Our previous journey: Kuwait

Monday, October 08, 2007

Ruang Galeri Pak Boss

Adalah hal yang menarik bagi Papin saat bersinggungan dengan karya kriya budaya tradisional negeri lain. Mata ngga bisa lepas dengan detail karya dan pernik-pernik 'aneh' hasil tangan dari bangsa yang sangat berjauhan dari rumah. Kadang suka tercengang saat menemukan detail kecil yang menunjukkan adanya persamaan dengan karya budaya milik negeri sendiri (Lha iyalah, lha wong budaya Indonesia kan tempat muaranya berbagai budaya bangsa seperti Arab, India dan Cina). Apalagi kalau sudah berurusan dengan handwoven textile, pasti ada corak atau motif yang mirip.



Beberapa hari ini, boss Bader merubah dekorasi ruang kerjanya dengan berbagai perabotan dan pernik bernuansa tradisional. Dia bilang, dia ingin menciptakan atmosfir homy di ruangannya. Papin dkk jadi iseng melihat-lihat seperti layaknya berkunjung di galeri seni atau museum. Mata Papin terpaku pada karya tekstil yang ditempel di dinding. Hehehehe... ngga beda dengan kain tradisional Betawi, malah ada tenun mirip lurik atau songket.
Yang menarik lagi, di sudut terjogrok lemari kayu dengan hiasan keramik dari Iran, mirip dengan lemari yang sering terlihat di rumah-rumah lama di pedesaan Jawa - bedanya, rata-rata hiasan keramiknya didominasi corak Cina.


Kayaknya familiar dengan corak tenunan ini ya?


Keramik Iran dan manik-manik India

Layaknya tour guide, boss Bader dengan bangga bercerita tentang koleksi barang-barang kriya di ruangannya. Dia ingin sekali ke Bali. Katanya, adalah hal yang menarik baginya untuk bisa melihat dan menatap karya seni budaya bangsa lain (terutama Indonesia). Sama dong, boss!

Barang-barang antik lainnya bisa lihat di sini.

Sunday, October 07, 2007

Batalkan (Puasa) dengan Tabrakan

Seperti yang diposting sebelumnya (Kuwait Traffic Jam Session), kondisi lalu lintas di Kuwait terlihat makin ribet. Kami menyaksikan (lagi) dari balik jendela apartemen, kesemrawutan di 5th ring road highway. 2 mobil bersenggolan tepat di muara jalan kecil di samping konstruksi underpass 5th ring road highway. Akibatnya, terjadi keributan dan merembet ke pengendara lainnya, ikut meramaikan suasana dengan turun dari mobil dan marah-marah. Sudah bisa ditebak, dalam sekejap terjadi antrian panjang di belakangnya. Tidak terjadi adu fisik dan jotos seperti yang pernah kami saksikan sebelumnya (lihat : Street Fighter), tapi terlihat masing-masing pihak adu mulut dan saling dorong-mendorong.

Yang menarik, peristiwa terjadi tepat saat adzan maghrib berkumandang, menandakan saat berbuka puasa. Kesannya, mbatalin puasa bukan dengan membaca do'a berbuka puasa dan minum, malah marah-marah dan berantem. Kami pun seperti biasa, senyam senyum melihat peristiwa tersebut dari jendela apartemen kami sambil berbuka puasa dan berkata, "Wahai kalian, selamat berbuka puasssaaaa!!"

Saturday, October 06, 2007

Kuwait (Traffic) Jam Session

3 bulan lalu, saat Papin pertama kalinya menginjakkan kaki di tanah pasir negeri ini (dijemput Eman dan bos Bader), komentarnya begini : "Negeri ini didominasi warna coklat dan lalu lintas dimana-mana lengang tidak ada kemacetan." (Brown & Grey Country).
Tunggu saat semua pulang liburan summer, kata Bader.

Sekarang saatnya! Jalan selebar lapangan bola dipenuhi lautan kendaraan dan macet di mana-mana. Bagaimana tidak, setiap Kuwaiti punya mobil minimal satu (mungkin dua atau tiga). Diperparah tidak ada alternatif public transportation selain bus dan taxi (yang bareng-bareng makan tempat di jalanan). Semacet-macetnya Jabotabek, masih ada busway, kereta api dan (nantinya) monorail. Sehingga orang tidak melulu berjejal menggunakan kendaraan pribadi.


Sejauh mata memandang, antrian panjang di ruas jalan nomor 60 (?) menuju 5th ring road highway

"This is stupid. People can get car easily. Very cheap to buy and easy to rent for any kind of cars," keluh Sami saat mengantarkan kami jam 9 pagi.

Thursday, October 04, 2007

Ana Gila

Dasar supir gelo. Mohammad Fauzi, si supir dari Mesir lagi demen belai-belai rambut Yoswar sambil ketawa-ketawa serta berkata lantang, "Gila! Ana gila!"
Sebelumnya, kami memberitahu kepadanya bahwa bahasa Indonesia untuk GOOD atau ZAIN adalah GILA. Maka sejak itu, dia selalu membanggakan diri dengan berkata, "Ana gila! Ana gila!" Entah sampai kapan akhirnya dia mengetahui arti sesungguhnya dari kata tersebut, tapi yang pasti elu emang gila, man!

Wednesday, October 03, 2007

Becanda Sangar

Hidup itu adalah perang! Begitu kira-kira pandangan sebagian orang-orang Arab di sini. Paling tidak dari cerita-cerita dan obrolan teman-teman kerja kami, seperti Sami - yang dengan tertawa-tawa - berkisah masa mudanya yang selalu menyimpan senjata api di celananya saat di Lebanon dulu. Belum lagi cerita tentang rumahnya yang tiba-tiba kedatangan rudal Israel dan tergolek diam dengan manisnya di tengah ruang keluarga (untungnya mlempem ngga meledak).
Atau Zaidun, salah satu rekan kami, tinggal di Irak (untuk kemudian minggat ke Inggris dan bekerja di BBC London) yang sudah terbiasa mendengar desing suara peluru atau bom. Kekejaman perang sudah menjadi santapan sehari-hari mereka, yang secara psikologis terbawa dalam berbagai aspek kehidupan sekarang. Terlihat dari becanda-an salah satu rekan seperti terlihat di foto ini.



Gambar dan pesannya : senjata api dan peluru! Dan pesan ini sendiri ditujukan kepada seorang rekan wanita si empunya iMac. Edhuan! Sangar pisan euy! Padahal cuma gara-gara password.

Akhirnya bos melihat kertas tersebut dan mengambilnya supaya tidak sempat terbaca yang punya iMac. "This is too much." katanya. Yes it IS. Especially in this multi-culture working place. Tapi, apakah mungkin karena team ini isinya orang-orang gila semua ya (termasuk 4 hobbit dari Indonesia)?

Tuesday, October 02, 2007

iPhone Madness


Ini iPhone Eman, rasanya gurih dan kinyis-kinyis... Woadoh do doh! Keculek!! *Srimulat style*

Di creative department tempat Papin dkk mangkal, lagi pada kesurupan iPhone. Termasuk Papin sendiri, yang walau sudah ngiler jadi sungai sepanjang terusan Suez, alhamdulillah masih cukup waras untuk tidak larut untuk segera membeli dan memiliki iPhone, seperti yang menimpa beberapa rekan kerja kami termasuk Eman.

Semua diawali dari kencangnya hembusan informasi bahwa iPhone sudah bisa unlocked di Kuwait sehingga bisa fully-functioned dengan menggunakan provider lokal seperti Zain (MTC) atau Wataniya. Harganya? Tergantung dapat dari mana sumbernya, bahkan beberapa tempat mematok harga tinggi lengkap dengan jasa unlock. Sekedar informasi, Eman sendiri sudah 12 jam lebih melakukan proses unlock iPhone rekan kami.

Silakan baca selengkapnya tentang kegilaan ini di blog Apple/Mac Papin.


Coming soon to the people near you, here in Kuwait. Beware! You've been warned!

Monday, October 01, 2007

Jaber is Seeking for Love


Halo? Apa kabar, sayang? Baik?

His name is Jaber. He is the part of our team in this creative department as a web & flash designer. He is single, age twenty sumthin. He's a local celebrity (kind of).. hahahahaha. You may check his commercial ad in YouTube (he was the striker, but it's a little hard to find him in his small part. No no not the camel!). He is a presenter of a talk show, VJ, DJ and more (more? I think that's all, man)


Actually, the main actor was the camel, man!

Well, anyway. He's looking and seeking for Asian girl, specially Indonesian. That's why he asking me to put his 'CV' in this blog. Interested? Just call his number in.... *OUCH* *HEY!* *WHOA!* ... It seems he doesn't want me to put his number anyway. But you may reach him at his website : http://jaber.tv

This Month Trend 2


Trend
EXPIRED
FRESH
Object of HedonismNike Epic
Backpack
iPod
Touch
Food OrderKFCChinese
Food
ShoppingBakalaBook
Store
EntertainmentTheaterYouTube
Go Work/Homewith Taxi
Driver
with Office
Driver
Send money  to IndonesiaWestern
Union
Money
Gram
Main MissionCivil IDFamily
Visa
Last month trend click here.

Benda buat memuaskan nafsu hedon sekarang adalah iPod Touch, gara-gara Apple launching product ini 2 minggu lalu. iPhone? Naaahhh... too pricey. Biar Eman dulu yang hedon-nya kesampaian untuk bisa elus-elus iPhone :D

No more junk food. Karena sudah ada rice-cooker, sekarang lagi doyan pesan makanan Chinese plus nasi masak sendiri.

Kegiatan belanja sudah pasti selalu di warung bakala, tapi kayaknya ada kebutuhan lain yang selama ini terlupakan : beli buku dan majalah!

Menonton bioskop juga masih sering, hanya saja waktunya yang susah nemu. Kalau sudah belet hiburan tontonan, download YouTube jadi santapan setiap saat. 

Kalau sudah urusan berangkat atau pulang kantor, pakai mobil kantor jelas lebih irit. Konsekuensinya : supir sruntulan!

MoneyGram, solusi mengirim uang supaya tidak merepotkan kerabat di Jakarta. Langsung ke rekening tujuan.

Walau civil ID belum sepenuhnya beres, tapi misi utama sekarang adalah mencoba mencari tahu prosedur pembuatan family visa supaya bisa cepat kumpul bareng keluarga Neverland.

Saturday, September 29, 2007

Feel at Home at Salhiya


(click to enlarge the map)


(click to enlarge the map)

Tempat ini telah menjadi wilayah favorit kami. Karena di dalam wilayah tersebut terdapat :

RCBC FINANCE CENTER
Lantai 1 : Al Salam Tower


Standing banner BCA "Gateway for Money Transfer to Indonesia"

Di sini kami bisa mengirim uang (melalui jalur MoneyGram International) langsung ke rekening BCA, Bank Mandiri & BNI 46. Dengan biaya 2 KD untuk pengiriman maksimal 400 KD (3 KD lebih dari 400 KD) dan dipotong US$ 5 saat tiba di rekening tujuan. Menurut kami cara ini cukup praktis dan murah, membuay kerabat kami di Indonesia (terutama pengguna rekening BCA) tidak perlu mengantri mengambil cash jika melalui Western Union. Mas Heri dan staf Indonesia-nya benar-benar membuat homy tempat tersebut. Bahkan beliau menawarkan kantor tersebut untuk tempat nongkrong-nongkrong sesama Indonesia. Hehehe.. bilang saja butuh temen, mas :D

Q8BOOK STORE
Lantai 2 : Al Salam Tower



Cari toko buku di Kuwait memang susah dan jarang yang lengkap koleksinya dibandingkan Kinokuniya dan QB books di Indonesia. Sebuah toko buku kecil dengan nama Q8Books (sempat dikira masih satu keluarga dengan QB Books milik Richard Oh) cukup jadi pemuas dahaga akan bacaan. Toko ini didominasi novel-novel fiksi. Namun ada beberapa buku non-fiksi walau jumlahnya tidak seberapa. Dan rata-rata semua buku yang dijual adalah buku bekas. Kami menemukan sebuah buku dengan label Kinokuniya Sogo Indonesia dan harga rupiahnya! Sekejap seperti dibawa mesin transport pulang ke Indonesia berada di toko buku Kinokuniya.
Harga buku-buku tersebut berkisar antara 1 KD hingga 10 KD, tergantung kualitas atau tahun cetaknya. Buku Being Digital karangan Nicolas Negroponte hanya dijual 1.5 KD (Rp 45000) saja. Seperti sedang jalan-jalan ke toko bekas di Pasar Senen atau bursa buku murah FISIP UI. Dan toko ini pun memiliki website, sehingga kita bisa browsing judul buku yang kita inginkan dan jika perlu menelepon sang pemilik. Cool!
Website Q8Book Store : http://www.q8books.com

