cepat mengelilingi taman. Sehingga memberi kesan aman dan tidak ada yang aneh-aneh dengan taman tersebut.

Namun pagi ini sedikit berbeda. Seorang teman wanita kami dengan wajah pucat seperti baru melihat sesuatu yang mengerikan menghampiri papin "Di dekat semak-semak situ ada bapak-bapak arab pamerin 'burungnya' ke aku." Ha? Ada exhibitionist di tempat ini? Papin menghampiri tempat yang ditunjuk, tapi sudah tidak ada siapa pun di situ. Sedikit tidak percaya karena saat itu cukup ramai orang berolah raga, termasuk ibu-ibu & wanita dari kebangsaan lain termasuk India & Arab. Dan sekian tahun kami beraktivitas di tempat itu, baru sekali ini ada peristiwa ajaib.

Kami tanya "Bentuknya kayak apa?"
Teman "Gak jelas tapi yg pasti butut keriput!"

Besok-besok mesti siapin iPhone buat difoto & upload online :P

Tuesday, February 10, 2009

Salah Paham Gara-gara Kamar Mandi

by : Pinot



Kharis Mesir sedang 'pidato' berapi-api

Siang hari saat Papin sedang di kantor, Mamin memberi kabar dari rumah bahwa pintu rumah digedor-gedor oleh penjaga apartemen. Ngga cuma sekali tapi beberapa kali. Ngga dibuka, dia memanggil-manggil lewat intercom apartemen. "Madam! Madam!"
Dan ternyata, 'teror' dia tidak hanya ke apartemen kami, tapi juga apartemen Aji dan Daud. Sontak istri-istri yang sedang leyeh-leyeh beristirahat siang ini merasa terganggu dan panik. Apalagi kami sudah mewanti-wanti untuk tidak sembarangan membukakan pintu kepada siapa pun saat para suami bekerja. Selain demi keamanan, juga karena malas berkomunikasi dengan mereka yang ngga bisa bahasa Inggris.

Maka buru-buru pulanglah kami, Papin, Aji dan Daud. Kami juga sudah minta bantuan kepada rekan kerja kami yang bisa berbahasa Arab untuk membantu menjadi penerjemah via telepon (remember Sami the Lebanese? :D)

Setibanya di rumah, kami bertiga dengan wajah angker mendatangi si kharis (penjaga apartemen) yang lagi ongkang-ongkang kaki nonton TV. "What's the problem???"
Si kharis berdiri dan bercelotehlah dia dengan bahasa Arab. Daud langsung telpon Sami yang sudah stand-by dan menyerahkan telpon ke kharis.

Seru! Dengan suara meledak-ledak si kharis berbicara dengan Sami. Kami bertiga masih memandangi kharis yang lagi 'berpidato dengan berapi-api" berusaha memahami kata demi kata.

Sesaat kemudian, sambil marah-marah ke seorang tukang (berkebangsaan India) kharis menyerahkan telponnya ke Daud. Di ujung sana, Sami berkata :

"Err Daud. I think there is somekind of misunderstanding here. He just want to repair the bathroom"
*gubrak!*

Lah. Mau benerin kamar mandi saja kok seperti aparat lagi menggrebek cari tersangka kriminal. Mengetahui kesalahannya, si kharis yang berbadan besar ini berkali-kali meminta maaf, tentu saja tetap dengan nada keras dan tinggi. Menurut Sami, si kharis ini tidak bermaksud mengganggu atau menakut-nakuti. Menurut pengakuannya, dia adalah orang baik-baik, ramah dan selalu dekat dengan siapa pun dan dari kebangsaan mana pun. Bahkan diakuinya, penghuni apartemen dari Indonesia seperti kita-kita ini adalah favoritnya. "I love Indonesian! I love Indonesian!"

Akhirnya, kamar mandi diperiksa oleh si tukang India. Sementara Mamin sudah dengan wajah buas siap menggebuk pakai panci saking keselnya "NO OTHER MAN CAN COME IN! INCLUDING YOU!"
Kharis menghampiri Mamin dan para istri-istri kami sambil menepuk-nepuk kepalanya yang botak (dan berteriak) "I'M SORRY MADAM! I'M SORRY MADAM! ASTAGHFIRULLAH!!"

