Our previous journey: Kuwait

Wednesday, August 29, 2007

Belantara Administrasi Kuwait

Photobucket - Video and Image Hosting
(click to enlarge the map)

Kini Papin memasuki tahap berikutnya dalam mengurus administrasi civil id, yaitu finger print. Untuk tahap ini Papin harus pergi ke kantor Al Watan pusat dan dari sana pergi bersama seorang pegawai HR mengantar ke kantor finger print. Beberapa hari sebelumnya, Papin sempat dijanjikan untuk diantar ke kantor finger print, namun ternyata harus pergi sendiri. Oleh bos Bader, Papin diperintahkan untuk tidak pergi sendirian dan harus ditemani oleh orang kantor. "It's a jungle out there, Pinot. They're all speak arabic and there's no English sign to tell you what to do!"
Hari ini Papin ditemani oleh seorang pegawai (yang ternyata baru 2 hari di Kuwait!) bernama Sallah asal Jordania. Dengan mobilnya, kami meluncur ke Farwaniyah. Di dekat kantor finger print, kami langsung disambut calo-calo yang rata-rata berkebangsaan India. Welcome to the jungle, kata Papin ke Sallah.

 
Dirubung calo-calo asal India dan suasana ruangan calo dkk

Seorang calo dengan gigih menerangkan berbagai hal administrasi dengan bahasa campur Arab & Inggris. Tadinya mau menghindar saja, tapi Sallah justru menuruti apa kata calo. Bersama calo, Papin menjauh dari kantor finger print dan diajak ke sebuah tempat yang mengurus segala tetek-bengek urusan administrasi, dari pengetikan dengan huruf Arab, foto kopi, pas foto, meterai. Entah apa yang dilakukan si calo dan teman-temannya (entah benar entah mengada-ada) Papin diberikan form tambahan dan semua dokumen dikelompokkan lengkap dengan pas foto Papin (yang untungnya sempat bikin pas foto banyak-banyak). Wah, cukup berguna juga nih calo dan teman-temannya. Dengan bahasa Inggris terbata-bata, dia menjelaskan prosedur yang harus dilakukan. Dokumen-dokumen berbahasa Arab dibagi dua, satu untuk urusan tes kesehatan dan satu lagi untuk finger print. Setelah membayar KD 2.5, kini map dokumen Papin penuh berisi kertas-kertas berbahasa Arab yang ngga tahu makna dokumen tiap lembarnya :D


Petugas sedang menempelkan jari seorang ibu untuk dicap

Kembali bersama Sallah, kami masuk ke ruang kantor finger print. Ternyata di tempat ini juga bisa melakukan test kesehatan dan segala keperluan syarat administrasi. Kantornya sendiri cukup bersih, rapi dan AC-nya dingin. Tidak berkesan kumuh seperti yang pernah diceritakan. Hanya saja, pandangan petugas-petugasnya tidak terlalu ramah, mungkin karena wajah Papin yang Asia pisan. Berkat Sallah dan jalur sakti Al Watan, Papin bisa langsung cap jari tanpa harus mengantri dan menunggu lama.
Bayangan hutan belantara urusan administrasi di Kuwait tidak seribet yang diduga. Thanks to Sallah, semua bisa dilakukan tanpa tersesat. Dan cukup membuat pede untuk mengurus tes kesehatan dan tahap administrasi berikutnya.

2 comments:

Raida said...

gudlakk mas..moga lancar terus hingga ke akhirnya ..

Pinot W. Ichwandardi said...

Thanks, mbak. Memang butuh lots of luck untuk merambah rimba. :)