Our previous journey: Kuwait

Sunday, July 08, 2007

Reckless Driver

Di Kuwait, pengendara mobil terlihat selalu memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi. Walau rambu-rambu seperti "Speed Leads to Prison or Death" menghiasi pinggiran jalan highway, tetap saja pedal gas selalu diinjak dalam-dalam. Beberapa kali Papin melihat mobil teronggok ditinggalkan pemiliknya di pinggiran highway dengan kondisi penyok karena kecelakaan atau tabrakan dengan mobil lain. Dari sedan Jepang seperti Toyota hingga sedan mewah seperti Jaguar atau Mercedes.

Saling memaki dan mengomel sudah menjadi santapan Papin saat naik taksi. Baru-bari ini Papin menyaksikan sopir taksi langganan Eman bernama Tarekh dari Pakistan bersitegang dengan pengendara lain gara-gara pindah jalur nyaris terserempet. Tampaknya memang tidak berbeda jauh dengan karakter pengendara ugal-ugalan di Jakarta, terutama angkutan umum. Bedanya hanya, saat bersitegang, satu sama lain menggunakan bahasa asal negaranya. Jadinya teu nyambung, cuma bentak-bentakan tanpa makna.

4 comments:

Anonymous said...

selamat datang di Kuwait... :)
salam kenal...
ini tugas sementara atau pindah tugas di Kuwait??
ahlan wa sahlan kata orang Kuwait

Pinot W. Ichwandardi said...

Terima kaih atas sambutannya. Ini tugas semi permanent. Mungkin sekitar 2 tahun atau lebih. Papin kerja di Watan TV. Salam kenal ya. Butuh guide nih buat yg uda lama di Kuwait.

titien irvianty said...

yo olloooo.. dit... nanti kamu ke kuwait ama anak2 juga? wah wah.... aku pernah bbrp bulan kerja di abu dhabi, uae. enak kok negara-negara timur tengah itu sebenernya. cuma kalo lg hot season minta ampun.

mudah2an kalian baik-baik aja ya. shopping mallnya okeh banget.

Dita said...

iya Tien, aku bakal bawa anak2. Di sana kata Pinot emang lagi peaknya musim panas jadi puaanaaas tenan! Thanks yah!