Pada dasarnya, kharis ini berusaha ramah kepada kami terutama kepada anak-anak kami. Hanya saja, gesture dan cara bicaranya yang 'kasar' dan 'tengil' bikin kami menjaga jarak selebar-lebarnya. Tambah lagi ngga bisa bahasa Inggris :D

Setibanya kembali ke kantor, Sami rekan kerja kami pun bertanya sambil ketawa-ketawa kepada kami
"What have you done to that poor kharis? He's a good man.."
Sejak peristiwa siang ini, kharis makin berusaha sangat ramah. Jika dulu senyumnya ala kadarnya, sekarang sumringah banget dan selalu bertanya "How are you?"

Wakakakakakak. Sebuah cerita lagi tentang tabrakan kultur dan berujung salah paham. Pelajaran bagus buat si kharis dan tentu saja, buat kami para pendatang :)

Friday, October 03, 2008

Ditampar Nenek Kuwaiti

 

Di suatu akhir pekan yang tenang, Aji, Daud & Yoswar duduk-duduk di sebuah bangku. Tiba-tiba datang seorang nenek tua dengan abaya hitam menghampiri mereka. "Ruih ruih!" katanya sambil mengibas tangannya, mengisyaratkan bahwa dia mengusir mereka dan mau duduk di bangku tersebut. Aji & Daud berdiri mempersilakan nenek tersebut untuk dudu. Namun, Yoswar tetap duduk tenang & tidak ada niatan untuk berdiri.

Walau sudah tersedia tempat untuk duduk, nenek tersebut rupanya keberatan jika Yoswar tetap duduk di situ. Barangkali dipikirnya tidak sopan jika seorang wanita & pria bukan muhrim duduk di satu tempat. Mengetahui Yoswar tidak beranjak, nenek tersebut ngomel-ngomel (dalam bahasa arab) dan mendaratkan tamparan sangat keras di wajah Yoswar.

"WHAT THE??" Yoswar kaget, berdiri menatap si nenek dengan gusar. Nenek pun dengan tenang duduk di bangku yang baru direbutnya, sementara orang-orang di sekitar tertegun memandang peristiwa tersebut.

Mulai sejak itu, setiap kali kami bertemu ibu-ibu atau nenek berabaya hitam jalan bergerombol, kami jadi trauma. Lebih baik menjauh daripada ditabok karena sesuatu yang tidak terduga. "Awas hati-hati, daripada nanti ditampar seperti Yoswar!" sambil cekikikan.

Friday, March 28, 2008

Jahil Time

by : Pinot

Jika dibandingkan dengan situasi dan suasana tempat kerja di tanah air sebelumnya, jelas banyak hal baru yang kami dapatkan di Kuwait ini - dari perbedaan kultur, bahasa hingga hal-hal teknis pekerjaan dan tingkat kesulitan yang tinggi (seiring dengan nilai tabungan hari tua :D ). Walau begitu, ada hal yang tidak berbeda : kerja dengan mahluk-mahluk yang super gokil, usil, jahil. Apalagi kalau sudah pada stress dan suntuk. Kalau sudah begini, perbedaan suku bangsa tidak terasa.

Dari berbagai kejahilan yang terjadi, rata-rata rekan kerja di kantor ini paling demen ngerjain Yoswar -- yang kebetulan kagetan. Lucu aja ngliat penampilannya yang sangar ala rocker tapi gampang loncat dari kursi kalau dikagetin dari belakang. Untungnya ngga latah. Coba kalau iya, pasti makin jadi bulan-bulanan -- kudu belajar latah bahasa arab kaleee *Bayu style*



note : Santi, maaf ya suami lo jadi obyek penderita. Kalo komplen jangan ke kita-kita aja, tapi juga ke temen-temen arab. kekekek

Related story :
- Fun at work

Monday, February 04, 2008

Bayi Cipok Bayi

by : Pinot




Siapa yang sangka coba. Saat Arwen dan Leia lagi asyik-asyik lihat air mancur... rr.. mancrut di Souk Sharq, tiba-tiba ada bayi Arab nyamperin....ucluk ucluk...dan mendaratkan ciuman...cuupp...di pipi mereka. Cup buat Arwen. Cup buat Leia. Berasa seperti selebriti yang dicium penggemarnya. Hehehe.. ternyata nggak cuma orang dewasa Arab saja yang gemas dengan anak kecil, terutama anak-anak Asia, tapi juga bayi-bayi Arab.

