Our previous journey: Kuwait

Wednesday, July 25, 2007

Reckless Driver 2



Seperti yang sudah diceritakan sebelumnya, mental & moral pengemudi di jalanan Kuwait terlihat kasar. Beberapa kali terjadi benturan dan gesekan kepentingan yang mengakibatkan serempetan, tabrakan atau bahkan kecelakaan fatal. Sami the Lebanese pernah menyebutkan sebuah ruas jalan yang kita lewati sebagai "suicide highway" atau "highway to hell" karena sering dipakai ajang kebut-kebutan mobil-mobil sport mewah para anak muda Kuwaiti.

Setiap kali kami berangkat kantor, pasti ada 1 atau 2 kendaraan teronggok di pinggir highway dengan kondisi mengenaskan. Dari kendaraan umum, truk sampai sedan mewah seperti Jaguar remuk tak berwujud menggambarkan kejadian yang sesungguhnya.



Kebetulan Papin baca sebuah artikel dari sebuah majalah Kuwait tentang hal ini. Headline-nya saja sudah sangar : Kuwait's Street Wars. Di situ ditulis bahwa kondisi perilaku pengemudi di Kuwait sudah mengkhawatirkan. Diperparah lagi tidak ada kekuatan hukum untuk menindak hal ini. Beberapa point yang ditulis dalam artikel tersebut diantaranya :

  • Denda melanggar batas maksimum kecepatan di highway adalah 'hanya' 50 KD (Rp 1500000). Jumlah ini dianggap terlalu kecil dan tidak akan bikin kapok para pelanggar. Lha kalo yang kebut-kebutan Lamborghini & Ferrari, denda 50 KD mah tinggal lepeh thok.

  • Kalau pun terjadi pelanggaran, hukum jadi lembek saat sudah bicara nepotisme. Orang-orang kaya di Kuwait ini umumnya cukup dekat dengan keluarga Raja. Takut lah yaw.

  • Dipermudahnya anak-anak orang kaya ini memiliki mobil sport tercepat tercanggih. Hadiah ulang tahun atau ucapan kasih sayang di hari Valentine : kunci mobil sport!

  • Dalam artikel di tulis, bahwa ada sekitar 100 nasionalities di jalanan, yang berarti sangat riskan terjadi benturan kultur atau kebiasaan mengemudi. Hal ini jelas berpengaruh besar pada kondisi berlalu lintas di Kuwait.

Hhmmmm... jadi mikir-mikir bawa kendaraan di Kuwait euy :D

Update July 26 2007
Baca juga tulisan Didats tentang hal ini di http://didats.net/page/392/the-dangerous-streets-are-in-kuwait/

2 comments:

Anonymous said...

wah, sama dengan ceritaku ini mas.

blom pernah liat yang aneh2 yak? yaah.. nikmatin aja deh..

dan, itu juga jadi salah satu alasanku gag ngambil mobil kantor. ngeriii...

Pinot W. Ichwandardi said...

Wah.. good article. Aku link yak