Di Twitter tersebar info bahwa warga negara Amerika (dan Inggris) dihimbau keluar dari Kuwait dan Bahrain sebelum bulan Oktober. Penyebabnya tidak diketahui, yang pasti sebelum Oktober ada rapat besar Dewan Keamanan PBB mengenai Iran & pemilu Amerika dilakukan bulan November - Israel sempat mengancam akan menyerbu Iran sebelum pemilu Amerika (link).
Di bulan Oktober sendiri ada apa? Yang kami tahu Kim Kadarshian akan berkunjung ke Kuwait (link) *ngakak*.
So anyway, warga Amerika & Inggris di sini sempat panik. Kedubes masing-masing negara tidak ada yang memberi statement resmi mengiyakan atau membantah. Silent mode kalau kata mas Luigi. Teman-teman berkebangsaan Amerika pun cukup cemas, terutama para pengajar di sekolah-sekolah Amerika.
Kesimpang siuran informasi ini sedikit terobati dengan adanya statement dari diplomat-diplomat Amerika di Bahrain, salah satunya di Gulf Daily News Bahrain.
According to reports, the US State Department had allegedly issued an advisory to its missions in Bahrain and Kuwait urging its nationals not to enrol their children in schools in the two Gulf countries and to send them back before October. "The report is totally false, based on a rumour on Twitter," a US Embassy spokesman told the GDN yesterday.Jadi kesimpulan sementara, ini hanya sebuah rumor yang tidak benar. At least publicly.
Benar atau tidak terjadi perang, yang bisa dilakukan adalah tetap waspada & berjaga-jaga.
So keep calm and enjoy the fall, guys.