by : Dita
Dondurma dalam bahasa Turki artinya freezing. Mereka biasa menyebut es krim dengan sebutan Dondurma. Dan biasanya terbuat dari susu kambing. Uniknya es krim ini punya tekstur yang berbeda dan daya tahan yang lebih lama daripada es krim pada umumnya. Lucu deh, es-nya itu agak chewy dan mirip lem. Konon, karena pada proses pembuatan dicampur dengan salep dan dan mastic resin. Wooooo.....bukan salep sejenis balsem ya dan bukan resin untuk fiberglass. Semuanya berasal dari tumbuh-tumbuhan kok ;).
Udah pernah coba belum? Cari deh di The Avenues 1st floor, satu lantai dengan food court. Pilihan rasanya cuman 2, vanilla dan coklat. Toppingnya juga gak terlalu variatif, ada kacang pistachio, saus coklat, saus karamel, dll. Kalo gak nemu gerainya. Coba cari sumber bunyi yang berisik, karena cara pembuatan es krim ini adalah dengan ditumbuk menggunakan alu besar.
Saturday, May 30, 2009
Wednesday, May 27, 2009
Saturday, May 23, 2009
Cold Stone Creamery
by : Dita
Menurut info dari Mark 248, Cold Stone Creamery International baru aja buka (sekitar 1-2 harian yang lalu) di Kuwait. Lokasinya di The Avenues Level 1 deket dengan Magic Planet dan satu lokasi dengan Food Court.
Berhubung lagi summer, pecinta es krim pulak :), langsung deh kami sambangin. Pilihan rasanya cukup variatif, dari yang milky banget, rasa kopi-kopian sampe rasa buah-buahan. Toppingnya juga macem-macem, gak cuman kacang-kacangan tapi bisa juga ditambahin marshmallow, jelly atau kit kat. Untuk rasa...so so ajalah ;). Harga berkisar dari 1-3 KD. Selain es krim mereka juga menyediakan minuman-minuman olahan dari es krim dan buah-buahan. Kita sih gak sempet nyobain. Cuman nyobain es krim strawberry dimix sama marshmallow dan satu lagi, es krim vanilla dimix sama es krim mint...YYUUUMMM!!!
Gosipnya Pinkberry juga akan segera masuk Kuwait sekitar akhir tahun ini, di bawah naungan Alshaya. Nahhhhh kalo yang ini bakal kita tunggu banget nih, soalnya doyan banget sama Frozen Yoghurt. Sounds familiar? Yes THE FROYO just like Sour Sally!!!!
Menurut info dari Mark 248, Cold Stone Creamery International baru aja buka (sekitar 1-2 harian yang lalu) di Kuwait. Lokasinya di The Avenues Level 1 deket dengan Magic Planet dan satu lokasi dengan Food Court.
Berhubung lagi summer, pecinta es krim pulak :), langsung deh kami sambangin. Pilihan rasanya cukup variatif, dari yang milky banget, rasa kopi-kopian sampe rasa buah-buahan. Toppingnya juga macem-macem, gak cuman kacang-kacangan tapi bisa juga ditambahin marshmallow, jelly atau kit kat. Untuk rasa...so so ajalah ;). Harga berkisar dari 1-3 KD. Selain es krim mereka juga menyediakan minuman-minuman olahan dari es krim dan buah-buahan. Kita sih gak sempet nyobain. Cuman nyobain es krim strawberry dimix sama marshmallow dan satu lagi, es krim vanilla dimix sama es krim mint...YYUUUMMM!!!
Gosipnya Pinkberry juga akan segera masuk Kuwait sekitar akhir tahun ini, di bawah naungan Alshaya. Nahhhhh kalo yang ini bakal kita tunggu banget nih, soalnya doyan banget sama Frozen Yoghurt. Sounds familiar? Yes THE FROYO just like Sour Sally!!!!
Sunday, May 10, 2009
Kunjungan ke Dokter Kandungan
by : Dita
Hamil di negeri orang? Duuhhh gak kebayang deh sebelumnya. Tapi yang namanya rejeki datang tak terduga ;), ya harus kami syukuri.
Sekitar 5 bulanan yang lalu, saat Mamin mengetahui positif hamil, Mamin langsung survey dan tanya kanan kiri, rumah sakit swasta atau dokter kandungan mana yang bisa kami kunjungi. Dari beberapa informasi yang masuk, kami membanding-bandingkannya satu sama lain. Akhirnya London Hospital kami putuskan sebagai rumah sakit yang akan kami gunakan.
Sebenernya ada 2 pilihan yang bisa kami pilih. Rumah Sakit pemerintah dan Rumah Sakit swasta. Tetapi kami akhirnya memutuskan RS swasta dengan pertimbangan, saat konsultasi dan proses melahirkan, ibu hamil bisa ditemani suaminya. Memang biayanya jauh lebih mahal dari RS pemerintah, tapi kami memilih untuk merasa nyaman.
