Saturday, November 21, 2009
Thursday, November 19, 2009
Pertandingan Bola Kuwait vs Indonesia
Kami tidak terlalu suka dengan pertandingan bola. Apalagi seumur-umur ngga pernah nonton bola secara langsung di stadion. Namun, pertandingan Kuwait lawan Indonesia di stadion Keifan malam ini jadi pengecualian.
Merupakan pengalaman yang unik, menonton & jadi supporter pertandingan di negara orang.
Kami mengerahkan satu peleton keluarga lengkap dengan dresscode merah putih.
Suasana agak 'serem' saat berada di stadion, blending dengan pendukung Kuwaiti. Terbayang tingkah rusuh supporter di tanah air.
Dari seluruh tempat duduk stadion, 3/4 tempat diisi suporter Kuwait. Hanya kurang dari 1/4 diisi suporter Indonesia.
Aparat keamanan cengengesan lihat tingkah polah pendukung Indonesia. Mungkin ini pengalaman baru juga buat dia, melihat supporter bola dari bangsa lain di negaranya.
Pertandingan belum mulai Papin sudah acting. Maksudnya pemanasan buat nanti saat pertandingan *halah*
Indonesia kalah 2-1 dari Kuwait. Tapi pendukung Indonesia tidak rusuh dan melakukan anarki, malah foto-foto bersama biar bisa pamer di Facebook.
Pendukung team Kuwait meluapkan kegembiraan. Untung mereka menang, kalau kalah, pasti pendukung Indonesia ini dicegat ngga bisa pulang :D
Bagi kami, malam ini bukan sekedar pertandingan bola antar negara kami dan Kuwait, tapi sebuah pengalaman baru berkumpul dengan sesama merah putih. Dari pekerja kasar hingga manajer perusahaan ngumpul jadi satu, atas nama nasionalisme. Sesuatu yang mungkin sulit kami dapatkan di tanah air. Walau kalah, kami tetap bangga menyanyikan Indonesia Raya beramai-ramai & merah putih berkibar di stadion Keifan, Kuwait.
Merupakan pengalaman yang unik, menonton & jadi supporter pertandingan di negara orang.
Kami mengerahkan satu peleton keluarga lengkap dengan dresscode merah putih.
Suasana agak 'serem' saat berada di stadion, blending dengan pendukung Kuwaiti. Terbayang tingkah rusuh supporter di tanah air.
Dari seluruh tempat duduk stadion, 3/4 tempat diisi suporter Kuwait. Hanya kurang dari 1/4 diisi suporter Indonesia.
Bagi kami, malam ini bukan sekedar pertandingan bola antar negara kami dan Kuwait, tapi sebuah pengalaman baru berkumpul dengan sesama merah putih. Dari pekerja kasar hingga manajer perusahaan ngumpul jadi satu, atas nama nasionalisme. Sesuatu yang mungkin sulit kami dapatkan di tanah air. Walau kalah, kami tetap bangga menyanyikan Indonesia Raya beramai-ramai & merah putih berkibar di stadion Keifan, Kuwait.
Wednesday, November 11, 2009
Habib, Si Irani Gila
Perkenalkan, ini supir taxi gelap langganan kami bernama Habib berkebangsaan Iran. Sama sekali ngga bisa bahasa Inggris, tapi kelakuannya rusuh & suka iseng. Berumur paruh baya mengaku punya 5 istri di Teheran, Iran :D
Becandanya suka rasis. Sambil nyetir, sering nunjuk-nunjuk ke orang di pinggir jalan "Bengali!" atau "Musr (Mesir)!" atau "Kuwaiti!"
Yang sering jadi korban orang Bengali (Bangladesh). Setiap menemukan mereka entah sedang berjalan atau ambil air, Habib melambatkan mobilnya dan berteriak-teriak seperti mengomel kepada mereka kemudian kabur sambil ketawa-ketawa meninggalkan korbannya terbingung-bingung.
Suatu ketika, Habib dan kami memergoki teman sekantor kami (Yoswar & Eman - ex RCTI juga) sedang berjalan di parkiran bank. Isengnya kumat, Habib menginjak gas dan bersiap menabrak Yoswar & Eman. Kontan saja mereka berdua kaget setengah mati melompat ke trotoar menyelamatkan diri. Habib pun ngakak dari balik kemudinya.
Hari ini, korbannya seorang bapak-bapak sedang tenang & damai bersepeda di pinggir jalan. Habib menempelkan mobilnya tepat di samping pengendara sepeda, menggebrak pintu & berteriak keras dalam bahasa arab. Langsung kabur, Habib tertawa terkekeh, merasa puas membuat si pengendara sepeda nyaris jatuh. "Hada Irani (Itu orang Iran)" katanya. Buset. Orang sebangsanya juga jadi korban. Dasar Irani gila.
Pura-pura tidur di kemacetan. Baru 'bangun' setelah mobil belakang klakson-klakson.
Tuesday, November 10, 2009
Mangga Harum Manis di Hari Pahlawan
Mangga Indonesia
Pagi ini kami mampir ke Sultan supermarket. Yang menarik, kini tersedia mangga Indonesia. Cuma harganya yang luar biasa, sekilo dijual Rp 70.000 saja! Kebayang kalau di kampung tinggal manjat pohon dan metik sendiri. Pengen sih beli, cuma ngga rela sama harganya. Sementara Leia yang duduk di trolley sudah teriak-teriak pengen mangga-nya. Neo yang duduk di sebelah Leia juga ikut excited. Nanti pas mudik saja ya nak, kita pesta mangga! *balada perantau*
Link foto di Twitter
Monday, November 09, 2009
Ritual Baru: Arwen Berangkat Sekolah
Ini adalah sepenggal kisah Arwen saat menjelang berangkat sekolah.
Membangunkan Arwen seperti membangunkan kerbau yang sudah seminggu ngga tidur karena ada lemburan. Susahnya minta ampun. Kadang berhasil bangun tapi sambil marah-marah :D
Berhubung Arwen sudah mandi malam sebelumnya, bangun pagi tinggal sikat gigi & cuci muka. Sambil merem tentunya
Sarapan juga setengah ngantuk. Sering ngga habis, karena memang ngga lapar XD
Tepat jam 6:19, Arwen sudah di lobi apartemen menunggu bisa sekolah datang. 6:20, bis sekolah datang. Tepat 30 menit!
Membangunkan Arwen seperti membangunkan kerbau yang sudah seminggu ngga tidur karena ada lemburan. Susahnya minta ampun. Kadang berhasil bangun tapi sambil marah-marah :D
Berhubung Arwen sudah mandi malam sebelumnya, bangun pagi tinggal sikat gigi & cuci muka. Sambil merem tentunya
Sarapan juga setengah ngantuk. Sering ngga habis, karena memang ngga lapar XD
Tepat jam 6:19, Arwen sudah di lobi apartemen menunggu bisa sekolah datang. 6:20, bis sekolah datang. Tepat 30 menit!
Sunday, November 08, 2009
Lari Pagi di Taman India
Hari ini Papin kembali berolah raga lari di Taman India dekat rumah. Disebut Taman India karena banyak orang India & ibu-ibu India lengkap dengan selendang sari mereka berolah raga di sini.
Kebetulan Papin terlalu bersemangat buat lari ngebut pagi ini, berusaha menyalib ibu-ibu berselendang sari. Akibatnya, belum 1 km sudah ngga kuat, berhenti sambil ngos-ngosan, dilirik ibu-ibu berselendang sari yang tadi Papin salib
Tuesday, November 03, 2009
Mengurus iqomah Neo
Subscribe to:
Posts (Atom)