- Sudah punya rumah buat istirahat setelah seharian dicambukin pekerjaan. Sayangnya, rumah ini tidak seperti rumah di Indonesia yang berisi penuh kehangatan keluarga Neverland. Tapi paling tidak kami bisa tidur dengan tenang bertemu keluarga di mimpi.
- Berhubung sudah punya rumah, berkat bantuan mesin cuci, kompor listrik & microwave dari Mas Indra kami bisa melakukan aktivitas standar. Tidak perlu lagi gotong-gotong baju kotor ke rumah Mas Heru untuk numpang nyuci baju.
- Untuk makanan, sudah bisa melahap semua menu lokal. Bahkan kami sudah memiliki restoran Chinese food langganan yang bisa delivery. Nasi goreng & mie goreng jadi menu andalan kalau sudah kangen menu Asia. Sayangnya, Yoswar masih bermasalah dengan sirkulasi pembuangan gas alam-nya. Intensitas aktivitas pembuangan masih tinggi dibanding sebulan lalu.
- Alternatif transportasi taxi : team Fulail dari Srilanka. Jauh lebih cepat, lebih ramah tapi lebih mahal. Team Fulail (yang terdiri dari Fulail himself, Farouk, Mansoor dan kawan-kawannya dari Srilanka) selalu berkomunikasi satu sama lain dengan telepon selular.
- Kini kami mendapatkan sarana transportasi dan supir dari perusahaan. Tidak lagi mengandalkan taxi untuk berangkat/pulang kantor. Hanya saja, supirnya tidak ada yang bisa bahasa Inggris. Saatnya memaksakan diri belajar bahasa Arab!
- Masih belum bisa melakukan aktivitas lari pagi!! :(
- Proses pembuatan civil id baru masuk tahap cap jari. Rencananya bulan ini mulai tahap tes kesehatan dan iqomah. Ngga sabar sudah pengen ketemu keluarga Neverland!
Tuesday, September 04, 2007
Review 2 bulan di Kuwait
Labels:
city,
Kuwait,
kuwaitjourney,
review
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment