Our previous journey: Kuwait

Wednesday, July 18, 2007

Tariq the Taxi Driver



Jalan kemana-mana, kami berharap banyak dengan taksi langganan keluarga Eman. Ada 2 yang biasa digunakan, salah satunya Tariq (ralat : sebelumnya salah sebut Tarekh), si supir taksi dari Pakistan. Di sini semua taksi menggunakan argo kuda, tapi dengan Tariq kita bisa melakukan perjalanan dengan tarif yang masih masuk akal dan tidak ada resiko dikibulin. Setiap saat Tariq bisa dihubungi di telepon genggamnya, bahkan disuruh beli makanan pun Tariq tidak keberatan.

Tariq meninggalkan Pakistan tahun 1979 dan bekerja sebagai Electrical Supervisor di Kuwait selama hampir 26 tahun. Karena alasan kelelahan (mesti naik-naik ke menara dengan cuaca panas nan buas) akhirnya memilih jadi supir taksi sampai sekarang. Setiap bulan Agustus pulang liburan ke Pakistan, menjenguk anak-anak dan cucunya. Bahkan salah satu putrinya sekarang sudah menikah dengan pria Italia dan berumah tangga di sana.

Tariq juga sering membantu saat kami membutuhkan informasi-informasi seputar Kuwait. Bahkan kadang-kadang sering berperan sebagai perantara saat kami harus berkomunikasi dengan Kuwaiti yang tidak bisa berbahasa Inggris. Tariq rocks!

No comments: