Our previous journey: Kuwait

Friday, September 19, 2008

Jakarta Grocery di Kuwait

by : Pinot & Dita

Toko yang khusus menjual pernak pernik makanan dan barang Filipina, Srilanka, Bangladesh, Pakistan, India ngamprah di mana-mana di Kuwait sini. Tapi yang khusus menjual makanan dan barang Indonesia sangat jarang. Biasanya makanan dan barang Indonesia dijual dan digabung dalam toko yang menjual makanan dan barang Asia.

Jakarta Grocery

Ada satu toko yang dari dulu pengen kita kunjungi, namanya Jakarta Grocery (di kalangan temen-temen Indonesia, dikenal sebagai TOKO JAKARTA), terletak di bilangan Kuwait City. Konon mereka menjual "prentilan" bumbu masak khas Indonesia. Minggu lalu, akhirnya kami menyempatkan diri mampir ke toko tersebut. Tokonya nyempil di pertokoan Souk Al Kabeer dan tidak terlalu besar. Tapi makanan dan barang yang dijual cukup mewakili toko kelontong atau warung yang biasa dijumpai di Indonesia.



Lumayan membantu kerinduan akan barang-barang kebutuhan sehari-hari (terutama bumbu-bumbu masaknya) dari tanah air. Cuman teteupppp masih ada yang kurang......gak ada teh botol!!! :D





GeoTagged :
[29°22'08"N, 47°58'12"E]

Monday, September 08, 2008

Suddenly Dusty Saat Sahur

by : Pinot


Dark red sky

Malam sekitar jam 1:00, tingkat kelembaban mencapai 75%. Menjelang sahur, turun hingga 58%. Dan angin bertiup cukup kencang dengan kecepatan rata-rata 50 km/jam. Akibatnya Kuwait kembali dikepung badai pasir, seperti terlihat di foto yang diambil pada pukul 3:00 dini hari. Suhu bercokol di kisaran 33˚ celcius.

Begini kira-kira cuaca Kuwait saat bersiap-siap menyambut kedatangan tamu agung : musim dingin :D


Ini adalah kondisi normal, cuaca bersih tanpa dikotori debu pasir.


Ini saat debu pasir datang mengepung. Foto diambil pukul 3:00 saat sahur.

Sumber :
Weather Underground

Saturday, September 06, 2008

Kerja Malam

by : Pinot

IMG_0004
A Hard Days Night

Bulan Ramadan begini, biasanya waktu dan jam kehidupan jadi 'berantakan'. Tahun lalu, kami memilih bekerja malam (dari jam 20:00 - 5:00) dengan pertimbangan -- selain dapat jatah buka puasa dan sahur gratis ;) -- semua rekan kerja Arab bekerja saat malam. Dan memang saat Ramadan ini, rata-rata kehidupan normal baru berjalan setelah berbuka puasa. Tempat perbelanjaan rata-rata buka hingga malam (jam 1:00 atau malah hingga waktu sahur).

IMG_0011

Di dekat apartemen tempat kami tinggal, sedang dilakukan pekerjaan pembangunan apartemen baru. Jika sebelumnya saat musim panas mereka bekerja dari jam 5 pagi hingga jam 12 siang (pertimbangan suhu yang terlalu panas untuk bekerja), bulan Ramadan ini mereka bekerja dari jam buka puasa hingga menjelang sahur.

Akibatnya bagi kami, tidur selalu diiringi bunyi glondangan gabruk sana gabruk sini dari para pekerja konstruksi dan alat-alat beratnya :P

IMG_0019

Monday, September 01, 2008

Al-Kout Mall

by : Dita


Al Kout mall dan latar belakang Fahaheel

Kami pikir, Souq Sharq udah mall paling top deh untuk segi view. Bukan sekedar mall biasa di tengah perkotaan. Itu sih gak laku buat kami, di Jakarta juga banyak. Kuwait emang lagi kayak Jakarta nih, di mana-mana yang dibangun mall dan pusat perbelanjaan.....pusing liatnya! Yang jadi tempat gaul paling wokeh sekarang adalah The Avenues. Buat kami sasaran kalo ke Avenues sih cuman IKEA, Carrefour, Al-Ghanim Electronic, iCity toko Mac dan Baroue sebuah toko mainan anak-anak yang cukup besar dan lengkap. Kadang kalo ke Avenues kita cuman ke tempat-tempat itu, karena keburu eneg duluan mallnya guede pisan, inipun masih akan diperluas lagi.

Balik lagi ke Souq Sharq, dulu kami pernah bilang bahwa tempat itu bisa mencuri hati kami. Apalagi dinikmati saat winter ditemani angin dingin yang berhembus smriwing. Anak-anak juga bisa bebas berlarian di area dermaga yang cantik, dengan pemandangan laut lepas. Ternyata, kami menemukan lagi sebuah mall yang gak kalah cantiknya. Adalah Al-Kout Mall yang terletak di Fahaheel yang berhasil mencuri hati kami lagi :D. Juga terletak di pinggir laut dan didesain sedemikian rupa sehingga membuat tempat ini menjadi begitu cantik dan romantis. Jauh memang dari area kami tinggal, harus ditempuh dengan perjalanan yang memakan waktu sekitar kurang lebih setengah jam, berjarak 30 km lebih dari rumah. Tapi worth it banget!! Perjalanan jauh nan gersang terbayarkan dengan view ciamik dari mall ini.

Sayang, kami datang di saat summer, yang gak memungkinkan untuk duduk-duduk di luar kafe demi menikmati air mancur menari yang ditingkahi alunan musik klasik. Pokoknya, mall ini udah masuk dalam list teratas kami yang harus dikunjungi pada saat winter.


Cafe-cafe di pinggir kolam dancing fountain, dengan latar belakang laut lepas

Mallnya sendiri terbagi menjadi 2 area, dan kedua area ini dihubungkan oleh sebuah koridor dengan pemandangan dancing fountain atau air mancur menari. Satu bagian adalah area The Sultan Center (supermarket yang terkenal di kalangan ekspat, karena banyak barang-barang import) dan Pasar Sayur. Bagian lainnya adalah pusat perbelanjaan yang sebenernya sih gak terlalu istimewa, isinya cuman toko-toko pakaian dan perlengkapan tampil (huhhh....susah amat sih bikin toko buku! Ini kekurangannya mall-mall di Kuwait yang gak pernah punya toko buku). Toko-tokonya juga gak banyak. Brand-brand kelas mothercare gak ada, jadi kalo mau cari perlengkapan bayi agak susah di sini. Kalo buat kami, sebenernya untuk view memang Souq Sharq kalah set dari Al-Kout Mall. Tapi secara keseluruhan, kalo mau dapet view dan isi mall, ya mending ke Souq Sharq :).

Kemaren waktu ke sini, gak sempet ambil foto-foto cantik, karena udara lagi super duper duper lembab (gak enak banget lah pokoknya, udara jadi pengap, semua berembun, badan pliket dan keringet mengucur deras), jadi gak berani mengeluarkan kamera, ngeri liat lembabnya. Akhirnya kami hanya mengabadikan dengan menggunakan iPhone. Next winter kita akan datang lagi tentunya dengan foto-foto lengkap ;).

Silahkan dinikmati pemandangannya.








To Beby dan mas Dani makasih undangannya, akhirnya kita jadi tau Al-Kout Mall itu kayak apa ;).