Saat pulang ke Jakarta kemarin, Papin diberi selembar dolar 20-an oleh Sami untuk dibelikan celana batik buat tidur. Saat ditawarkan kemeja batik, dia cenderung menolak karena menghindari corak atau motif yang terlalu mencolok. Lha tiap hari busananya hitam-hitam melulu. Kerja di divisi kreatif kok penampilannya gitu-gitu aja.
Sampai di Jakarta, Papin tetap belikan kemeja buat dia. Corak dan warnanya merah meriah & abu-abu bercorak. Biarin deh, kalau dia ngga suka bisa dihibahkan ke orang lain. Sementara itu, bos kami Bader juga sudah dibelikan batik sebelumnya oleh Mamin.
Setelah kembali ke kantor, batik-batik tersebut diserahkan kepada pihak-pihak terkait (Sami & Bader). Alhamdulillah, mereka sangat senang dengan oleh-oleh batik tersebut. Tidak tanggung-tanggung, kemeja batik langsung dipakai dan mereka tampak bangga dengan kemeja batik tersebut. Sami, seperti merasa menjadi orang Indonesia dan bergaya bak presiden Indonesia berpidato : "My fellow Indonesian. Today, I'm wearing this batik to show you all.. that I'm Indonesian"

Bergaya pidato seperti Presiden Indonesia... atau Che Gueveara (baret itemnya itu lho)?

Bos Bader bangga dengan kemeja batiknya.. uhuiy!
ps : kalau jaman 80-an akronim simpatik bisa berarti simpanse pakai batik :D
No comments:
Post a Comment