Mengambil 16 kardus pindahan.
Di sebuah gudang.
Di New Jersey.
Definitely a new adventure.
Seumur hidup di sini baru 2 kali ke New Jersey. Sekali cuma lewat saat menjajal Zipcar keluyuran ke luar kota, lalu kedua kalinya saat ke rumah teman di Hoboken. Dan ini pertama kalinya naik kereta api PATH (Port Authorization Trans-Hudson) yang nyebrang kali Hudson. Naik dari stasiun 34th Herald Square, penjagaan sangat ketat sehubungan dengan kunjungan Pope ke mari. Setelah tas digeledah oleh petugas, beli tiket MetroCard 2-trip card $5.
Mengambil stasiun terakhir Journal Square, perjalanan dari Manhattan memakan waktu 1/2 jam. Dari sana ngga nemu bis sesuai panduang Google Maps dan Transit app. Asli, ternyata transportasi publik di sini mbingungi. Beda dengan New York yang hari pertama saja udah bisa pede keluyuran berbekal panduan Google Maps thok. Putus asa karena waktu sudah mepet, akhirnya naik taksi yang mangkal dekat terminal. Dan ternyata pakai argo kuda, $25 untuk jarak cuma 5-6 km. Meh.
Sampai di kawasan pergudangan yang dimaksud, sudah ada Pak James dengan mobil van-nya, siap membantu mengantar dan mengangkat 16 kardus tersebut. Antrian clearance cukup panjang, suasananya seperti di pelabuhan atau pergudangan pada umumnya. Isinya kebanyakan kuli angkut yang berbahasa Spanyol, dengan sesekali berbahasa inggris untuk melontarkan sumpah serapah hahaha.
Satu persatu kotak-kotak kardus dari Kuwait ini masuk van Pak James, yang dicorat-coret vandals di rumahnya. Penampakannya jadi ghetto pisan :D
Setelah beres clearance form-nya, kami diperintahkan untuk ke pintu gudang dengan membawa kendaraan angkut. Sempat ketar-ketir takut van Pak James ngga muat. Kalau ngga muat, mesti nginepin kotak-kotak ini lagi dengan biaya yang ngga murah. Dan males aja balik lagi ke sini. Untungnya muat, malah ada space kosong. Tahu gitu bisa nambah 3-4 kardus lagi dari Kuwait *LHO??* :D
Sejam kemudian - setelah muter sana muter sini karena jalan dialihkan sehubungan kunjungan Pope - tiba di rumah. Kardus-kardus yang 12 bulan tidak pernah menghirup udara luar ini akhirnya dibuka satu persatu. Aroma apartemen Salmiya masih terbawa, membawa suasana nostalgia. Krucil tampak sangat excited saat mereka mulai nemu satu persatu barang bersejarah mereka dari Kuwait.
Alhamdulillah. Dengan tibanya kardus-kardus ini, sepenuhnya lengkap sudah proses pindahan kami dari Kuwait ke New York.
No comments:
Post a Comment