Ini adalah seri 'laporan khusus' setahun kami menginjakkan kaki di bumi Kuwait, dalam rangka mengenang, merenung dan mensyukuri apa yang sudah diberikan oleh-Nya kepada kami selama kami di sini.
Rindu kampung. Itu sudah jadi 'SOP' (Standard Operation Procedure) buat yang merantau jauh dari kampung halaman. Apalagi jika menemukan hal-hal yang bikin homesick.
Dibandingkan negara-negara Teluk lainnya, di Kuwait tidak terlalu banyak ditemui hal-hal yang berbau Indonesia -- jangan harap nemu restoran Padang seperti di Qatar atau Arab Saudi di sini :P
Namun -- walau tidak banyak -- tetap bisa ditemui hal-hal unik yang mengingatkan kami pada Indonesia. Beberapa diantaranya :
- Menu Bakmi Goreng Indonesia di restoran Noodle Factory
- Banner bank-bank terkemuka Indonesia di tempat pengiriman uang
- Naik taxi diiringi alunan lagu Indonesia. Biasanya, supir taxi sudah mempersiapkan beberapa kaset untuk penumpangnya. Kebetulan koleksi lagu-lagu Indonesia-nya cukup banyak. Walau koleksinya hanya seputaran musik dang dut thok, tapi rasanya itu lho.. serasa naik taxi di Bintaro :D
- Masih tentang taxi. Suatu ketika pernah numpang taxi yang kebetulan supirnya beristrikan orang Indonesia. "Can you speak to my wife?" dia kasih handphonenya ke kami buat ngobrol-ngobrol.
- Made in Indonesia. Ya ya ya... ngga ngamprah-ngamprah amat. Tapi masih bisa nemu Indomie, sambel Indofood, tisyu dari Bekasi, barang-barang plastik dan beberapa barang lainnya diantara barang-barang Filipina atau India :D
No comments:
Post a Comment