Our previous journey: Kuwait

Wednesday, August 15, 2007

Nonton Bioskop



Hari ini kita nguber mau nonton Harry Potter. Setelah melihat jadwal di website Cinescape, kita ngebut dari kantor ke Al Fanar untuk mengejar yang jam 19:30. Sayangnya, Harry Potter sudah tidak diputar di bioskop tersebut dan berhubung sudah kadung tiba di lokasi kita memilih menonton film lainnya, Bourne Ultimatum. Hitung-hitung jajal nonton bioskop di Kuwait.

Harga tiketnya KD 2,5 (Rp 75.000-an) dengan konfigurasi urutan tempat duduk dari A sampai L dan deret A adalah yang terdekat dengan layar - kebalikannya di Indonesia. Yang menarik, konfigurasi dibagi 2 area antara bachelor/single dan keluarga. Area bachelor/single berada di deret A sampai E, posisi paling dekat dengan layar! Kebayang kalau judul film-nya yang lagi ramai ditonton, sudah pasti para bujangan ini berebut untuk posisi di tengah di area A - E tersebut. Menderita sekali kalau menonton film di deret terdepan tapi nomor posisi duduk di paling pinggir. Bikin sakit leher dan mata pegel.

Kita dapat posisi di deret E dengan nomor 3, 4, 5, 6. Seperti di Indonesia, layar dibuka diawali dengan trailer promosi film dengan subtitle bahasa Arab dan Perancis (subtitle Perancis hanya muncul di trailer, tapi tidak muncul saat film diputar). Setelah itu iklan-iklan lokal bermunculan dan ..... *uhuiy* iklan 'corporate image' perusahaan tempat kami bekerja, Al Watan TV. Karena menggunakan format film 35 mm, iklan tersebut terlihat memukau saat ditonton di layar lebar. Rich colors, crisp images. Kami sempat terlihat 'kampungan' di antara penonton lain karena menunjuk-nunjuk ke layar kegirangan. Tumben-tumbennya kami merasa bangga bahwa perusahaan tempat kami bekerja nongol di bioskop. Kampungan!

Setelah itu Bourne Ultimatum diputar. Dengan style pengambilan gambar 'handheld camera' ala dokumenter, film ini cukup melelahkan jika ditonton di deret tempat kami duduk. Mata kami terlalu dekat dengan layar bergambar adegan bergoyang-goyang tidak stabil, membuat kami agak mual. Tampaknya, film dengan style 'handheld camera' hanya bisa ditonton buat yang sudah berkeluarga saja di Kuwait.

Keluar dari gedung bioskop, secara psikologis kami langsung menuju area parkir untuk mengambil mobil dan pulang. Maklum, baru pertama kali menonton di negeri orang.

2 comments:

Rumah Cahaya said...

hehehhehehehhehe.......... ,

begeneh toh acara menonton di negri orang .... *nyengir*

- lagi pada melek studio 5 baru lo .. :) -

Pinot W. Ichwandardi said...

Foto-fotonya dong studio 5 yang baru!! Kirim ke pinot@mac.com yak...