Sedangkan di RS pemerintah, saat konsultasi dan proses melahirkan, ibu tidak bisa ditemani suaminya. Para lelaki dilarang masuk. Duuhhh kebayang deh pada saat-saat seperti itu, Mamin gak ditemenin sama Papin. Walaupun melahirkan dan konsultasi di RS pemerintah gratis...tis...tis (cuman bayar biaya administrasi kurleb 5 KD - ini berlaku untuk pemegang civil ID Kuwait) dan peralatannya pun lebih lengkap dari RS swasta, tapi kayaknya gak deh ;). Memang di Kuwait ini, kalo kita berobat ke RS pemerintah, kita hanya dikenakan biaya administrasi saja. Konsultasinya gratis. Bahkan untuk operasi pun gratis.
London Hospital pada mulanya adalah rumah sakit Ibu dan Anak, namun pada akhirnya berkembang menjadi rumah sakit umum. Terletak di bilangan Fintas, berjarak kurang lebih 10 km dari tempat tinggal kami. Biaya yang mereka tawarkan untuk melahirkan juga cukup terjangkau bagi kantong kami.
Pada saat pertama kali datang ke RS ini (masuk ke ruang emergency dan temui suster yang ada di situ), kami harus membuka file, dengan biaya pendaftaran 15 KD. Setelah itu, suster akan menawarkan kepada kami dokter kandungan yang sedang bertugas. Di sini, dokter kandungan tidak ada yang praktek pribadi dan mereka stand by terus di rumah sakit, 24 jam. Jadi tidak ada istilah dokter A praktek hari ini dan hari itu, dokter B hanya praktek hari itu, dokter C praktek hari itu dan hari ini. Semuanya selalu stand by. Jadi kapanpun kita datang, mereka pasti ada di RS, hanya saja kendalanya adalah dokter kita sedang ada tindakan atau tidak. Makanya kami sarankan punya cadangan dokter lain di RS yang bersangkutan.
Sebelum bertemu dokter, suster akan mengukur berat badan dan tekanan darah kita (proses ini juga lain dengan di Indonesia. Pada kunjungan-kunjungan berikutnya, Mamin gak pernah lagi diukur berat badan dan tekanan darahnya). Setelah berkonsultasi, dokter akan memberikan resep, semacam bill konsultasi dan surat rujukan untuk melakukan tes laboratorium, yang harus kami serahkan nanti di bagian kasir, juga mengajak kami ke ruangan lain untuk melakukan USG (alat USG tidak berada dalam satu ruangan konsultasi dan ruang konsultasi tersebut tidak didedikasikan pada 1 dokter, tapi bisa digunakan oleh beberapa orang dokter). Dari ruangan USG, dokter akan memberikan bill lain untuk dibayarkan di kasir (biaya USG=15 KD).
Jadi pada saat di kasir, kami menyerahkan bill konsultasi, bill tes lab dan bill USG. Sedangkan resep ditebus di apotik RS (untuk bulan pertama, obatnya standar vitamin penambah darah dan folic acid, di bulan kedua, dokter akan menambahkan kalsium). Biaya yang kami keluarkan pada kunjungan pertama kurang lebih 61 KD (30 KD untuk biaya pendaftaran, konsultasi dan USG + 31 KD untuk biaya tes lab lengkap).
Setelah urusan bayar membayar, kami naik ke lantai 2 untuk melakukan tes lab. Tes-nya standar, darah dan urin. Hasilnya diambil 3 hari kemudian untuk dikonsultasikan dengan dokter kita (bisa juga dikonsultasikan lewat telpon saja). Sementara Mamin memilih untuk mengkonsultasikannya pada saat kunjungan berikutnya di bulan depan.
Kelihatannya muter-muter banget ya? Emang iyaaaaa!! Gak kayak di Indonesia, yang kita tinggal masuk ke dalam ruang konsultasi dokter, periksa, USG trus abis itu bayar ke kasir....kelar!
Untuk konsultasi kedua dan selanjutnya, tidak perlu lagi ke ruang emergency melainkan langsung naik ke lantai 2. Dan kami tidak lagi dikenai biaya pendaftaran, hanya membayar biaya konsultasi sebesar 5 KD.
Hamil di negeri orang? Duuhhh gak kebayang deh sebelumnya. Tapi yang namanya rejeki datang tak terduga ;), ya harus kami syukuri.
Sekitar 5 bulanan yang lalu, saat Mamin mengetahui positif hamil, Mamin langsung survey dan tanya kanan kiri, rumah sakit swasta atau dokter kandungan mana yang bisa kami kunjungi. Dari beberapa informasi yang masuk, kami membanding-bandingkannya satu sama lain. Akhirnya London Hospital kami putuskan sebagai rumah sakit yang akan kami gunakan.