FILIPINO CHINESE RESTAURANT
Lantai 2 : Maliya Commercial Center



Seperti yang pernah kami posting di blog ini sebelumnya, restoran ini terletak dekat pintu masuk dari arah Ambassador Supermarket (naik tangga ke lantai 2). Jadi andalan jika sudah kangen masakan menu Asia. Walau menu-nya Filipina & Chinese, lidah kami langsung berasa pulang sejenak saat menyantap mie goreng atau kari ayam lengkap dengan nasi pulen dan sambal pedasnya.
Sayang, ngga ada rawon :P

ABANDONED APPLE STORE



Sebuah toko komputer Apple tua yang sudah dibiarkan membusuk ada di sini. Kami merasa de javu saat menatap toko tersebut, mirip dengan pojokan toko Apple PowerCom di Plaza Pondok Indah (sekarang Samsung Center - dekat rumah makan Meradelima). Lebih lanjut tentang toko ini silakan klik di sini.

Demikian laporan singkat kami. Semoga berguna buat semua sahabat Indonesia di Kuwait.

Thursday, September 27, 2007

Gerge'aan



Kurang tahu juga, apakah kata yang Papin tulis di title itu benar atau salah. Gerge'aan, salah satu tradisi lokal Kuwait (?) di tengah bulan Ramadan, dimana anak-anak berpakaian tradisional membawa kantong, berjalan sekeliling rumah dan mendatangi tiap rumah tetangga untuk minta candy, permen atau coklat tradisional.

Mirip seperti Halloween di barat, hanya saja sepertinya tradisi ini lebih tua - walau tidak tahu sudah berumur berapa tahun - yang asalnya dari hari ulang tahun seorang tokoh kaum Shiite. Dari pada cuma copy paste dan malah salah tulis, silakan lanjut infonya ke sini. Atau intip blognya Didat di sini. *BTW nanggok apa sih, Dats?*

Ini adalah motion graphic untuk Gerge'aan di Al Watan TV, yang hanya tayang 1 hari di hari ke 15, di bulan Ramadan.

Ulang Tahun Tanpa Papin



Selamat ulang tahun, Leia. Maaf ya Papin ngga bisa bantuin tiup lilin dan nyiapin kado buat kamu. Soon, nanti kita bisa barengan lagi yah.

Winter is Coming



Hopefully. Karena temperatur beberapa hari ini sudah mulai jinak. Siang sudah berkisar 40º-an. Dan pagi ini saat kita pulang kantor, the famous clock tower menunjukkan 31º celcius. Down, you temperature, down!

Friday, September 21, 2007

Leia Sudah Bisa Jalan!


Menyaksikan sejarah perkembangan anak sendiri adalah sesuatu yang tidak ternilai harganya. Sejak Papin berpisah jauh dengan Leia, banyak perkembangan baru yang luput disaksikan secara langsung. Setiap detil perkembangan sangat penting artinya buat kami sebagai orang tuanya. Alhamdulillah, dengan adanya internet, perkembangan Leia bisa sedikit banyak dilihat dan dirasakan, terutama saat Leia baru bisa jalan.

Mamin membantu Papin dengan membuat live-report langsung dari Jakarta (dengan webcam dan Skype), agar Papin bisa menyaksikan sendiri Leia yang tergopoh-gopoh menikmati kakinya sendiri, sliweran di ruangan. Adorable! Sayang Papin tidak di tempat menangkapnya saat dia sempoyongan mau jatuh. Way to go, Leia!! Bravo! *Papin ngomongnya sambil terharu*

Live Report dari Jakarta



She can walk!!

More stories in Leia's blog.

Thursday, September 20, 2007

My Old GPS



Sejak mendaratkan kaki di daratan berpasir negeri ini, GPS Garmin Etrex Summit ini tidak pernah lepas dari genggaman tangan saat keluyuran. Walau sudah tua (produksi tahun 2003), beliau tetap menjaga orientasi tempat dan jarak, sehingga terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan - maksudnya kesasar. Bahkan beberapa kali saat bepergian dengan Bader atau Sami, mereka justru menanyakan ke Papin jika tersesat atau disorientasi arah.