Sunday, August 26, 2007

Street Fighter

Di negeri gersang ini, emosi penduduknya tampak lebih labil dan gampang tersulut amarah. Baru 2 bulan di sini, sudah beberapa kali menyaksikan pergesekan dan benturan emosi satu sama lain, baik sesama Arab maupun pendatang. Paling sering kalau sudah di jalanan, pengemudi taxi yang kami tumpangi sering mengumpat mengumbar sumpah serapah yang kami sendiri tidak mengerti artinya.

Pagi ini, bagai pemandangan yang sudah umum (bagi yang sudah terbiasa) kami menyaksikan perkelahian fisik yang terjadi di area pembangunan underpass 5th ring road highway. Cukup dari jendela apartemen kami, gebuk-gebukan bisa dinikmati dengan jelas sambil menyeruput kopi hangat. Dan sambil berharap agar kami dilindungi Yang di Atas tidak akan pernah terlibat adu emosi dengan orang lain di sini. Karena - seperti pendapat teman-teman di sini - sebenar-benar apa yang kita lakukan tidak akan pernah dianggap benar. Mending ngalah dan seterusnya tetap menjadi penonton duduk manis. Insya Allah.

 
Mohon maaf, kualitas videonya tidak terlalu bagus. Maklum diambil pakai kamera digital dan jaraknya cukup jauh dari TKP

Note : this video hosted in BLIP.TV.
Clik here to download to QuickTime movie.

Download QuickTime for free

Sunday, August 19, 2007

Human Trafficking



Setelah sebelumnya dapat sumbangan meja makan, sekarang dapat sumbangan lagi dari Mas Heru & Mbak Ida berupa kursi rotan panjang. Di hari kemerdekaan ini, kami menggotong kursi tersebut dan dijejelin ke Chrysler Mas Heru, lengkap dengan 4 kursi makan dan 6 orang (Mas Heru, Eman, Yoswar, Bayu, Papin & Gaga - putra mas Heru) di dalamnya. Tumpukan tersebut berjalan di bawah terik matahari Kuwait dengan panjang perjalanan 2 kilometer. Jendela mobil terpaksa ditutup kain atau bantal agar tidak terlihat dari luar, menghindari cegatan polisi yang bisa mengira sedang ada aktivitas human trafficking dengan mobil Mas Heru.


Thursday, August 02, 2007

Fun at Work



Walau hanya dalam hitungan satu bulan, Papin dan teman-teman sudah merasa nyaman di kantor barunya. Yang tadinya merasa perlu untuk behave dan sungkan (maklum kami bekerja dengan lingkungan dan orang-orang yang 100% baru) dalam hanya beberapa hari kami sudah bisa ketawa keras-keras, becanda, jahil-jahilan dan kelakuan busuk bisa langsung keluar, apalagi orang-orang di sekitar kami juga ternyata lebih gokil.

Yoswar sudah brat-bret-brat-bret (menebar gas pribadi) sembarangan, Bayu dengan loud burpy-nya, Eman dengan diesel generator snorring-nya dan Papin dengan chewbacca yawning-nya. It's all fun. Kami bisa berbuat seajaib mungkin dan secomfort mungkin. Seperti yang sudah menjadi kebiasaan busuk kami di RCTI. Thanks to Sami the Lebanese yang membuka pintu lebar-lebar untuk membiarkan kami apa adanya. Maklum, dia sendiri juga lebih ajaib dan ngocol dibanding kami (dia pernah mengunci pintu dari luar saat seorang office boy berkebangsaan India sedang membersihkan bathroom di dalam).

Kami pikir, hal-hal semacam ini merupakan lubricants dan pengendur syaraf dalam bekerja. Mengingat pekerjaan kami sangat rentan bersinggungan dengan pergesekan rasa dan mood kerja satu sama lain, terutama Sami saat dia jadi MPAW (Master of the Pain in the Ass at Work).


Ini Yoswar lagi asik kerja, dikagetin Papin yang sneaky-sneaky dari belakang sambil bawa kamera digital. Perhatikan baik-baik wajah kaget si gondrong ini saat dia kaget setengah mati tiba-tiba Papin nongol dari bawah meja.