Sebenernya ada 2 pilihan yang bisa kami pilih. Rumah Sakit pemerintah dan Rumah Sakit swasta. Tetapi kami akhirnya memutuskan RS swasta dengan pertimbangan, saat konsultasi dan proses melahirkan, ibu hamil bisa ditemani suaminya. Memang biayanya jauh lebih mahal dari RS pemerintah, tapi kami memilih untuk merasa nyaman.
Sedangkan di RS pemerintah, saat konsultasi dan proses melahirkan, ibu tidak bisa ditemani suaminya. Para lelaki dilarang masuk. Duuhhh kebayang deh pada saat-saat seperti itu, Mamin gak ditemenin sama Papin. Walaupun melahirkan dan konsultasi di RS pemerintah gratis...tis...tis (cuman bayar biaya administrasi kurleb 5 KD - ini berlaku untuk pemegang civil ID Kuwait) dan peralatannya pun lebih lengkap dari RS swasta, tapi kayaknya gak deh ;). Memang di Kuwait ini, kalo kita berobat ke RS pemerintah, kita hanya dikenakan biaya administrasi saja. Konsultasinya gratis. Bahkan untuk operasi pun gratis.
London Hospital pada mulanya adalah rumah sakit Ibu dan Anak, namun pada akhirnya berkembang menjadi rumah sakit umum. Terletak di bilangan Fintas, berjarak kurang lebih 10 km dari tempat tinggal kami. Biaya yang mereka tawarkan untuk melahirkan juga cukup terjangkau bagi kantong kami.
Pada saat pertama kali datang ke RS ini (masuk ke ruang emergency dan temui suster yang ada di situ), kami harus membuka file, dengan biaya pendaftaran 15 KD. Setelah itu, suster akan menawarkan kepada kami dokter kandungan yang sedang bertugas. Di sini, dokter kandungan tidak ada yang praktek pribadi dan mereka stand by terus di rumah sakit, 24 jam. Jadi tidak ada istilah dokter A praktek hari ini dan hari itu, dokter B hanya praktek hari itu, dokter C praktek hari itu dan hari ini. Semuanya selalu stand by. Jadi kapanpun kita datang, mereka pasti ada di RS, hanya saja kendalanya adalah dokter kita sedang ada tindakan atau tidak. Makanya kami sarankan punya cadangan dokter lain di RS yang bersangkutan.
Sebelum bertemu dokter, suster akan mengukur berat badan dan tekanan darah kita (proses ini juga lain dengan di Indonesia. Pada kunjungan-kunjungan berikutnya, Mamin gak pernah lagi diukur berat badan dan tekanan darahnya). Setelah berkonsultasi, dokter akan memberikan resep, semacam bill konsultasi dan surat rujukan untuk melakukan tes laboratorium, yang harus kami serahkan nanti di bagian kasir, juga mengajak kami ke ruangan lain untuk melakukan USG (alat USG tidak berada dalam satu ruangan konsultasi dan ruang konsultasi tersebut tidak didedikasikan pada 1 dokter, tapi bisa digunakan oleh beberapa orang dokter). Dari ruangan USG, dokter akan memberikan bill lain untuk dibayarkan di kasir (biaya USG=15 KD).
Jadi pada saat di kasir, kami menyerahkan bill konsultasi, bill tes lab dan bill USG. Sedangkan resep ditebus di apotik RS (untuk bulan pertama, obatnya standar vitamin penambah darah dan folic acid, di bulan kedua, dokter akan menambahkan kalsium). Biaya yang kami keluarkan pada kunjungan pertama kurang lebih 61 KD (30 KD untuk biaya pendaftaran, konsultasi dan USG + 31 KD untuk biaya tes lab lengkap).
Setelah urusan bayar membayar, kami naik ke lantai 2 untuk melakukan tes lab. Tes-nya standar, darah dan urin. Hasilnya diambil 3 hari kemudian untuk dikonsultasikan dengan dokter kita (bisa juga dikonsultasikan lewat telpon saja). Sementara Mamin memilih untuk mengkonsultasikannya pada saat kunjungan berikutnya di bulan depan.
Kelihatannya muter-muter banget ya? Emang iyaaaaa!! Gak kayak di Indonesia, yang kita tinggal masuk ke dalam ruang konsultasi dokter, periksa, USG trus abis itu bayar ke kasir....kelar!
Untuk konsultasi kedua dan selanjutnya, tidak perlu lagi ke ruang emergency melainkan langsung naik ke lantai 2. Dan kami tidak lagi dikenai biaya pendaftaran, hanya membayar biaya konsultasi sebesar 5 KD.
