by : Pinot
There are lots of laws & rules here in Kuwait. Salah satunya peraturan yang melarang masyarakat untuk membeli rokok jika berumur di bawah 21 tahun. Untuk kami, peraturan tersebut sangat bagus, dengan catatan jika diterapkan dengan baik dan benar.
Suatu ketika, Papin sekeluarga hendak membeli barang titipan di counter rokok Carrefour. Ada beberapa pemuda Arab (Kuwaiti?) di situ dan seseorang diantaranya menghampiri Papin dan berkata-kata dalam bahasa Arab. Walau sudah memberi kode bahwa kami ngga ngerti ngomong apa, pemuda tersebut ngotot minta sesuatu. Kasir counter (berkebangsaan Filipina) senyum-senyum sambil geleng-geleng dan menunjuk ke sign-board bertuliskan :
"No Cigarettes to those below 21"
Akhirnya mereka pergi menjauh. Kami tanya pada kasir, apa mau mereka.
"Mereka mau beli rokok tapi belum cukup umur. Dan mereka minta tolong ke anda untuk membelikan mereka rokok karena anda dianggap sudah berumur"
What? Dasar ABG (Arab Baru Gede) gendheng! Kami langsung geleng-geleng. Hebat, mereka baru saja melecehkan peraturan mereka sendiri di depan kami sebagai kaum pendatang. Tahu gitu -- jika kami bisa berbahasa Arab -- kami akan jawab dengan sindiran sarkas :
"Maaf. Uang saya hanya cukup untuk membeli rokok buat anak perempuan saya yang baru berumur 3 tahun"
Well. Di mana pun peraturan pasti dilanggar. Kami juga ngga tutup mata dengan kondisi di kampung halaman. Tapi, apa yang ABG tersebut lakukan tampaknya menunjukkan 2 hal : melecehkan peraturan mereka sendiri dan mengajak kami sebagai kaum pendatang untuk melanggarnya :D
Related stories :
- Little Rascals
- Kelakuan anak muda Kuwait
- Cerita garing Didat (bagian cerita 2)
- Alina's experience
No comments:
Post a Comment