Our previous journey: Kuwait

Tuesday, January 15, 2008

Brrr...Musim Dingin di Ishbilya

by : Pinot

Walau hidung ber-srat-srot, bersin-bersin dan garuk-garuk badan (gatal-gatal karena kulit mengering), mahluk-mahluk tropis ini sudah mulai terbiasa menghadapi perilaku suhu Kuwait saat winter. Papin sendiri sudah beberapa hari ini menggunakan komposisi busana yang sama saat tidur dan bekerja : sarung tangan, jaket kaos ber-capuchon, kemeja flanel.





Saat bekerja, kami terpaksa menggunakan sarung tangan, walau agak kikuk saat menggerakkan mouse atau stylus tablet Wacom. Sup hangat, semangkuk Indomie, kopi tubruk (titipan dari Jakarta) menghangatkan 'kebekuan' saat bekerja. Pak Boss! Heater dhuonk!!!

Kebetulan kami sempat menengok website Detik.com dan masuk ke dalam kolom Surat dari Buncit yang menceritakan suasana kantor Detik.com (juga sedang) musim dingin. Wah yang bener?? Woohoooo... rasanya pengen beneran mengalami musim dingin ke Jakarta! Sedingin-dinginnya Jakarta masih berasa hangat dan yang penting bisa mampir ke warung bakso, bubur ayam, bandrek, sekoteng!!

Baca Detik.com : Brrr...Musim Dingin di Buncit 75

BTW, saat pulang malam (sekitar jam 21 atau 22), sambil menunggu taxi di luar kami menyempatkan diri untuk menghangatkan suasana dengan... berfoto bersama! Biar ti'is teteup narsis!






Suhu 2 - 3 jam kemudian setelah bernarsis-ria

2 comments:

Anonymous said...

*pamerin bandrek*

hihihi... :D

mas, status sekarang, -1 derajat! huehehehe...

Pinot W. Ichwandardi said...

bandrek? BAGI!!!!!!!!!