Dengan dibantu software MacGPS Pro, waypoints & tracks dari GPS ini tersimpan dan diolah di MacBook. Berikut beberapa waypoints yang sudah dikumpulkan selama ini :

Kuwait Liberation Tower :
LAT 29º 22'0.5"
LONG 47º 58'28.0"

Kuwait Water Tower :
LAT 29º 23'14.0"
LONG 48º 00'01.2"

Kedubes Indonesia
LAT 29º 20'08.4"
LONG 47º 57'23.6"

Avenue Mall (Carrefour & IKEA)
LAT 29º 18'04.2"
LONG 47º 55'44.1"

Marina Mall
LAT 29º 20'23.9"
LONG 48º 04'00.2"

Holiday Inn
LAT 29º 20'46.0"
LONG 48º 05'42.6"

Kayaknya sudah mesti upgrade GPS nih... yang color dan ada petanya :D

Reckless Driver 3 : Supir Sruntulan

Beberapa saat sebelumnya, Papin sempat posting tentang karakter pengemudi di Kuwait yang rata-rata sruntulan. Jika sebelumnya kami menyaksikan aksi ugal-ugalan dari jauh, sekarang kami berada di dalam mobil yang dikemudikan oleh supir sruntulan. 


Namanya Mohammad Fauzi, supir kantor dari Mesir yang - unfortunately - diberi tugas untuk mengantar dan menjemput Papin dkk dengan rute rumah - kantor. Koordinatornya sendiri bilang bahwa, si Fauzi ini rada-rada crazy & stupid. Awalnya kami hanya cengegesan menganggapi pendapat tersebut. Namun, seiring berjalannya waktu, kami mulai menyadari bahwa si Fauzi memang crazy adanya. Gemblung, tengil, sruntulan, sok akrab campur aduk di dalam sosoknya. Lebih parah lagi, dia tidak bisa bahasa Inggris.

Cara mengemudikannya yang bikin kita cemas. Ngebut, melanggar rambu, nyerobot antrean kendaraan semua dilakukan dengan ketawa-ketawa sambil berceloteh bahasa Arab, yang mungkin maksudnya "Canggih gak gue??!!" Jika sudah melewati 5th ring road highway, kecepatan kendaraan digenjot sampai 180 km/jam. Dan terkadang dilakukan sambil menerima telepon atau (dasar gemblung) memperbaiki posisi bolpen supaya tidak jatuh.

Oh ya satu lagi. Kalau nyetir sambil mendengarkan pengajian yang dinyalakan keras-keras atau musik hip hop. Jika perlu, tangan satu memegang setir, tangan satunya joget-joget diiringi nyanyian suara fales dari mulutnya. Yah... namanya juga konsekuensi fasilitas gratis dari kantor. Mobil Mitsubishi bersupir angkot.

Belantara Administrasi Kuwait 2

Photobucket - Video and Image Hosting
(click to enlarge the map)

Akhirnya, kami merasakan juga bulan puasa di Kuwait dengan kegiatan outdoor dari pagi hingga siang hari. Hari ini kami diharuskan datang ke kantor cap jari dan test kesehatan sebagai tahap lanjutan pengurusan izin tinggal di Kuwait, yang berujung pada pemilikan civil ID. Namun kali ini yang berangkat Papin, Yoswar, Bayu dan Sami the Lebanese, serta Sallah dari Jordania sebagai tour guide. Enak juga kalau rame-rame gini, apalagi ada Sami. Maka jadilah kami gerombolan sirkus menembus belantara administrasi Kuwait.


Antre cap jari & Sami sibuk dengan berkas-berkas

Seperti biasa, kami bertiga bak orang pasrah digiring sana sini. Plonga plongo di antara lautan obrolan bahasa Arab dan sesekali Sami berbaik hati menjelaskan apa yang terjadi serta bertindak sebagai 'bapaknya' anak-anak. Semakin tinggi matahari, semakin tinggi godaan untuk membasahkan tenggorokan yang makin kering mencekat dengan air minum. Sallah yang sedang berpuasa pun tidak habis-habisnya curhat dengan bahasa Inggris ala kadarnya, "I'm so thirsty! Too hot today!" sambil mengusap dahinya yang sudah seperti Niagara keringat. Kami yang belum tidur semalaman pun tidak hanya bermandikan keringat, tapi juga mata yang makin perih ditusuk-tusuk matahari Kuwait nan dasyat. We're gonna dddiiieeeeeee......


Meterai seharga Rp 300.000!

Semakin tinggi matahari, semakin banyak pula kertas-kertas berbahasa Arab yang kami pegang. Jangan tanya arti masing-masing lembarnya. Dan semakin besar pula kekhawatiran kami jika salah satu lembar bermasalah atau keselip atau hilang atau ngga sengaja dipakai buat lap keringat.

Benar saja. Ketika kami memulai tahap test kesehatan, Yoswar kesandung masalah. Salah satu lembar-lembar Arab tersebut ada yang kurang - tidak ada stempel dari kantor cap jari! Salah siapa? Yha jelas salah petugas di kantor tersebut! Kami mah cuma nurut aja kayak kambing digiring. Akibatnya, Yoswar harus memulai tahap test kesehatan besoknya, sementara Papin, Bayu & Sami menyelesaikan test kesehatan hingga selesai. "Poor Yoswar, he will stuck again in this stupid parade," kata Sami sambil menunjuk barisan antrian orang-orang yang sedang menunggu giliran test kesehatan.



Saat mengambil darah, Papin & Bayu diterima petugas kesehatan dari Indonesia bernama Zaenal & Arif. Sempat ngobrol-ngobrol sekilas, sambil tuker-tukeran nomor telepon. Janjian ketemu di acara buka bersama di KBRI. Insya Allah.....


Sallah, our tour guide dan Sami main game di handphone menunggu giliran

Perjalanan gerombolan sirkus berakhir di kantor pusat Al Watan di Suwaikh. Di sini, sempat terjadi 'keributan' berbahasa Arab yang mempermasalahkan lembar sial Yoswar. Dan ternyata, Papin pun juga ditegur, karena seharusnya sudah bisa test kesehatan 2 minggu lalu dan berakibat denda 30 dinar. HLLHHOOO... ngga tahu apa-apa dan ngga ada yang ngabarin kok ujug-ujug harus bayar denda. Sami's coming to the rescue dan Papin lolos dari jerat denda 30 dinar. *phew!*

Seru pisan. Akhirnya kami bertiga pulang menggunakan taxi dan sampai rumah jam 3.00 an. Tidur dan bangun untuk buka setelahnya. WHAT A DAY!!!

Tuesday, September 18, 2007

Ronda di Ishbilya

Mumpung bulan puasa, Papin dkk usul ke bos Bader untuk masuk malam, instead of regular day work. Sehingga kami bisa bekerja lebih tenang, lebih konsentrasi dan tentu saja : bisa kerja sambil nyeruput kopi, sahur gratis ngga perlu bangun, pagi pulang tidur seharian, bangun tidur kuterus buka! Bader setuju-setuju saja. Dan dia pun ingin kerja malam juga, karena memang pada dasarnya dia juga night-worker. Sayang siang harinya dia banyak diganggu urusan departemen jadi ngga bisa ikutan shift malam.

Sebelumnya, Papin pernah kerja shift malam di departemen News di kantor lama selama... uhm.. 7 tahun dan sekarang kembali bekerja malam untuk 1 bulan. Memang bekerja malam memberikan kenikmatan tersendiri. Serasa lebih renyah dan gurih. Lebih santai, tenang bak nge-ronda jaga kampung. Paling baru blingsatan kalau ada maling iseng.

Hanya saja, kok begitu keluar ruangan saat pulang, matahari terasa lebih menusuk dan menyakitkan mata ya? Tampaknya sapa pagi matahari di Kuwait lebih pedas untuk mata kami yang belum tidur - dibanding saat dulu pulang shift malam di kantor lama.


Dari malam hingga pagi datang

Thursday, September 13, 2007

Selamat Datang Ramadan

Selamat pagi, Kuwait.
Izinkan Papin dan teman-teman berpuasa di sini.
Izinkan Papin melakukan ibadah dan survive selama sebulan untuk mengumandangkan takbir nanti di ujung Ramadan.


Matahari puasa pertama di Kuwait, diambil menggunakan feature time-lapse recording dari subuh (setelah sahur) hingga matahari terbit.

A Hard Day's Night



Hari ini kami semua tidak tidur mengejar deadline Ramadhan di kantor. Bader, bos kami sudah beberapa hari ini tidak ganti baju (dan mungkin nggak sempet mandi). Capek, letih, ngantuk tapi suasananya cukup asik . Ngga berbeda jauh saat jaman kuliah dulu demi mengejar SKS (Sistem Kebut Semalam) supaya besok tugas bisa dikumpulkan. So much fun! Musik dinyalakan keras-keras! Becanda-becanda garing sambil ketawa-tawa. Apalagi Bader membuka mini bar di ruangannya *wink*



Memang benar, saat semua dilakukan dengan penuh tawa membuat segalanya lancar dan tidak suntuk. Walau begitu, setelah semua hingar bingar ini usai, besar keinginan untuk tidur berhari-hari. Kalau perlu istirahat di rumah (Indonesia) tidur kumpul bareng krucil & ibunya. Pokoknya lepas 100% sejenak. Seperti Bader, yang ingin pulang untuk tidur sampai hari Sabtu :D
"F**k this office and sleep till Saturday!" begitu katanya dengan mata yang sudah mbleret cengengesan.