Friday, May 08, 2009
Kuwait City Downtown
by : Dita
Setiap sebulan sekali kami pasti menyempatkan diri untuk menginjakkan kaki di pusat kota. Apalagi kalau bukan urusan kirim mengirim uang ke tanah air. Salah satu kegiatan lanjutan tentunya makan siang. Restoran langganan kami adalah sebuah restoran Filipina, yang menyajikan menu-menu khas Asia dan tentu saja menu Filipina sendiri. Rasanya sih sebenernya gak terlalu istimewa, tapi lumayanlah buat obat kangen kalo pengen mie goreng, nasi goreng, sapi lada hitam, capcay dan sejenisnya.
Setelah itu, biasanya Mamin sekalian belanja groceries di Ambassador untuk melengkapi bahan-bahan dapur khas Indonesia/Asia. Kadang juga kami menemani Papin potong rambut di salon Filipina langganan.
Sambil menikmati sore, terkadang kami duduk-duduk di taman-taman yang memang disediakan untuk sekedar leyeh-leyeh. Sementara itu, Arwen dan Leia asik mengejar burung-burung dara di pelataran toko.
Setiap sebulan sekali kami pasti menyempatkan diri untuk menginjakkan kaki di pusat kota. Apalagi kalau bukan urusan kirim mengirim uang ke tanah air. Salah satu kegiatan lanjutan tentunya makan siang. Restoran langganan kami adalah sebuah restoran Filipina, yang menyajikan menu-menu khas Asia dan tentu saja menu Filipina sendiri. Rasanya sih sebenernya gak terlalu istimewa, tapi lumayanlah buat obat kangen kalo pengen mie goreng, nasi goreng, sapi lada hitam, capcay dan sejenisnya.
Setelah itu, biasanya Mamin sekalian belanja groceries di Ambassador untuk melengkapi bahan-bahan dapur khas Indonesia/Asia. Kadang juga kami menemani Papin potong rambut di salon Filipina langganan.
Sambil menikmati sore, terkadang kami duduk-duduk di taman-taman yang memang disediakan untuk sekedar leyeh-leyeh. Sementara itu, Arwen dan Leia asik mengejar burung-burung dara di pelataran toko.
Shopaventure : Al Kout Mall
by : Dita
Sebelumnya kami sudah pernah berbagi cerita soal Al-Kout Mall. Ini adalah beberapa foto terakhir Al-Kout Mall yang kami ambil dari sore hingga malam hari.
Sebelumnya kami sudah pernah berbagi cerita soal Al-Kout Mall. Ini adalah beberapa foto terakhir Al-Kout Mall yang kami ambil dari sore hingga malam hari.
Shopaventure : Souk Mubarakiyah
by : Dita
Souk Mubarakiyah yang terletak di bilangan downtown Kuwait City, oleh teman-teman Indonesia yang bermukim di Kuwait sering juga disebut sebagai pusat oleh-oleh. Berbagai cinderamata khas Timur Tengah bisa dijumpai di sini. Tidak hanya kerajinan khas Kuwait tapi juga kerajinan tangan dari Lebanon, Turki, Mesir, dll.
Barang-barang yang dijual sangatlah variatif, dari gantungan kunci sampai Sadu, permadani khas Kuwait, juga aneka penganan manis khas Arab. Bahkan pasar ini pun merangkap juga sebagai pasar sayur, ikan dan daging. Harga sayur mayur dan bahan pangan lainnya memang cukup murah di sini dan tergolong lengkap. Jika ingin mencari perlengkapan beribadah umrah dan haji, di sini pula tempatnya.
Jangan malu untuk menawar jika berbelanja di pasar ini. Sebenernya harga dasar yang mereka tawarkan pun sudah cukup murah, tapi namanya juga orang Indonesia....banci nawar gitu lwohh!! :D
Souk Mubarakiyah yang terletak di bilangan downtown Kuwait City, oleh teman-teman Indonesia yang bermukim di Kuwait sering juga disebut sebagai pusat oleh-oleh. Berbagai cinderamata khas Timur Tengah bisa dijumpai di sini. Tidak hanya kerajinan khas Kuwait tapi juga kerajinan tangan dari Lebanon, Turki, Mesir, dll.
Barang-barang yang dijual sangatlah variatif, dari gantungan kunci sampai Sadu, permadani khas Kuwait, juga aneka penganan manis khas Arab. Bahkan pasar ini pun merangkap juga sebagai pasar sayur, ikan dan daging. Harga sayur mayur dan bahan pangan lainnya memang cukup murah di sini dan tergolong lengkap. Jika ingin mencari perlengkapan beribadah umrah dan haji, di sini pula tempatnya.
Jangan malu untuk menawar jika berbelanja di pasar ini. Sebenernya harga dasar yang mereka tawarkan pun sudah cukup murah, tapi namanya juga orang Indonesia....banci nawar gitu lwohh!! :D
Subscribe to:
Posts (Atom)