Oh beratnya mengais dinar.... wakakakak

Tuesday, September 11, 2007

Selamat Ulang Tahun, Bu


Lagi menikmati masa-masa jadi eyang (saat Leia masih piyik)

Walau berjauhan tempat, justru membuat jarak rasa semakin dekat. Semoga kita semua diberi tambahan dan kelengkapan bekal dalam menghadapi kehidupan ini. Memberi kesadaran baru, bahwa sebuah jarak ruang dan waktu tidak berarti apa-apa untuk sebuah ikatan bathin dan rasa yang demikian kuat. Terima kasih sudah memberikan segalanya kepada kami, hingga kami menjadi seperti sekarang, termasuk Papin yang sekarang melanglang buana jauh dari kehangatan rumah.


Papin dari kecil sudah tertarik bidang media massa :P

Selamat ulang tahun, bu. Selamat menikmati segala nikmat dan pemberian yang terbaik dari Allah di usia yang sekarang. Amin

Malam Panjang di Kuwait


Sejak awal, kami memang tidak berniat datang ke acara seremonial Al Watan TV. Pertama, kami tidak membawa perlengkapan pesta (jas, dasi, sepatu cantik dkk). Kedua, jelas kami tidak akan merasa nyaman dengan suasana dan lingkungan pesta di negeri ini. Ketiga, mending pulang tidur - Hell yeah! We need lotsa rest! Dan saat menjelang malam, kami sudah siap memanggil taxi untuk ke Sultan - membeli berbagai macam kebutuhan bulanan - dan pulang. Namun, tiba-tiba Sami menelepon kami dan menanyakan keberadaan kami. "Where are you, traitors? Leaving without permission?" Ternyata kami berempat diharuskan hadir di acara tersebut. Adalah kehormatan besar jika seseorang diundang pada acara tersebut, tidak semua orang bisa sembarangan datang, begitu kata Sami. Oke dddeeeee....

Walhasil, kami harus pulang dulu mengganti busana ala kadarnya biar terlihat (agak) rapi. Untung Papin bawa batik dan sepatu cantik jadi masih bisa tampil ganteng *uhuiy*. Dalam kondisi setengah mengantuk, kami pun dijemput 2 rekan kami, Bably & Ghesan. Yah, paling tidak kami bisa mengisi perut yang sudah mulai teriak minta diisi.

Sampai di sana, dengan semangat demi-makan-enak kami mencari tempat duduk di antara tetamu. Cukup kikuk, karena satu-satunya wajah Asia yang duduk di meja makan malam hanya kami, sementara wajah Asia lainnya adalah pelayan pesta. Semua mata tertuju kepada kami. Yeah! 'Dare to be different' ceritanya! Yang penting makan!

Ternyata, menu makan malam (main course) sudah selesai. Yang ada tinggal dessert es krim & puding. Berarti tidak ada makanan beneran! Kami berempat pandang-pandangan dengan wajah kaget dan prihatin. We're gonna stuck in this party with our belly empty! What to do????!!! Bahkan hiburan musik di panggung pun tidak membantu kami bisa 'nyaman' berlama-lama di sini.

Lihatlah tampang Eman yang kelaparan dan pasrah


Setelah terjebak pasrah selama hampir 2 jam dan perut mulai sakit, akhirnya kami bisa meninggalkan tempat bersama rekan-rekan kami. Bersama Bably, kami pun menuju Burger King di kawasan Al Fanar untuk mengisi perut dan bisa belanja di Sultan setelahnya. 

Namun dasar apes, entah karena apa Sultan tutup. Rencana beli rice-cooker dan pernak perniknya batal sudah. Kami pun dengan gontai memanggil taxi untuk segera menuntaskan malam panjang ini dengan tidur.

More photos & videos in here

Monday, September 10, 2007

Al Watan TV Goes On Air

Finally. Setelah tertunda-tunda karena berbagai masalah administration delay, technical problem etc etc etc, akhirnya Al Watan TV on air hari Minggu tanggal 9 September 2007. Belum sepenuhnya on air di hari itu, tapi lebih sekedar ceremonial dan ditayangkan live dari pagi hingga malam. Gradually on air sepenuhnya dari tanggal 11 hingga akhirnya 2 hari sesudahnya - saat masuk Ramadhan.
Silakan tonton beberapa rekaman video tayangan Al Watan TV yang diambil dari layar TV. Maaf, belum sempat convert real video material-nya. Too busy to convert the whole things.

Promo & salah satu versi Station ID

Promo Ramadhan



Newsroom with lots of iMacs :)



News & Station ID


Promo program kuiz Ramadhan. Isinya becandaan juga seperti di Indonesia

Saturday, September 08, 2007

9/11



Papin dkk lagi sibuk ngga ketulungan menjelang launch on air Al Watan TV tanggal 9 September besok. Dan (katanya) fully operational tanggal 11-an. Berangkat jam 11 pagi pulang jam 1 pagi, malah kadang-kadang lebih. Makin dekat hari launch, makin chaos, makin seru dan makin melelahkan. Semua orang digeber untuk membereskan semua printal printil. Even Bader, our boss, tetep di kantor sampai larut malam. Suasana kantor sudah seperti kegiatan mahasiswa di kampus menjelang deadline pengumpulan tugas akhir semesteran. Pasang musik keras-keras, mug kopi berserakan, asap rokok di mana-mana, orang-orang teriak adu mulut dan becanda jadi satu. Stres, panik dan ketawa jadi satu.

Sami, our Lebanese fellow, menggambarkan suasana ini (diharapkan) akan berubah saat nanti Al Watan TV sudah on air. Setelah tanggal 11 semua hiruk-pikuk mereda, seiring terberesnya masalah satu per satu. Seperti saat serangan teroris di New York tanggal 11 September 2001 silam. Tanggal tersebut merupakan titik perubahan buat Amerika dan seluruh dunia. Semoga titik perubahan 9/11 di Al Watan TV menuju sesuatu yang positif, terutama untuk departemen kreatif tempat Papin dkk bekerja. "Everything gonna be YEA RIGHT!" teriak Sami suntuk.

Berdiri ki-ka : Heba, Rami, Sham, Bably, Ghesan, Bader, Papin
Duduk ki-ka : Zaidun, Eman, Bayu, Yoswar
Where's Sami? Bader sez, "Forget him. We can put him inside this green-screen in Photoshop later" wakakakakak

Tuesday, September 04, 2007

Review 2 bulan di Kuwait

  1. Sudah punya rumah buat istirahat setelah seharian dicambukin pekerjaan. Sayangnya, rumah ini tidak seperti rumah di Indonesia yang berisi penuh kehangatan keluarga Neverland. Tapi paling tidak kami bisa tidur dengan tenang bertemu keluarga di mimpi.
  2. Berhubung sudah punya rumah, berkat bantuan mesin cuci, kompor listrik & microwave dari Mas Indra kami bisa melakukan aktivitas standar. Tidak perlu lagi gotong-gotong baju kotor ke rumah Mas Heru untuk numpang nyuci baju.
  3. Untuk makanan, sudah bisa melahap semua menu lokal. Bahkan kami sudah memiliki restoran Chinese food langganan yang bisa delivery. Nasi goreng & mie goreng jadi menu andalan kalau sudah kangen menu Asia. Sayangnya, Yoswar masih bermasalah dengan sirkulasi pembuangan gas alam-nya. Intensitas aktivitas pembuangan masih tinggi dibanding sebulan lalu.
  4. Alternatif transportasi taxi : team Fulail dari Srilanka. Jauh lebih cepat, lebih ramah tapi lebih mahal. Team Fulail (yang terdiri dari Fulail himself, Farouk, Mansoor dan kawan-kawannya dari Srilanka) selalu berkomunikasi satu sama lain dengan telepon selular.
  5. Kini kami mendapatkan sarana transportasi dan supir dari perusahaan. Tidak lagi mengandalkan taxi untuk berangkat/pulang kantor. Hanya saja, supirnya tidak ada yang bisa bahasa Inggris. Saatnya memaksakan diri belajar bahasa Arab!
  6. Masih belum bisa melakukan aktivitas lari pagi!! :(
  7. Proses pembuatan civil id baru masuk tahap cap jari. Rencananya bulan ini mulai tahap tes kesehatan dan iqomah. Ngga sabar sudah pengen ketemu keluarga Neverland!